Komposisi Penduduk Inset peta

Hauser dan Duddley Duncan 1959 dalam Mantra 2003:2 mengusulkan bahwa Demografi adalah ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas fertilitas, mortalitas, gerak teritorial migrasi dan mobilitas sosial perubahan status. Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, merupakan gambaran atau potret penduduk dari hasil sensus penduduk cacah jiwa pada hari sensus pada tahun yang berakhiran dengan angka kosong 0. Data penduduk pada hari sensus penduduk hari H ini dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. Sesudah hari sensus struktur penduduk akan berubah. Demografi tidak mempelajari penduduk sebagai individu, tetapi penduduk sebagai suatu kumpulan aggregates atau collection. Selain itu demografi bersifat analitis matematis, yang berarti analisis demografi didasarkan atas analisis kuantitatif, dan karena sifatnya yang demikian maka demografi sering juga disebut statistik penuduk Mantra, 2003:3.

2. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas variabel-variabel tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama Said Rusli, 19983 dalam Mantra, 2003:23. Pertambahan penduduk yang cepat akan berpengaruh terhadap tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah tersebut. Hal ini karena penduduk bertambah sedangkan ruang atau wilayah sifatnya tetap. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi dengan penyebaran penduduk yang merata maka akan terjadi suatu ledakan penduduk di daerah-daerah tertentu terutama di daerah yang mempunyai daya tarik yang cukup kuat baik daya tarik ekonomi, fasilitas sosial yang memadahi, jaminan keamanan, kondisi geografis yang bagus, maupun dari aspek sosial. Hal ini menjadi masalah yang lazim bagi kehidupan karena manusia mempunyai kecenderungan mencari tempat-tempat yang dekat dengan sumber penghidupannya seperti dekat industri, dekat sungai, dekat jalan raya dan lain sebagainya. Jenis pekerjaan yang ada di Kecamatan Gembong antar desa berbeda-beda. Jumlah penduduk yang setiap tahunnya bertambah akan mempengaruhi jenis pekerjaan yang ada. Mayoritas penduduk di Kecamatan Gembong mempunyai jenis pekerjaan di bidang pertanian karena letak dari Kecamatan Gembong sendiri didaerah yang agraris, pekerjaan yang lainnya seperti nelayan, industri, buruh, pedagang, pengangkutan, PNS, TNIPOLRI, Pensiunan, dan lain-lain. Secara garis besar penggunaan lahan dapat dibagi menjadi 2 yaitu: Penggunaan lahan pertanian agraris dan penggunaan lahan non pertanian non agraris. Penggunaan lahan pertanian adalah semua penggunaan sumber-sumber alam yang bertujuan untuk memperoleh hasil produksi bagi kehidupan manusia. Penggunaan lahan pertanian pada umumnya berupa persawahan, tegalan, kolam ikan dan sebagainya. Penggunaan lahan non pertanian pada umumnya berupa tempat tinggal, pasar, pertokoan, industri, sekolah, kantor-kantor pemerintahan, lapangan dan sebagainya. Berdasarkan besarnya proporsi penduduk yang mempunyai aktivitas disektor pertanian, maka struktur ekonomi suatu daerah atau Negara dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu apabila jumlah penduduk yang mempunyai kegiatan disektor pertanian Lebih dari 65, disebut mempunyai struktur ekonomi agraris. Antara 35 - kurang dari 65 disebut semi industri. Kurang dari 35 disebut industri. Kepadatan penduduk agraris adalah banyaknya penduduk petani per satuan luas lahan pertanianMantra, 2000: 76. Kepadatan penduduk agraris ini mencangkup jumlah penduduk petani dan luas lahan pertanian yang terdapat di Kecamatan Gembong. Pemetaan kepadatan penduduk agraris ini untuk membedakan daerah yang mempunyai kepadatan yang tinggi, rendah dan sedang. Ha Pertanian Lahan Luas jiwa Petani Penduduk Jumlah PAgr K. = C. SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SIG Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, mengintregasikan dan menganalisa informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi. Berdasarkan penelitian diatas bahwa SIG dirancang untuk membentuk suatu data yang terorganisasi dari berbagai data keruangan dan data atribut yang mempunyai Geo Code dalam suatu basis data agar dapat dengan mudah dimanfaatkan dan dianalisis Damers dalam Prahasta, 2002: 85.

a. Sub Sistem SIG