92
4.1.3.1.2 Hasil Tes Aspek Penggunaan Intonasi
Pada aspek penggunaan intonasi dipusatkan pada kesesuaian penggunaan intonasi dalam dialog. Hasil penilaian pada aspek penggunaan intonasi pada tes
siklus II dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut.
Tabel 4.16 Hasil Tes Memerankan Drama Aspek Penggunaan Intonasi Siklus II
No Kategori Nilai
Frekuensi Jumlah nilai
Rata- rata
1 Sangat Baik
4 2
8 5,88
x
100 = 71,32
2 Baik 3
25 75
73,54 3 Cukup
2 7
14 20,58
4 Kurang 1
Jumlah -
34 97
100
Data pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam memerankan drama aspek penggunaan intonasi untuk kategori sangat baik dengan
skor 4 dicapai 2 siswa atau sebesar 5,88 . Kategori baik dengan skor 3 dicapai 25 siswa atau sebesar 73,54 . Kategori cukup dengan skor 2 dicapai 7 siswa atau
sebesar 20,58 . Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai siswa atau sebesar 0. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa pada aspek penggunaan intonasi dalam
pembelajaran memerankan drama dengan metode video critic dan media musik instrumental sebesar 71,32 atau dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
peningkatan dibandingkan siklus I yang mempunyai nilai rata-rata sebesar 63,23.
4.1.3.1.3 Hasil Tes Aspek Penggunaan NadaTekanan
Pada aspek penggunaan nadatekanan dipusatkan pada kesesuaian penggunaan nadatekanan dalam dialog. Hasil penilaian pada aspek penggunaan
nadatekanan pada tes siklus II dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut.
93
Tabel 4.17 Hasil Tes Memerankan Drama Aspek Penggunaan NadaTekanan Siklus II
No Kategori Nilai
Frekuensi Jumlah nilai
Rata- rata
1 Sangat Baik
4 2
8 5,88
x
100 = 70,58
2 Baik 3
24 72
70,58 3 Cukup
2 8
16 23,52
4 Kurang 1
Jumlah -
34 94
100
Data tabel 4.17 menunjukkan peningkatan rata-rata skor siswa dalam aspek penggunaan nadatekanan dalam siklus II dibandingkan rata-rata skor siswa
siklus I. jumlah nilai aspek penggunaan nadatekanan mencapai 96 dengan rata- rata 70,58 atau berkategori baik. Dalam keterampilan memerankan drama aspek
penggunaan nadatekanan untuk kategori sangat baik dengan skor 4 dicapai 2 siswa atau sebesar 5,88 . Kategori baik dengan skor 3 dicapai 24 siswa atau
sebesar 70,58 , kategori cukup dengan skor 2 dicapai oleh 8 siswa atau sebesar 23,52 . Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai siswa atau sebesar 0 .
4.1.3.1.4 Hasil Tes Aspek Ketepatan MimikGerak-Gerik
Pada aspek ketepatan mimikgerak-gerik dipusatkan pada ketepatan penggunaan mimikgerak-gerik sesuai dengan watak tokoh dalam drama. Hasil
penilaian pada aspek ketepatan mimikgerak-gerik pada tes siklus II dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut.
94
Tabel 4.18 Hasil Tes Memerankan Drama Aspek Ketepatan MimikGerak-Gerik Siklus II
No Kategori Nilai
Frekuensi Jumlah nilai
Rata-rata 1
Sangat Baik 4
2 8
5,88 x
100 = 70
2 Baik 3
23 69
67,64 3 Cukup
2 9
18 26,47
4 Kurang 1
Jumlah -
34 95
100
Data pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam memerankan drama aspek ketepatan mimikgerak-gerik untuk kategori sangat
baik dengan skor 4 dicapai 2 siswa atau sebesar 5,88 . Kategori baik dengan skor 3 dicapai 23 siswa atau sebesar 67,64 . Kategori cukup dengan skor 2
dicapai 9 siswa atau sebesar 26,47 . Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai siswa atau sebesar 0. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa pada aspek
ketepatan mimikgerak-gerik dalam pembelajaran memerankan drama dengan metode video critic dan media musik instrumental sebesar 70 atau dengan kategori
baik. Hal ini menunjukkan peningkatan dibandingkan siklus I yang mempunyai nilai rata-rata sebesar 60,29.
4.1.3.1.4 Hasil Tes Aspek Ketepatan GesturOlah Tubuh