91
target yang diharapkan peneliti. Maka, penelitian pada siklus II ini dinyatakan berhasil, karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu siswa mengalami
peningkatan keterampilan memerankan drama dengan pencapaian skor berkategori baik.
4.1.3.1.1 Hasil Tes Aspek Ketepatan UcapanPelafalan
Pada aspek ketepatan ucapanpelafalan penilaiannya dipusatkan pada pelafalan yang diucapkan secara tepat dan konsisten dalam dialog. Hasil penilaian
pada aspek ketepatan ucapan atau pelafalan pada tes siklus II dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15 Hasil Tes Memerankan Drama Aspek Ketepatan Ucapan atau Pelafalan Siklus II
No Kategori Nilai
Frekuensi Jumlah nilai
Rata- rata
1 Sangat Baik
4 17
68 50
x
100 = 87,5
2 Baik 3
17 51
50 3 Cukup
2 4 Kurang
1 Jumlah
- 34
119 100
Data tabel 10 menunjukkan peningkatan rata-rata skor siswa dalam aspek ketepatan ucapan atau pelafalan dalam siklus II dibandingkan rata-rata skor siswa
siklus I. Jumlah nilai aspek ketepatan ucapan atau pelafalan mencapai 119 dengan rata-rata 87,5 atau berkategori sangat baik. Dalam keterampilan memerankan
drama aspek ketepatan ucapanpelafalan untuk kategori sangat baik dengan skor 4 dicapai 17 siswa atau sebesar 50 . Kategori baik dengan skor 3 dicapai 17 siswa
atau sebesar 50 , kategori cukup dengan skor 2 tidak dicapai siswa atau sebesar 0 . Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai siswa atau sebesar 0 .
92
4.1.3.1.2 Hasil Tes Aspek Penggunaan Intonasi
Pada aspek penggunaan intonasi dipusatkan pada kesesuaian penggunaan intonasi dalam dialog. Hasil penilaian pada aspek penggunaan intonasi pada tes
siklus II dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut.
Tabel 4.16 Hasil Tes Memerankan Drama Aspek Penggunaan Intonasi Siklus II
No Kategori Nilai
Frekuensi Jumlah nilai
Rata- rata
1 Sangat Baik
4 2
8 5,88
x
100 = 71,32
2 Baik 3
25 75
73,54 3 Cukup
2 7
14 20,58
4 Kurang 1
Jumlah -
34 97
100
Data pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam memerankan drama aspek penggunaan intonasi untuk kategori sangat baik dengan
skor 4 dicapai 2 siswa atau sebesar 5,88 . Kategori baik dengan skor 3 dicapai 25 siswa atau sebesar 73,54 . Kategori cukup dengan skor 2 dicapai 7 siswa atau
sebesar 20,58 . Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai siswa atau sebesar 0. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa pada aspek penggunaan intonasi dalam
pembelajaran memerankan drama dengan metode video critic dan media musik instrumental sebesar 71,32 atau dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
peningkatan dibandingkan siklus I yang mempunyai nilai rata-rata sebesar 63,23.
4.1.3.1.3 Hasil Tes Aspek Penggunaan NadaTekanan