7
Peneliti memilih metode video critic dan media musik instrumental dalam pembelajaran memerankan drama karena metode ini masih jarang sekali
digunakan oleh peneliti-peneliti lain dan bahkan oleh guru sekalipun. Berdasarkan penelitian-penelitian mengenai drama yang sudah ada, dan alasan keinginan
peneliti untuk memberikan sumbangsih alternatif metode pembelajaran keterampilan memerankan drama bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia di
sekolah-sekolah pada umumnya dan di SMA Negeri Sragi Kabupaten Pekalongan pada khususnya, maka penelitian pembelajaran memerankan drama dengan
metode video critic dan media musik instrumental ini perlu dilakukan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya bahwa keterampilan memerankan drama sangat penting bagi siswa. Keterampilan
memerankan drama perlu diberikan kepada siswa dalam proses belajar sastra, karena keterampilan memerankan dapat menentukan keberhasilan siswa dalam
melakukan berbagai macam peran yang bermanfaat memberi wawasan luas tentang hidup dan kehidupan yang dihadapinya.
Keterampilan memerankan drama siswa SMA Negeri Sragi Kabupaten Pekalongan khususnya pada siswa kelas XI dirasa masih kurang dan menunjukkan
hasil yang kurang memuaskan. Sebagian besar siswa belum mencapai KKM sebesar 70,00 dalam tes memerankan drama. Ketidakberhasilan pembelajaran
memerankan drama ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari lingkungan siswa. Sebagian siswa
8
menganggap bahwa pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang membosankan dan tidak penting sehingga mereka menyepelekannya dan kurang
berminat mengikuti pembelajaran tersebut. Faktor lain penyebab rendahnya keterampilan memerankan drama ialah 1
siswa kesulitan dalam membaca dialog dari naskah drama yang diberikan guru, 2 siswa kurang bisa berdialog dengan intonasi dan pelafalan yang baik 3 siswa tidak
bisa berekspresi sesuai peran yang ada dalam naskah drama, 4 siswa masih kaku dalam bergerak dalam memeranan drama, 5 siswa kurang menguasai penggunaan
bahasa yang baik dan benar, 6 siswa kurang memperhatikan dan menganggap mudah pokok bahasan, 7 siswa tidak berani maju ke depan kelas dan masih malu-
malu dalam memerankan tokoh dan 8 siswa tidak terbiasa praktik memerankan drama, sehingga masih mengalami kesulitan dalam praktiknya.
Faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar siswa atau lingkungan sekitar siswa yaitu guru. Guru masih kurang memberikan latihan siswa untuk
memerankan drama, sebagian guru bahasa Indonesia masih kurang menguasai materi kesusastraan, pembelajaran memerankan drama yang dilakukan oleh guru
masih terlihat sederhana tanpa menggunakan metode dan media yang dapat memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran memerankan drama,
metode pembelajaran drama yang disampaikan oleh guru masih kurang tepat, menyebabkan siswa enggan mengikuti pembelajaran memerankan drama, guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran memerankan drama masih kurang memahami teori dan teknik pembelajaran memerankan drama, hal ini membuat
siswa kurang memahami pembelajaran memerankan drama.
9
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti bermaksud melakukan perbaikan pembelajaran keterampilan memerankan drama. Untuk itu, dalam penelitian ini
peneliti berusaha memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan- permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang diberikan oleh peneliti dalam
penelitian ini terutama berkenaan dengan memerankan drama adalah dengan menggunakan metode video critic dan media musik instrumental pada siswa kelas
XI IPA 2 SMA Negeri Sragi Kabupaten Pekalongan.
1.3 Pembatasan Masalah