69
torehan menggunakan chiselcoret, sebagai contoh dalam memaksimalkan bentuk harimau atau burung diperlukan penambahan bulu halus pada tubuh harimau atau
burung dengan menggunakan coret. Dalam proses pembuatan dengan teknik memahat carving ini dilakukan dengan cara bertahap, seperti pada tahapan di bawah
ini:
4.3.3.1 Pembuatan Desain
Ide dalam pembuatan patung secara umum dikerjakan berdasarkan persepsi dari bentuk bahan yang akan dibuatnya. Bonggol jati akan dibuat patung dengan
posisi berdiri, duduk, dan “tidur” atau mendatar disesuaikan bentuk alaminya. Bahkan bagian kayu yang terlihat lapuk termakan usia atau termakan rayap menjadi bagian
penting dalam pertimbangan desain. Secara umum sketsa patung dibuat secara langsung pada bahan kayu yang disiapkan menggunakan kapur atau spidol sesuai
bentuk yang diinginkan. Selanjutnya dilakukan pengurangan dan untuk mempermudah pembentukan maka dapat dibuat sketsa kembali.
Gambar 18. Membuat sketsa pada bonggol jati dan gambar sketsa yang masih tampak pada patung setengah jadi
70
4.3.3.2 Nggetak’i pemahatan garis desain
Merupakan tahap awal setelah membuat desain yang diawali dengan membuat pahatan sasuai dengan garis yang didesain. Membuat pahatan pada garis
sket yang didesain bertujuan untuk menentukan bentuk yang akan dipahat selanjutnya pada permukaan bonggol kayu. Kemudian membuat garis-garis
dengan memahat bagian tertentu secara teliti dan hati-hati supaya terlihat dari bentuk garis desain menjadi garis yang sudah berbentuk pahatan.
Gambar 19. Pematung dalam proses nggetak’i
4.3.3.3 Mbukak’i pembuatan global
Merupakan proses membentuk pola pahatan secara menyeluruh dan global sesuai dengan bentuk dasar pahatan yang disesuaikan dengan desain awal. Pada
tahap ini belum ada detail bentuk, masih berupa bentuk global yang bertujuan agar memudahkan pematung membentuk objek dalam tahap berikutnya.
71
Gambar 20. Patung Harimau dalam tahap mbukak’i
4.3.3.4 Nembusi melubangi
Merupakan proses penciptaan dengan cara melubangi bagian-bagian yang harus dilubangi sesuai dengan desain. Dapat dicontohkan beberapa patung
harimau pada bagian ekor yang ujungnya dijadikan satu dengan alas sehingga penataan tumpang tindih dan berlubang terlihat lebih jelas dan sudah kelihatan
karakter dari patung tersebut.
Gambar 21. Pematung dalam proses nembusi
72
4.3.3.5 Matuti pembuatan detail