Faktor Pendukung Faktor Penghambat

109 diperoleh faktor yang mendukung dan menghambat dalam proses produksi seni patung bonggol kayu.

4.5.1 Faktor Pendukung

Faktor yang mendukung dalam proses produksi seni patung bonggol kayu “Kawi Designs” Blora, yaitu banyak tersedianya bonggol kayu jati di wilayah Kabupaten Blora sebagai bahan baku utama dalam proses produksi seni patung. Kemudian mudahnya perizinan dalam pengambilan bahan bonggol kayu dengan Perhutani. Bonggol kayu jati merupakan bahan yang tidak sulit ditemukan di daerah Kabupaten Blora karena cukup memiliki wilayah hutan jati yang luas tersebar di beberapa kecamatannya. Dengan demikian “Kawi Designs” Blora dalam memproduksi seni patung menjadi lebih dimudahkan dan diuntungkan karena mendapat bahan yang tersedia banyak dikarenakan bonggol kayu berasal dari limbah hutan yang belum termanfaatkan. Limbah hutan seperti bonggol kayu bukanlah bahan yang bisa diambil begitu saja, akan tetapi limbah hutan juga masih memerlukan izin dalam mengambil bahan tersebut tergantung pada kepemilikan kayu. Pada umumnya kayu di hutan mayoritas adalah milik Perhutani dan beberapa milik masyarakat desa hutan yang bekerjasama dengan Perhutani. Sebagaimana yang terjadi pada “Kawi Designs” Blora dalam hal perizinan pengambilan limbah kayu, Perhutani sangat membantu dengan dimudahkannya perizinan untuk mendapatkan bahan baku dalam pembuatan patung dan pihak “Kawi Designs” Blora juga dapat 110 memperoleh bahan melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH yang sudah bekerjasama.

4.5.2 Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan sesuai hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan pemilik dan pematung “Kawi Designs” Blora, dapat diperoleh faktor yang menghambat dalam proses produksi seni patung bonggol kayu. Faktor penghambat tersebut adalah faktor cuaca alam. Faktor cuaca dapat menjadi penghambat dalam proses produksi seni patung bonggol kayu, jika cuaca dalam keadaan buruk seperti sedang hujan atau mendung. Dalam persiapan bahan baku bonggol kayu cuaca panas juga butuhkan karena sebelum bahan dimulai diproduksi harus dijemur terlebih dahulu selama beberapa hari agar mengurangi kandungan air yang ada di dalam bonggol kayu tersebut. Jika cuaca dalam keadaan buruk maka proses persiapan bahan membutuhkan waktu yang lebih lama dari keadaan normal, begitu juga jika ada pemesanan patung yang menggunakan finishing politur dan melamin maka akan berdampak pada proses pengeringan yang lebih lama. Selain itu faktor cuaca alam juga berimbas pada konsumen atau pemesan, yaitu waktu pengerjaan yang dijanjikan sesuai kesepakatan dapat berubah. Dalam mengantisipasi permasalahan ini, sebelum terjadi kesepakatan antara pemesan dengan pihak “Kawi Designs” Blora maka pihak “Kawi Designs” Blora memberikan tenggang waktu lebih lama satu atau dua hari menurut tingkat kerumitan produk yang dipesan. 111

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dari penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 5.1.1 Proses produksi seni patung bonggol kayu “Kawi Designs” Blora dikerjakan melalui dua tahapan, yaitu: Pertama dalam tahap persiapan adalah persiapan bahan utamanya adalah menyiapkan bahan baku bonggol kayu jati dan bahan pendukungnya yaitu natrium hipokloritNaOCl zat pemutih, lem kayu, politur dan melamin. Kemudian persiapan alat dan pendukungnya yaitu pahat dan palu kayu, gergaji, pethel, ampelas, gerinda, kikir, batu asah, kuas, sikat, kompresor. Kedua adalah tahap proses produksi, dalam proses pembuatan ini teknik yang digunakan adalah teknik memahat carving yang di dalamnya meliputi : 1 pembuatan desain, 2 nggetak’i pemahatan garis desain, 3 mbukak’i pembuatan global, 4 nembusi melubangi, 5 matuti pembuatan detail, 6 mbabari menyelesaikan dan pengontrolan, dan 7 penyelesaian finishing.

5.1.2 Bentuk Estetis Seni Patung “Kawi Designs” Blora.

Nilai bentuk estetis yang terdapat pada seni patung bonggol kayu terletak pada unsur-unsur visual dan prinsip-prinsip estetis yang tersusun pada karya tersebut. Sebagian besar karya seni patung “Kawi Designs” Blora memiliki irama flowing dan progresif, memiliki keseimbangan yang asimetris, adanya