Sistematika Tugas Akhir Dasar Penelitian Fokus dan Variabel Penelitian

F. Sistematika Tugas Akhir

Penyusunan tugas akhir disusun dengan menggunakan sistematika yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul depan, halaman judul, persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman pernyataan motto dan persembahan dan daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Bagian utama terdiri dari pendahuluan, landasan teori, metode survei dan pemetaan hasil penelitian, pembahasan dan penutup. BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, dan penegasan istilah. BAB II LANDASAN TEORI Berisi mengenai kajian pustaka yang membahas mengenai pemetaan, kependudukan, Sistem Informasi Geografis, dan diagram pemetaan alur berpikir. BAB III METODE SURVEI DAN PEMETAAN Berisi tentang lokasi survei, variabel survei, jenis data, metode pengumpulan data, alat dan bahan survei, metode pengumpulan data, tahap pemetaan, pemetaan menggunakan SIG. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi mengenai uraian tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai hasil penelitian. Bagian akhir tugas akhir berisi daftar pustaka dan lampiran- lampiran yang berkaitan dengan proses penelitian. BAB II LANDASAN TEORI

A. Pemetaan

Peta tematik adalah peta yang memperlihatkan informasi atau data kualitatif dan kuantitatif dari suatu tema atau maksud dan konsep tertentu dalam hubungannya dengan unsur-unsur detail-detail topografi yang spesifik, sesuai dengan peta tematik. Lukman Aziz, 1985: 1. Pada umumnya yang di pentingkan dalam peta tematik adalah penyajian data- data statistik berupa data kualitatif dan kuantitatif dalam bentuk simbol. Peta mempunyai banyak kegunaan, menurut Juhadi dan Dewi LS dalam bukunya yang berjudul Desain dan komposisi peta tematik, kegunaan peta adalah: 1 Sebagai alat yang diperlukan dalam proses perencanaan wilayah. 2 Alat yang membantu dalam kegiatan penelitian. 3 Sebagai media untuk belajar mandiri. Komponen peta merupakan informasi tepi peta yang terdiri dari sembilan macam komponen Juhadi dan Setiyowati, 2001: 18. a. Judul Peta b. Skala Peta c. Orientasi Peta d. Garis Tepi Peta 9

e. Nama Pembuat Peta

f. Koordinat Peta g. Sumber Peta h. Legenda Peta i. Inset Peta

a. Judul peta

Judul disesuaikan dengan tema peta yang akan dibuat dan posisi dapat diubah

d. Garis tepi peta

Garis tepi peta merupakan garis yang membatasi informasi pada tepi peta. Semua komponen peta berada di dalam garis tepi peta atau dengan kata lain tidak ada informasi tepi peta yang letaknya berada di luar garis tepi.

e. Nama Pembuat Peta

Nama pembuat peta merupakan unsur peta yang perlu dicantumkan. Nama pembuat peta dicantumkan diluar garis peta karena nama pembuat peta merupakan informasi pendukung saja.

f.Koordinat peta

Koordinat Peta merupakan unsur penting, karena koordinat menunujukkkan lokasi absolut di bola bumi. Koordinat peta dapat digunakan dengan dua cara yaitu koordinat Lintang Bujur dan koordinat X dan Y atau yang lebih di kenal koordinat UTM.

g. Sumber peta

Sumber peta adalah sumber yang harus dicantumkan pada peta tematik yang dibuat.Sumber peta dapat terdiri dari dua macam sumber yaitu: 1 Peta biasa dari data statistik yang digunakan. 2 Sumber data berisi tentang jenis data, sumber data, tahun data.

h. Legenda peta

Legenda peta merupakan kunci peta sehingga mutlak harus ada pada peta. Legenda peta berisi tentang keterangan simbol tanda atau singkatan yang dipergunakan pada peta.

i. Inset peta

Inset Peta terdiri dari 2 macam yaitu Inset Pembesaran Peta dan Inset Lokasi Wilayah. 1 Inset Pembesaran Peta Banyak dijumpai pada atlas, gunanya untuk menerangkan informasi dari suatu Pulau, kenampakan Pulau tersebut pada skala tertentu tampak sangat kecil sehingga perlu diperbesar. 2 Inset Lokasi Wilayah Pada Inset Lokasi Wilayah banyak dijumpai pada peta Hauser dan Duddley Duncan 1959 dalam Mantra 2003:2 mengusulkan bahwa Demografi adalah ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas fertilitas, mortalitas, gerak teritorial migrasi dan mobilitas sosial perubahan status. Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, merupakan gambaran atau potret penduduk dari hasil sensus penduduk cacah jiwa pada hari sensus pada tahun yang berakhiran dengan angka kosong 0. Data penduduk pada hari sensus penduduk hari H ini dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. Sesudah hari sensus struktur penduduk akan berubah. Demografi tidak mempelajari penduduk sebagai individu, tetapi penduduk sebagai suatu kumpulan aggregates atau collection. Selain itu demografi bersifat analitis matematis, yang berarti analisis demografi didasarkan atas analisis kuantitatif, dan karena sifatnya yang demikian maka demografi sering juga disebut statistik penuduk Mantra, 2003:3.

2. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas variabel-variabel tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama Said Rusli, 19983 dalam Mantra, 2003:23. Pertambahan penduduk yang cepat akan berpengaruh terhadap tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah tersebut. Hal ini karena penduduk bertambah sedangkan ruang atau wilayah sifatnya tetap. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi dengan penyebaran penduduk yang merata maka akan terjadi suatu ledakan penduduk di daerah-daerah tertentu terutama di daerah yang mempunyai daya tarik yang cukup kuat baik daya tarik ekonomi, fasilitas sosial yang memadahi, jaminan keamanan, kondisi geografis yang bagus, maupun dari aspek sosial. Hal ini menjadi masalah yang lazim bagi kehidupan karena manusia mempunyai kecenderungan mencari tempat-tempat yang dekat dengan sumber penghidupannya seperti dekat industri, dekat sungai, dekat jalan raya dan lain sebagainya. Jenis pekerjaan yang ada di Kecamatan Gembong antar desa berbeda-beda. Jumlah penduduk yang setiap tahunnya bertambah akan mempengaruhi jenis pekerjaan yang ada. Mayoritas penduduk di Kecamatan Gembong mempunyai jenis pekerjaan di bidang pertanian karena letak dari Kecamatan Gembong sendiri didaerah yang agraris, pekerjaan yang lainnya seperti nelayan, industri, buruh, pedagang, pengangkutan, PNS, TNIPOLRI, Pensiunan, dan lain-lain. Secara garis besar penggunaan lahan dapat dibagi menjadi 2 yaitu: Penggunaan lahan pertanian agraris dan penggunaan lahan non pertanian non agraris. Penggunaan lahan pertanian adalah semua penggunaan sumber-sumber alam yang bertujuan untuk memperoleh hasil produksi bagi kehidupan manusia. Penggunaan lahan pertanian pada umumnya berupa persawahan, tegalan, kolam ikan dan sebagainya. Penggunaan lahan non pertanian pada umumnya berupa tempat tinggal, pasar, pertokoan, industri, sekolah, kantor-kantor pemerintahan, lapangan dan sebagainya. Berdasarkan besarnya proporsi penduduk yang mempunyai aktivitas disektor pertanian, maka struktur ekonomi suatu daerah atau Negara dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu apabila jumlah penduduk yang mempunyai kegiatan disektor pertanian Lebih dari 65, disebut mempunyai struktur ekonomi agraris. Antara 35 - kurang dari 65 disebut semi industri. Kurang dari 35 disebut industri. Kepadatan penduduk agraris adalah banyaknya penduduk petani per satuan luas lahan pertanianMantra, 2000: 76. Kepadatan penduduk agraris ini mencangkup jumlah penduduk petani dan luas lahan pertanian yang terdapat di Kecamatan Gembong. Pemetaan kepadatan penduduk agraris ini untuk membedakan daerah yang mempunyai kepadatan yang tinggi, rendah dan sedang. Ha Pertanian Lahan Luas jiwa Petani Penduduk Jumlah PAgr K. = C. SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SIG Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, mengintregasikan dan menganalisa informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi. Berdasarkan penelitian diatas bahwa SIG dirancang untuk membentuk suatu data yang terorganisasi dari berbagai data keruangan dan data atribut yang mempunyai Geo Code dalam suatu basis data agar dapat dengan mudah dimanfaatkan dan dianalisis Damers dalam Prahasta, 2002: 85.

a. Sub Sistem SIG

Gambar 1. Sub Sistem SIG Prahasta, 2002: 57 Data manipulation and analisis Data Input Data Output Data Management SIG a Data Input Data Masukan Sub Sistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber. Sub Sistem ini juga yang bertugas dan bertanggung jawab mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya kedalam format yang digunakan oleh SIG. b Data Manajemen Pengolahan Data Sub Sistem ini mengorganisasikan baik data spasial mapun data atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan diedit. Sub sistem ini dapat menimbun dan menarik kembali dari arsip data dasar, juga dapat melakukan perbaikan data dengan menambah, mengurangi maupun memperbaharui data input yang telah di masukkan kemudian di kelompokkan dan disesuaikan dengan jenis datanya, baik data spasial maupun data atributnya. c Data Manipulasi dan Analisis Sub Sistem ini menentukan informasi informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG, selain itu subsistem ini juga melakukan menipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan manipulasi data yang diharapkan. Data yang telah termanajemen dengan baik diolah dan dianalisis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pembuat maupun pengguna. d Data Output Data Keluaran. Sub Sistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy, seperti: tabel, grafik, peta dan lain-lain.

b. Alasan Penggunaan SIG

Alasan utama digunakannnya Sistem Informasi Geografis menurut Prahasta Eddy, 2001: 6 adalah: a Sistem Informasi Geografi menggunakan data spasial dan data atribut secara teriintregasi sehingga sistemnya dapat menjawab pertanyaan spasial beserta permodelannya maupun menjawab pertanyaan non spasial. b Mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial dan data atribut, memvisualisasi warna, bentuk, ukuran, simbol, skala, dapat dilakukan dengan mudah. c Dapat menurunkan data-data secara otomatis sehingga Sistem Informasi Geografis dapat menghasilkan peta-peta tematik yang merupakan turunan dari peta-peta yang lain dengan hanya memanipulasi data atributnya. d Dapat digunakan alat bantu yang utama dari berinteraktif dan menantang dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran dan pendidikan mengenai konsep ruang dan unsur geografis. e Sistem Informasi Geografis saat ini sudah dapat diimplementasikan sedemikian rupa sehingga dapat bertindak sebagai map-server atau Gis-server yang siap melayani permintaan-permintaan baik para klien maupun jaringan lokal maupun jaringan internet.

c. Teknik Dalam Pemetaan Perubahan Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Teknik yang dilakukan dalam pembuatan peta ini adalah dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis SIG. cara memperoleh data SIG berupa data yang terformat raster dan vector, sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi scanning. Metode perolehan meliputi: a. Digitasi peta-peta yang ada dengan menggunakan digitizer b. Scanning peta c. Produksi peta foto digital d. Masukan manual dari koordinat e. Transfer dari sumber data digitasi. BAB III METODE SURVEI DAN PEMETAAN

A. Dasar Penelitian

Penelitian tentang pemetaan perubahan komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian ini dilaksanakan di Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Perubahan komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian yang dikaji yaitu komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kecamatan Gembong Kabupaten Pati pada tahun 2000, 2005, dan 2010.

B. Fokus dan Variabel Penelitian

Fokus dalam penelitian ini yaitu komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian, luasan lahan, dan kepadatan penduduk agraris Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Variabel Indikator Variabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian b. Tahun 2. Luasan Lahan a. Data luasan lahan 3. Kepadatan Penduduk Agraris a. Jumlah Penduduk Petani b. Luas Lahan Pertanian c. Tahun Tabel 1. Variabel Penelitia 20

C. Sumber Data 1. Data spasial