67
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Sukorejo dan Desa Kebumen, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Kecamatan Sukorejo
memiliki 18 desa. Dari 18 desa tersebut hanya 2 desa yang mempunyai kepala desa perempuan, sementara 16 desa lainnya dipimpin oleh kepala
desa laki-laki. Oleh karena itu, peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Sukorejo dan Desa Kebumen karena ingin mengetahui seperti apakah
kepemimpinan kepala desa perempuan yang ada di kedua desa tersebut. Berikut ini akan diuraikan gambaran umum lokasi Desa Sukorejo dan
Desa Kebumen secara rinci.
Gambar 2. Peta Kecamatan Sukorejo Sumber: Dokumentasi Pribadi Win Utami, 2011
a. Desa Sukorejo
Secara administratif, Desa Sukorejo terletak di Kecamatan Sukorejo Wilayah Pembantu Bupati Selokaton eks Kawedanan
Selokaton Kabupaten Dati II Kendal. Sementara itu, secara geografis Desa Sukorejo berada di kaki Gunung Prau dengan ketinggian kurang
lebih 700 meter dari permukaan laut dengan permukaan tanah berbentuk pegunungan dataran tinggi.
Sementara itu, jarak pusat pemerintahan desa dengan pusat pemerintahan yang lebih atas kecamatan, kabupaten, propinsi adalah
sebagai berikut:
Jarak pusat pemerintahan desa dengan kecamatan : 0 Km
Jarak pusat pemerintahan desa dengan ibu kota kabupaten :37 Km
Jarak pusat pemerintahan desa dengan ibu kota propinsi
:65 Km Dilihat dari topografinya, Desa Sukorejo memiliki luas wilayah
298,548 hektar yang terbagi menjadi 60 hektar lahan pertanian, 184,173 hektar perumahan, 45,375 hektar pekarangan dan bangunan,
dan 9 hektar lahan lain yang belum digunakan. Suhu udara berkisar antara 26 derajat sampai 32 derajat celcius dengan curah hujan berkisar
antara 2.000-3.000 mmtahunnya. Desa Sukorejo mempunyai masyarakat yang heterogen karena
status sosial anggota masyarakatnya yang sangat kompleks. Selain itu, Desa Sukorejo juga merupakan wilayah yang menjadi pusat
pemerintahan di tingkat kecamatan sehingga tidak mengherankan jika wilayahnya sangat berkembang pesat ke arah kemajuan apabila
dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di Kecamatan Sukorejo. Desa Sukorejo terdiri dari 6 dusun, yaitu:
a. Dusun Sudagaran
b. Dusun Tlangu
c. Dusun Sumber Tlangu
d. Dusun Sapen
e. Dusun Ngrancah
f. Dusun Sentul
Desa Sukorejo terdiri dari 9 RW dan 67 RT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara : Desa Kalibogor
Selatan :
Desa Trimulyo
Barat : Desa Kebumen
Timur : Desa Gedong
Kepadatan penduduknya berdasarkan data terakhir yang didapat dari monografi desa tahun 2008 terdiri dari:
a. Jumlah Kepala Keluarga
: 2.341 KK b.
Jumlah jiwa : 8. 807 jiwa
c. Jumlah laki-laki
: 4. 346 laki-laki d.
Jumlah perempuan : 4.461 perempuan
Tabel 3. Mata Pencaharian Penduduk Desa Sukorejo
Sumber: Monografi Desa Sukorejo tahun 2008 Tabel 4. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sukorejo
Sumber: Monografi Desa Sukorejo tahun 2008
Mata Pencaharian Penduduk Jumlah
Petani 75 orang
3,42 Buruh Tani
60 orang 2,74
Buruh Kebun 41 orang
1,88 Pengusaha 110
orang 5,02
Buruh Industri 220 orang
10,05 Buruh Bangunan
260 orang 11,9
Pedagang 574 orang
26,2 Transportasi 364
orang 16,7
PNSTNIPOLRI 255 orang
11,7 Pensiunan 72
orang 3,30
Lain-lain 187 orang
8,54 Jumlah 2188
orang 100
Tingkat Pendidikan Penduduk
Jumlah
AkademiPerguruan Tinggi 123 orang
1,37 SMA 1.258
orang 13,9
SMP 2.332 orang
25,9 SD 3.723
orang 41,3
Tidak tamat SD 238 orang
2,64 Belum tamat SD
1.295 orang 14,4
Tidak sekolah 38 orang
0,49 Jumlah 9.007
orang 100
b. Desa Kebumen
Secara geografis, Desa Kebumen terletak di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, yang merupakan sebuah desa di bagian
selatan Kota Kendal dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Kalibogor Kecamatan Sukorejo
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Trimulyo Kecamatan
Sukorejo
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo
Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tampingwinarno
Kecamatan Sukorejo Desa Kebumen mempunyai luas wilayah 185 Ha dengan
rincian sebagai berikut: Tabel 5. Rincian Luas Wilayah Desa Kebumen
Sumber: Monografi Desa Sukorejo tahun 2008
No. Dusun
Luas Wilayah Ha terhadap Luas Desa
1. Sumber 47
25,4 2. Sudagaran 46
24,9 3. Kebumen 49
26,5 4. Jagalan
43 23,2
Jumlah 185 100
Jarak pusat pemerintahan desa dengan pusat pemerintahan yang lebih atas kecamatan, kabupaten, propinsi adalah sebagai berikut:
Jarak pusat pemerintahan desa dengan kecamatan
: 1 Km
Jarak pusat pemerintahan desa debgan ibu kota propinsi :30 Km
Jarak pusat pemerintahan desa dengan ibu kota propinsi
:60 Km Keadaan demografi atau keadaan penduduk Desa Kebumen
adalah 4.775 jiwa yang terdiri dari 2.243 laki-laki dan 2.532 perempuan. Mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani,
buruh, pedagang, PNS, pengusaha, dan lain-lain. tingkat pendidikan penduduk Desa kebumen tergolong rendah. Berdasarkan data yang
monografi desa ada, terdapat sekitar 29 warga desa yang tidak mengenyam bangku sekolah, 1.049 belum tamat Sekolah Dasar, 284
tidak tamat Sekolah Dasar, 1.542 tamat Sekolah Dasar, 1.173 tamat Sekolah Menengah Pertama, 553 Sekolah Menengah Pertama, dan 104
tamat Perguruan Tinggi. Keadaan sosial keagamaan Desa Kebumen tergolong unik.
Pasalnya, ada dua organisasi sosial keagamaan yang berkembang di desa ini. Pertama, Muhammadiyah yaitu sebuah organisasi keagamaan
yang didirikan oleh KH, Ahmad Dahlan. Biasanya pengikut Muhammadiyah memiliki pola pikir yang rasional. Sebagai contoh,
orang Muhammadiyah tidak membenarkan adanya tahlilan karena mereka beranggapan apabila orang yang sudah meninggal sudah putus
amalnya. Kedua, Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh KH. Hasyim
Asy’ari. Biasanya pengikut NU memiliki pola pikir yang masih tradisional. Misalnya, orang NU masih melaksanakan tradisi tahlilan
karena mereka beranggapan orang yang meninggal masih membutuhkan do’a. Perbedaan ideologi tersebut tidak menjadikan
masyarakat Kebumen berseberangan justru semakin terlihat kearifan- kearifan lokal yang sangat luar biasa. Nuansa religiusitas Desa
Kebumen terlihat dari forum-forum pengajian yang dilaksanakan secara berkala baik dalam Maj’lis Ta’lim, pondok pesantren dalam
skala waktu harian, mingguan maupun setiap bulan.
2. Model Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan dalam Lembaga