PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG CUT NYA’ DIEN RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN

(1)

PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG

CUT NYA’ DIEN RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN

SKRIPSI

OLEH:

OLIVIA MARVALENA LAYOVA 08060147

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012


(2)

SKRIPSI

PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR

DI RUANG PERINATAL CUT NYA’ DIEN RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

OLIVIA MARVALENA LAYOVA NIM. 08060147

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG CUT NYA’ DIEN RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN

SKRIPSI

Disusun Oleh: Olivia Marvalena Layova

08060147

Skripsi ini telah disetujui untuk diujikan Tanggal 13 Juli 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Tri Lestari H., M.Kep.,Sp.Mat. Lady Martha A, S. Kep,Ns.,M.kes

NIP.UMM. 112.9311.0304 NIP

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S. Kep, Ns., M. Kep NIP. UMM. 112.0501.0419


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG

CUT NYA’ DIEN RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN SKRIPSI

Disusun Oleh: Olivia Marvalena Layova

08060147 Di ujikan Pada tanggal 28 Juli 2012

Penguji I, Penguji II,

Tri Lestari H., M.Kep.,Sp.Mat. Lady Martha A, S. Kep,Ns.,M.kes

NIP.UMM. 112.9311.0304 NIP

Penguji III, Penguji IV,

Prof. DR. Sujono.M. Kes Yoyok Bekti Prasetyo., M.Kep.,Sp.Mat

NIP. UMM. 131877094 NIP. UMM. 112.0309.0405

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari H., M.Kep.,Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Olivia Marvalena Layova

Nim : 08060147

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Pengaruh Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) selama Kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruang Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 30 Juli 2012 Yang Membuat Pernyataan,

Olivia Marvalena L NIM. 08060147


(6)

Motto :

Beginnings are usually scary and endings

are usually sad, but it’s everything in


(7)

vi

Alhamdulillah……

Akhirnya 28 Juli 2012 pukul 10.00 WIB perjuangan panjang

ku ini menemukan titik terangnya…….

Ucapan syukur akan kebesaran Allah Swt yang telah

memberikan kesempatan pada diriku tuk menjalani dan

merasakan semua ini…

Terima Kasih Ya ALLAH…

Terima Kasih atas pembelajaran yang Engkau berikan

kepada hambamu ini….

Terima Kasih atas setiap anugerah yang telah Engakau

berikan…..

Ampunilah hambamu ini Ya ALLAH….

Hamba yang “terkadang harus memilih jalan yang salah

untuk menemukan suatu kebenaran” …..

Jalan panjang dan berliku, penuh halangan dan rintangan

yang mengiringi penulisan skripsi ini telah membuatku

bertambah yakin akan kebesaranNya,..

“sabar dan ikhlas”, dua kata yang makin aku pahami

maknanya, gampang mengucapkan tapi susah diamalkan…..

Tiada henti Q mengucap syukur atas apa yang telah Engkau

berikan kepada hambamu ini Ya ALLAH……


(8)

PERSEMBAHANKUUUUU……

Karya sederhana ini aku persembahkan untuk sepasang malaikatku…..

Mereka, yang dalam sujud-sujud panjangnya berdoa untuk kebaikanku….

Mereka yang begitu teristimewa dalam hidupku…. Terima kasih Ibu…. Terima kasih Ayah….

Keberhasilan dan perjuangan yang telah Q capai saat ini tidak pernah terlepas

dari cinta, kasih, bimbingan serta doa dan sujudmu…..

Q dapat berdiri saat ini karna Kalian yang mencintai Q….

Q dapat menyelesaikan karya ini karna perjuangan panjang yang telah

kalian lakukan….. Maaf…..

Maafkan anakmu…. Jika hingga detik ini Q belum bisa menjadi anak yang berbakti dan belum bisa membahagiakan kalian…..

Maaf… Jika sampai detik ini Q belum bisa memberikan yang terbaik buat

Kaian……

Hanya karya kecil ini yang saat ini bisa Q persembahakan untuk kalian…. Terima Kasih Ibu… Terima Kasih Ayah….

Kalian yang tak pernah lelah mendidik dan menjadikanQ seperti sekarang ini… Kalian adalah Orang Tua terhebat buatQ…. Kalian adalah motivasi terbesar dalam hidupQ…

Ibu…. Ayah… Q mencintai kalian…. Aku mencintai Ibu dan Ayah karena


(9)

viii Buat sahabatku “the cun” (nurul, ipha, nyepti and icun)…. Thanks teman…...

Kalian adalah sahabat terbaikku.. sahabat yang selalu meberiku dukungan dalam bentuk apapun, sahabat yang tetap setia ketika semua berlari menjauhiku… sahabat yang mampu memberikan tawa saat ku menangis….

Mungkin apa yang pernah kita alami bersama kadang melelahkan, menjeengkelkan bahkan penuh dengan air mata, tetapi itulah yang membuat persahabatan kita jauuuh lebih indah..

Sekarang biarkanlah nama kalian terus mengabadi di hatiku hingga aku paham bahwa kalian akan terus menjadi sahabat yang istimewa. Namun, aku pun paham bahwa suatu saat jika kita tidak bisa lagi untuk saling melempar senyuman. Hanyalah kenangan yang pernah kita punya... Maka dengan kerendahan hati izinkan aku mengenang kalian...

Terima Kasih teman… Semoga Persahabatan kita tidak pernah berakhir…


(10)

Buat keluargaQ..… (Umik, mbak wik, om shol, keponakananQ hamam dan hanum)

serta keluarga besarQ yang tak mungkin Q sebut satu persatu…. Terima kasih atas

perhatian dan doa-

doa yang telah kalian berikan selama ini… Maaf jika Q belum mampu

membala

s kebaikan kalian tapi percayalah Q sayang kalian semua….

Buatmu….. Seseorang yang special dalam hidupQ…. Terima kasih atas kasih sayang,

semangat, nasehat serta motivasi yang telah kamu berikan buatQ… Q tau meski dengan

cara yang berbeda kamu telah memberikan semangat dalam hidupQ terutama saat-saat

sulitQ dalam menyelesaikan karya kecil ini…

Buat teman-

teman seperjuangan “PSIK 2008” specially anak

-

anak PSIK C 08…

yang namanya tak mungkin Q sebutin satu persatu…

Terima kasih teman….. terima kasih buat keb

ersamaan kita selama ini,, terima kasih buat

cerita yang telah kita buat selama ini… cerita singkat yang mungkin takkan pernah bisa Q

lupakan… cerita yang akan tetap ada dalam catatan kecil di hidupQ… Specialy geng

bodrek (aa’, puguh, ijul, nur, sandy, gu

fron, adi S, leo, samsul, bima, alfan, wahyu, werdi).

Dan Five icon (ferni, intan, riska, melin, dan fitrah)....

Semangat teman…



Semoga kebersamaan kita tidak berhenti disini…



Buat temen-

temen kos “ Bendungan tangga no 16” (mbak ismi, yofrita,

ferni, fani,

icun, ita, dan nurul)… terima kasih atas kebersamaan kita selama ini…

Buat anak-

anak “KKN 23”… specially Mey Anggraini… terima kasih banyak

atasdukungan dan bantuanmu selama ini… semoga kita tetap menjadi teman dalam


(11)

x

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini, dengan judul “Pengaruh Kekerasan dalam Rumah Tangga selama Kehamilan

Terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruang Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan”

Kepanjen. Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Ibu Tri Lestari Handayani M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, sekaligus selaku Pembimbing I saya yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas masukan, motivasi dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dukungannya terhadap saya.

3. Ibu Lady Martha A, S.Kep.,Ns. M.Kep selaku Pembimbing II saya yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.


(12)

4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Kedua orangtua dan keluarga saya tercinta dan tersayang yang selalu mendoakan, mendukung dan menjadi semangat dalam hidup saya.

6. Responden yang berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian saya sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. 7. Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruan” Kepanjen, yang telah memberikan

ijin atas penelitian yang saya lakukan.

8. Teman-teman PSIK angkatan 2008, khususnya PSIK C.

9. Sahabat-sahabatku “the cun” terima kasih teman atas motivasi dan bantuan yang telah kalian berikan serta persahabatan dan kebersamaan yang membuat hidupku lebih indah dan bearti.

10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Penulis Menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Semoga tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khusunya di bidang keperawatan.

Malang, 30 Juli 2012


(13)

xii ABSTRAK

PENGARUH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) TERHADAP BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RUANG CUT NYA’ DIEN

RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN.

Olivia Marvalena L.1, Tri Lestari H., M.Kep., Sp.Mat.2, Lady Martha A, S.Kep., Ns.,

M.Kes3

Latar Belakang: Kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan adalah setiap perbuatan yang dilakukan pada istri yang dapat menyebabkan kesengsaraan secara fisik, psikologi, ekonomi dan seksual dalam lingkup rumah tangga pada saat istri sedang hamil. Kekerasan selama kehamilan akan mempengaruhi keadaan ibu dan janin. Ibu hamil yang mengalami kekerasan selama kehamilan akan beresiko melahirkan bayi berat lahir rendah, premature dan resiko cedera. Selain kekerasan dalam rumah tangga, faktor lain yang dapat mempengaruhi berat badan bayi saat lahir adalah paritas, status gizi dan umur ibu saat hamil.

Metode: Desain penelitian ini adalah desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang post partum di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen sebanyak 106 orang. Teknik sampling yang digunakan pada 106 ibu post partum ini yaitu total sampling. Variabel independen adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama kehamilan sedangkan variabel dependen adalah berat badan bayi lahir. Paritas, status gizi dan umur ibu merupakan variabel perancu dalam penelitian ini. Data dianalisa dalam bentuk analisa univariat, analisa bivariat dengan chi square dan (T test) Independen.

Hasil: Dari hasil analisa data dengan uji (T test) Independen, pada variabel KDRT didapatkan nilai t-hitung sebesar 0,812 dengan signifikansi sebesar 0,419. Pada t-tabel didapatkan nilai sebesar 1,983 dan dilakukan perbandingan, dimana t-hitung lebih rendah dari t-tabel (0,812 <

1,983) dan nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05 (0,812>0,05). Sedangkan untuk uji Chi Square pada variabel confounding didapatkan nilai Chi-Square hitung sebesar 37,122 dengan signifikansi sebesar 0,000, dimana nilai Chi-Square tersebut lebih besar dari Chi-Square tabel

(37,122 > 5,991) dan nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 (0,000<0,05).

Kesimpulan: Tidak ada pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama kehamilan terhadap berat badan bayi lahir di Ruang Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen. Tetapi berat badan bayi lahir dipengaruhi oleh variabel confounding yaitu status gizi.

Kata Kunci: kekerasan dalam rumah tangga, kehamilan, berat badan bayi lahir

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(14)

ABSTRACT

INFLUENCE OF DOMESTIC VIOLENCE (Domestic Violence) ON WEIGHT OF BABIES BORN AT THE CUT NYA 'DIEN OF

“KANJURUHAN” HOSPITAL IN KEPANJEN

Olivia Marvalena L.1, Tri Lestari H., M.Kep., Sp.Mat.2, Lady Martha A, S.Kep., Ns., M.Kes3

Introduction: Domestic violence during pregnancy is any action performed on a wife that can cause physical suffering, psychological, economic and sexual abuse within the household when his wife was pregnant. Violence during pregnancy will affect the state of the mother and fetus. Pregnant women who experience violence during pregnancy will give birth to babies at risk of low birth weight, premature and risk of injury. In addition to domestic violence, other factors that may affect the baby's weight at birth was parity, nutritional status and age of the mother during pregnancy.

Methods: The study design was cross sectional design. Population in this study is the entire post-partum mothers in "Kanjuruhan" hospital Kepanjen total of 106 people. The technique sampling that used of 106 mothers with post partum is total sampling. Independent variable is domestic violence (domestic violence) during pregnancy, while the dependent variable was birth weight. Parity, nutritional status and maternal age is a confounding variable in this study. Data were analyzed in univariate analysis, bivariate analysis with chi square and (T test) Independent.

Results: From the analysis of data with the test (T test) Independent, the variable Domestic Violence found that t count value is 0.812 with significance value of 0.419. In the t-table found that the value is 1.983 and done comparison, where the of t score value is lower than the t-table (0.812 <1.983) and significance values greater than α = 0.05 (0.812> 0.05). The analysis Chi Square test on confounding variables found that Chi-Square count value is 37.122 with significance value of 0.000, where the Chi-Square value is greater than the Chi-Square table

(37.122> 5.991) and the significance value less than α = 0.05 (0.000 <0.05).

Conclusion: There was no effect of domestic violence (domestic violence) during pregnancy on the birth weight babies at the Cut Nya' Dien of "Kanjuruhan" Hospital in Kepanjen. But the birth weight babies are influenced by confounding variables, namely nutritional status.

Key words: domestic violence, pregnancy, birth weight babies

1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

3. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang


(15)

xiv DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Motto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... x

Abstrak ... xii

Abstract ... xiii

Daftar Isi ... xiv

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Gambar ... xix

Daftar Lampiran ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan Umum ... 8

1.3.2 Tujuan Khusus ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.4.1 Bagi Peneliti ... 9

1.4.2 Bagi Bidang Keperawatan ... 9

1.4.3 Bagi Peneliti Institusi Pelayanan ... 9

1.4.4 Bagi Masyarakat ... 9

1.5 Keaslian Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Kekerasan dalam Rumah Tangga(KDRT) ... 12

2.1.1 Definisi Kekerasan dalam Rumah Tangga ... 12

2.1.2 Siklus Kekerasan dalam Rumah Tangga ... 14

2.1.3 Penyebab Kekerasan dalam Rumah Tangga... 15


(16)

2.1.5 Karakteristik Perempuan Korban Kekerasan

dalam Rumah Tangga ... 19

2.1.6 Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga ... 19

2.1.7 Kekerasan dalam Rumah Tangga selama Kehamilan ... 20

2.1.8 Faktor Resiko terjadinya KDRT selama Kehamilan ... 21

2.1.9 Jenis-jenis Kekerasan dalam Rumah Tangga selama Kehamilan ... 23

2.1.10 Pengaruh Tindakan Kekerasan dalam Rumah Tangga selama kehamilan ... 26

2.2 Berat Badan Bayi Lahir ... 31

2.2.1 Berat Badan Lahir Normal ... 31

2.2.2 Penanganan Bayi Baru Lahir ... 31

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat Bayi Lahir ... 32

2.3. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ... 36

2.3.1 Definisi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ... 36

2.3.2 Prevalensi ... 37

2.3.3 Etioogi ... 37

2.3.4 Diagnosa ... 42

2.3.4.1 Sebelum Bayi Lahir ... 42

2.3.4.2 Setelah Bayi Lahir ... 43

2.3.5 Prognosis ... 44

2.3.6 Komplikasi ... 45

2.3.7 Pencegahan ... 45

2.4. Pengaruh Kekerasan dalam Rumah Tangga selama Kehamilan terhadap berat badab bayi lahir ... 46

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 49

3.1 Kerangka konsep ... 49

3.2 Hipotesis Penelitian ... 52

BAB IV METODE PENELITIAN ... 53

4.1 Desain Penelitian ... 53

4.2 Kerangka Kerja ... 53

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 55


(17)

xvi

4.3.2 Sampel ... 55

4.3.3 Sampling ... 55

4.4 Variabel Penelitian ... 56

4.4.1 Variabel Independen ... 56

4.4.2 Variabel Dependen ... 56

4.4.3 Variabel Perancu (Confonding) ... 56

4.5 Definisi Operasional ... 57

4.6 Tempat Penelitian ... 58

4.7 Waktu Penelitian ... 58

4.8 Instrumen Penelitian ... 59

4.8.1 Kuisioner atau Angket ... 59

4.8.1.1 Kuisioner KDRT ... 59

4.8.1.2 Kuisioner Penilaian untuk Status Gizi ... 59

4.8.2 Dokumentasi ... 60

4.9 Prosedur Penelitian ... 61

4.10 Pengelolaan Data dan Analisa Data ... 61

4.10.1 Pengeloaan Data ... 61

4.10.2 Analisa Data ... 62

4.11 Etika Penelitian ... 64

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 66

5.1. Gambaran Umum Penelitian ... 66

5.2. Data Umum ... 67

5.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ... 67

5.2.2. Karakteristik Respondn Berdasarkan Pekerjaan ... 67

5.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 68

5.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas ... 69

5.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Cara Persalinan ... 69

5.2.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin Bayi ... 70

5.2.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi Ibu ... 70

5.2.8. Karakteristik Bayi Baru Lahir ... 71

5.3. Hasil Penelitian ... 71

5.3.1. Kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan... 71


(18)

5.4. Analisa Data ... 74

5.4.1. Pengujian pengaruh antara KDRT selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 75

5.4.2. Pengujian pengaruh paritas, status gizi dan usia ibu terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 76

BAB VI PEMBAHASAN ... 77

6.1. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 80

6.1.1. Pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama Kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir ... 80

6.1.2. Pengaruh Paritas sebagai Variabel counfonding terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 83

6.1.3. Pengaruh Status Gizi sebagai Variabel confounding terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 85

6.1.4. Pengaruh Usia Ibu sebagai Variabel confounding terhadap Berat Badan Bayi Lahir... 86

6.2. Keterbatasan Penelitian ... 88

6.3. Implementasi Keperawatan ... 89

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

7.1. Kesimpulan ... 91

7.2. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95 LAMPIRAN


(19)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Definisi Operasional ... 57

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Usia Responden ... 67

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pekerjaan ... 67

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden ... 68

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Paritas Responden... 69

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Cara Persalinan Responden ... 69

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Bayi ... 70

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu ... 70

Tabel 5.8. Tabel Karakteristik Bayi baru Lahir ... 71

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi KDRT yang dialami Responden ... 71

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Jenis-Jenis Kekerasan dalam rumah tangga... 72

Tabel 5.10.1. Kekerasan Psikologis ... 72

Tabel 5.10.2. Kekerasan Ekonomi... 72

Tabel 5.10.3. Kekerasan Fisik ... 73

Tabel 5.10.4. Kekerasan Seksual ... 73

Tabel 5.11. Karakteristik Berat Badan Bayi Lahir ... 74

Tabel 5.12. Pengaruh KDRT terhadap Berat Badan bayi Lahir ... 75

Tabel 5.13. Tabulasi Silang Paritas dengan Berat Badan Bayi Lahir ... 76

Tabel 5.14. Tabulasi Silang Satatus Gizi dengan Berat Badan bayi Lahir ... 77

Tabel 5.15. Tabulasi Silang Usia Ibu dengan Berat Badan Bayi Lahir ... 77


(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Pelaku Kekerasan dalam rumah Tangga ... 14 Gambar 3.1. Kerangka Konseptual ... 50 Gambar 4.1: Kerangka Kerja ... 54


(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang ... 99

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Badan Kesatuan dan Politik ... 100

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian RSUD Kanjuruan Kepanjen ... 101

Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian ... 102

Lampiran 5 : Lembar Permohonan menjadi Responden ... 103

Lampiran 6 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 104

Lampiran 7 : Lembar Kuisioner ... 105

Lampiran 8 : Lembar observasi ... 110

Lampiran 9 : Master Tabulasi Data ... 114

Lampiran 10: Lampiran SPSS ... 119

Lampiran 11: Lampiran Foto ... 126


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, R. (2007). Status Gizi Ibu Hamil, Rokok, dan Efeknya. Jakarata : ECG. Asrinah, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu Bobak, I.M. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC. Condro, Kresno. (2007). Hubungan Antara Kehamilan Pada Ibu Usia Muda dan Usia

Tua dengan Kejadian BBLR.

Cunningham, M.D. (2001). Obstetri Williams. Jakarta : EGC.

Dempsey & Dempsey. 2002. Riset Keperawatan: Buku Ajar & Latihan. Edisi 4. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan RI. (2001). Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Jakarta : Depkes

Departemen Kesehatan RI. (2005). Dampak Serius KDRT bagi Kesehatan

Masyarakat. www.depkes.go.id. Diperoleh tanggal 12 Mei 2012.

Devinci, S.E. (2007). Prevalence of Domestic Violence During Pregnancy in A Turkish. www.proquest.umi.com. Diperoleh tanggal 13 Mei 2012.

Dharmono. (2004). Dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan. Jakarta : Mitra Perempuan.

Dharmono, S. (2008). Kekerasan dalam rumah tangga : Dampaknya bagi kesehatan jiwa. Jakarata : Balai penerbit FK UI.

El Kady D, Gilbert WM, Et all. (2005). Violence Against Women During Pregnancy. Journal Obstet Gynecol. 105:357-363

Ervita, M. & Utami, S. (2002). Memahami gernder dan kekerasan terhadap perempuan.

Yogyakarata: Rifka Annisa Women’s crisis center.

Filendra, Rossa Eni. (2008). Perbedaan Kekerasan selama Kehamilan dengan Kepatuhan Frekuensi ANC terhadap Kelahiran Premature di Kabupaten Organ Komeling Ulu..

Handayani. (2006). Pengaruh kekerasan fisik, psikologis, ekonomi, dan seksual selama kehamilan terhadap interaksi ibu-bayi pada periode post partum.

Hanifa. (2004). Analisis Kasus BBLR di RS Koja Jakarta Utara Tahun 2004. Depok : Skripsi FKM-UI.

Hasan, R., Alatas, H.(2000). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 3. Cetakan 9, hal 1102-1105 : Jakarata.

Hayati, E.N. (2002). Jangan pjokan perempuan korban kekerasan. Jurnal Perempuan : untuk pencerahan dan kesetaraan. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 26 (8), 42-47.


(23)

xxii

Hedin, L.W. (2000). Domestic Violence During Pregnancy. www.idealibrary.com. Diperoleh tanggal 13 Mei 2012.

Hidayat, Aziz Alimul. (2008). Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data Jakarta : Salemba Medika

Humphyres, J & Campbell, J.C. (2004). Family violence and during practice. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Info Kesehatan Reproduksi.(2006). Undang – Undang Kekerasan dalam Rumah Tangga. (http//saran.kespro.info/disku04.html). Diperoleh 02 Mei 2012. Jahanfar, S dan Malekzadegan. Z. (2007). The Prevalence of Domestic Violence Among

Pregnant Women Who Were Attetend in Iran University of Medical Scince

Hospitals. www.proquest.umi.com. Diperoleh tanggal 13 Mei 2012.

Jenifer. (2008). Domestic Violence During Precnancy. www.pregnancyandbaby.com. Diperoleh tanggal 13 Mei 2012.

Kasdu, D. (2007). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.

Komnas Perempuan. (2008). Peta Kekerasan Pengalaman Perempuan Indonesia. Jakarta: Ameepro.

Lise E. Fried, DSc, MS; Howard Cabral, PhD, MPH, Et all. (2008). Lifetime and During Pregnancy Experience of Violence and the Risk of Low Birth Weight and Preterm Birth. Journal Midwifery Womens Health. 53(6):522-528. Lubis, Z. (2007). Status Gizi Ibu Hamil serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang

Dilahirkan. Jakarta : Puspa Swara.

Luhulima, Achie Sudiarti. (2002). Pemahaman Bentuk-Bentuk Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Alternatif Pemecahannya. Jakarta: PT. Alumni.

Lowdermilk, D. L., Perry, S.E., Bobak, I.M. (2000). Meternity & woman health care. (7th ed.), St. Louis : Mosby Inc.

Manuaba, Prof. Dr. (2007). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta

Mattson, S and Smith, J.E.(2004). Core Curiculum of Maternal-Newborn Nursing. USA: Elsevier.

Mitra Perempuan. (2002). Laporan tahunan catatan kekerasan terhadap perempuan. Jakarta: Yayasan Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.

Murah Monde. (2006). Hubungan antara Kejadian BBLR dengan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Rineka Cipta.


(24)

Nurmalawaty, (2005). Perlindungan Hukum Terhadap Isteri yang Menjadi Korban Kekerasan Suami

Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

O’Reilly, R. (2007). Domestic Violence Against Women in Their Childbearing Year : A

Reviewof The Literature.www.proquest.umi.com. Diperoleh tanggan 13 mei

2012.

PAHO. (2001). Domestic Violence During Precnancy. www.paho.org.com. Diperoleh tanggal 13 mei 2012.

Polona Selic; Katja Pesjak, Et all. (2011). The Prevalence of Exposure to Domestic Violence and the Factors Associated with Co-occurrence of Psychological and Physical Violence Exposure. Journal BMC Public Health. 11(621).

Rancangan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT)

Rosmala Nur. (2010). Pengaruh Kekerasan Masa Hamil-Nifas, Faktor Penyebab dan Dampaknya terhadap Gangguan Kesehatan Reproduksi di Kelurahan Tanjung Batu, Donggala Sulawesi Tengah.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Sofyan, M. (2006). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.

Sondang Marisi Widyawati. (2009). Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 02 Kecamatan Medan Belawan.

Srimalem. (2001). Hubungan Amtara Kejadian BBLR dengan Paritas di Rumah Sakit Cipto Mangunsumo Jakarta.

Subono, N. I. (2002). Laki-laki : Pelaku atau korban kekerasan. Jurnal Perempuan: untuk pencerahan dan kesetaraan: 26. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:Bandung. Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Sujati, N.K. (2002). Kekerasan dosmetik, komplikasi kehamilan dan karakteristik ibu hamil di kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan.

Sumaryono, S. R. (2004). Undang-undang Republik Indonesia no. 23 th 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan.

Susanti, N.N.(2008). Psikologi Kehamilan. Jakarta : EKG.

Undang-undang RI. No.23. (2004). Pengahapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Bandung : citra Umbara.


(25)

xxiv

Venny A (2003). Memahami Kekerasan terhadap Perempuan. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.

Wahjana,J. (2003). Kekerasan perempuan. http://www.rnw.nl/ranesi/html. kekerasan . Diperoleh tanggal 02 Mei 2012.

Wibowo, N dan Basuki. (2006). Resiko dan Pencegahan Kelahiran Premature. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

World Health Organisation. (2005). Violence and health Fact Sheet No 239

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs239/en/. Di peroeh tanggal 20


(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tindak kekerasan di dalam rumah tangga (domestic violence) merupakan jenis kejahatan yang kurang mendapatkan perhatian dan jangkauan hukum. Tindak kekerasan dalam rumah tangga umumnya melibatkan pelaku dan korban diantara anggota keluarga didalamnya. Saat ini kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah yang global yang banyak dibicarakan. Diperkiraan paling sedikit satu di antara lima perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan yang di lakukan oleh pria (Sofyan, 2006). Komnas Perempuan (2008) menyatakan bahwa bentuk kekerasan yang paling sering terjadi adalah Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Pada tahun 2006, angka kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia mencapai 16.709 kasus (Komnas Perempuan, 2008). Hasil penelitian Nurmalawanty (2005) menunjukkan adanya peningkatan jumlah kekerasan pada perempuan tiap tahun.

Praktek kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi tidak hanya merupakan bentuk pelanggaran normasosial dan kemanusiaan, namun juga merupakan wujud pengingkaran kewajiban untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang tinggi. Segala bentuk tindak kekerasan dalam


(27)

2

rumah tangga yang dilakukan oleh suami dapat berdampak serius terhadap kesehatan seorang wanita (Depkes, 2005).

Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/ atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga (UU PKDRT No. 23, 2004).

Kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi pada semua wanita, termasuk ketika wanita sedang hamil. Meskipun kehamilan sering dianggap penting bagi seorang wanita, dimana seorang wanita harus dilindungi, tetapi kebanyakan studi menunjukkan antara 4%-12% wanita yang hamil melaporkan bahwa mereka tetap mendapat perilaku kekerasan selama kehamilannya. Lebih dari 90% wanita hamil mendapatkan kekerasan dari pasangannya. Dan sebagian dari wanita tesebut mendapatkan perilaku kekerasan fisik berupa tendangan dan pukulan di bagian perut (Depkes, 2005).

Wanita yang menjadi korban kekerasan memiliki masalah kesehatan fisik dan mental. Dampak dari kekerasan dalam rumah tangga berupa keinginan dan perilaku bunuh diri, tekanan mental, dan ganguan fisik seperti pusing, nyeri, lemas, dan gangguan fungsi vagina. Pada wanita hamil, kekerasan mengakibatkan gangguan dalam kehamilan, pertumbuhan janin terlambat, peningkatan kebiasaan merokok, penyakit menular seksual, keguguran, kelahiran prematur, gawat janin, dan pendarahan dalam kehamilan yang


(28)

3

sering berujung pada kematian ibu dan bayi (Dharmono, 2008). Resiko trauma/cidera yang dialami bayi jauh lebih besar karena kondisi bayi yang masih rentan terhadap trauma (Curry, 1998 dalam Lowdermilk, 2000).

Menurut Pudjiati (2003) bayi dilahirkan dari rahim seorang ibu setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dan pada waktu lahir mempunyai berat badan sekitar 3000 gr dan panjang badan 5 cm . Secara umum berat bayi lahir adalah berat badan bayi setelah kelahiran kurang dari 24 jam yang diukur dengan timbangan tidur dan dinyatakan dalam gram. Berat badan bayi yang normal adalah antara 3000 gr sampai 4000 gr dan bila dibawah atau kurang dari 2500 gr dikatakan berat badan lahir rendah (BBLR) (Jumiarni, 2006). Banyak hal yang mempengaruhi berat badan bayi baru lahir diantaranya status gizi ibu yang kurang, usia ibu yang terlalu muda dan terlalu tua, paritas atau urutan anak dalam keluarga, kebiasaan ibu merokok, pendidikan ibu,dan penyakit yang diderita ibu (Jones, 2002).

Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (I.G.B Manuaba, 2007). Berat badan pada kehamilan apapun sangat berfariasi dan harus digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang berat badannya diatas presentil 90 dinamakan besar untuk umur kehamilan dan yang di bawah presentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Bayi yang berat badannya kurang dari 2500 gram pada saat lahir di namakan berat badan lahir rendah. Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat badan lahir rendah di bedakan menjadi bayi berat lahir rendah (1500–2500 gram), bayi berat lahir sangat rendah (<1500 gram) dan bayi berat lahir eksterem (<1000 gram).


(29)

4

Masalah yang sering dihadapi bayi BBLR adalah imaturitas organ-organ tubuh karena lahir kurang bulan. Seperti kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan, pada bayi preterm mempunyai lebih sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak dibandingkan dengan bayi aterm. Produksi amilase pankreas dan lipase, yaitu enzim yang terlibat dalam pencernaan lemak dan karbohidrat juga menurun. Begitu pula kadar laktose (enzim yang diperlukan untuk mencerna susu) juga sampai sekitar kehamilan 34 minggu. Selain itu paru yang belum matang dengan peningkatan kerja nafas dan kebutuhan kalori yang meningkat. Masalah pernafasan juga akan mengganggu makanan secara oral. Potensial untuk kehilangan panas akibat permukaan tubuh dibanding dengan BB dan sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit. Kehilangan panas ini akan meningkatkan kebutuhan akan kalori.

(http://yayannerz.blogspot.com/2012/05/bayi-berat-lahir-rendah-bblr-dan-bayi.html di peroleh tanggal 02 Mei 2012).

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Rosmala Nur (2010) tentang pengaruh kekerasan masa hamil-nifas, faktor penyebab dan dampaknya terhadap gangguan kesehatan reproduksi di Kelurahan Tanjung Batu, Donggala Sulawesi Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan suami terhadap istri terjadi pada masa hamil-nifas, dan persentase terbanyak dialami istri di kota sebesar 43,28 persen daripada di desa sebanyak 42,8 persen berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Filendra (2008) tentang perbedaan kekerasan selama kehamilan dengan kepatuhan frekuensi ANC


(30)

5

terhadap kelahiran premature di Kabupaten Organ Komeling Ulu. Menunjukkan Kelompok BBLR mengalami lebih banyak kekerasan selama kehamilan dibandingkan kelompok BBLC. Frekuensi ANC secara independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelahiran BBLR disamping kekerasan selama kehamilan.

Di Propinsi Jawa Timur, BBLR masih menjadi penyebab kematian neonatal tertinggi pada tahun 2004 sebesar 36,23% dan 2005 sebesar 34,72%. Sedangkan di rumah sakit Dr. Soetomo pada tahun 2004 dari 232 kasus kematian neonatal sebesar 78,88% merupakan bayi BBLR dan pada tahun 2005, 62,86% dari 306 kasus kematian neonatal merupakan BBLR, dengan infeksi sebagai penyebab kematian BBLR tertinggi sebesar 25,68% di tahun 2006 dan 37,31% di tahun 2007 disusul afiksia, prematuritas, gangguan nafas dan kelainan kongenietal. Sedangakan di wilayah kabupaten Malang jumlah kasus BBLR pada tahun 2008 sebanyak 585 kasus dan sebanyak 434 kasus yang dapat ditangani. Resiko kematian BBLR 10 kali lipat dibanding bayi normal. Resiko semakin bertambah jika bayi semakin kecil dan immature. (http://www.scribd.com/doc/75898126/Tabel-Profil-Provinsi-Jawa-Timur-2010 di peoleh tanggal 02 Mei 2012).

Kejadian BBLR ini secara umum disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor dari ibu maupun dari janin. Faktor dari ibu yang dapat menyebabkan BBLR diantaranya adalah status gizi, umur ibu yang <20 tahun atau >35 tahun serta paritas. Status gizi sangat diperlukan pada saat kehamilan untuk pertumbuhan janin dalam kandungan. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang


(31)

6

sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Pada faktor umur ibu, umur yang aman bagi seorang wanita untuk hamil adalah 20-35 tahun, hal ini berhubungan dengan kematangan organ reproduksi seorang wanita. Kehamilan yang kurang dari 20 tahun secara biologi optimal,emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan zat-zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan kehamilan yang terjadi pada usia diatas 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit (Wibowo dan Basuki, 2006).

Pada paritas umunya ibu yang melahirkan dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah multipara. Karena dilihat dari pengalaman dalam melahirkan, ibu multipara lebih memiliki pengalaman dalam persalinan, kelahiran dan menjadi seorang ibu. Selain itu fungsi organ yang di miliki oleh ibu multipara lebih siap dalam menjaga kahamilan dan menerima kehadiran janin dalam kandungannya dibanding dengan ibu primipara (Handayani, 2006).

Berdasarkan data studi pendahuluan di Ruang Perinatal Cut Nya’ Dien

RSUD kepanjen pada tanggal 28 Mei 2012, didapatkan data jumlah kelahiran bayi sebeasar 106 kelahiran. Sedangkan untuk bayi dengan kejadian BBLR sebesar 53 bayi. Pada umumnya BBLR disebabkan oleh malnutrisi tetapi untuk kasus BBLR dengan penyebab KDRT sendiri belum teridentifikasi

oleh para perawat di ruang perinatal Cut Nya’ Dien. Hal ini bisa disebabkan


(32)

7

tidak bisa mengungkapakan kejadian yang sebenarnya selain itu pasien juga masih menggap bahwa hal ini sulit untuk diungkapkan.

Dari data Dinas Informasi dan Komunikasi Pemprov Jatim tercatat beberapa kasus KDRT selama beberapa tahun. Pada tahun 2006 tercatat 97 kasus, di tahun 2007 sebanyak 151 kasus, sedangkan pada tahun 2008 tercatat 155 kasus dan pada tahun 2009 tercatat sekitar 245 kasus KDRT. Tetapi data ini belum akurat karena banyak kasus-kasus KDRT yang belum terungkap. (http://litbangkemdiknas.net/japati/indexx.php?module=detaildata&id=741 di peroleh tanggal 11 Mei 2012).

Peran perawat disini adalah sebagai educator yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dimasyarakat, karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang harus dilindungi dari tindak kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu peran perawat disini juga untuk melakukan pendampingan, memulihkan dan melakukan perawatan fisik, serta mesupport kondisi psikis korban. Tujuan pendidikan perawat adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang termasuk keluarga, karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi suatu komunitas.

Selain fenomena diatas, banyak teori yang menyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi selama kehamilan dapat membahayakan ibu dan janin, salah satu bahaya terhadap janin adalah terjadinya BBLR, tetapi penelitian tentang BBLR ini masih harus diteliti lebih lanjut, untuk itu peneliti


(33)

8

Rumah Tangga selama Kehamilan terhadap Berat Badan Lahir Bayi di Ruang

Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruan”Kepanjen”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalahnya adalah 1. Apakah Ada Pengaruh antara Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) selama Kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

2. Apakah Ada Pengaruh antara Variabel Confonding (status gizi, paritas, dan umur ibu) terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien

RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi tentang pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan pada ibu post partum dengan Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

b. Mengidentifikasi karakteristik bayi baru lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien

RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

c. Mengidentifikasi berat badan bayi baru lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien


(34)

9

d. Mengidentifikasi variabel confounding (status gizi, paritasdan umur ibu) dengan berat badan bayi lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD

“Kanjuruhan” Kepanjen

e. Mengidentifikasi pengaruh kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien

RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

1.4.2. Bagi Bidang Keperawatan

Hasil penelitan ini dapat sebagai bahan masukan kepada bidang keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan maternitas yang lebih komperhensif pada ibu hamil khususnya yang terkait dengan kekerasan rumah tangga. 1.4.3. Bagi Institusi Pelayanan (RS)

Memberi masukan tentang pengaruh kekerasan selama kehamilan terhadap kejadian bblr sehinggga diharapkan dapat memberikann perhatian dan pelayanan yang khusus terhadap ibu hamil yang mengalami kekerasan.

1.4.4. Bagi Masyarakat

Menambah informasi kepada masyarakat tentang pengaruh kekerasan selama kehamilan terhadap kejadian bblr, sehingga diharapkan masyarakat dapat secara aktif mencegah tindakan kekerasan terutama pada ibu hamil.


(35)

10

1.5. Keaslian Penelitian

Menurut pengetahuan peneliti penelitian ini belum pernah dilakukan tetapi sudah ada penelitian terkait tentang kekerasab dalam rumah tangga selama kehamilan yang sudah dilakukan seperti :

1. Rosmala Nur (2010) “ Pengaruh Kekerasan Masa Hamil-Nifas, Faktor

Penyebab dan Dampaknya terhadap Gangguan Kesehatan Reproduksi di

Kelurahan Tanjung Batu, Donggala Sulawesi Tengah”. Sampel penelitian

ini adalah seluruh perempuan kawin usia subur yang sedang hamil, masa nifas, pernah mengalami hamil dan melahirkan maksimum 2 tahun lalu, dan mengalami kekerasan pada masa itu sebanyak 94 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan suami terhadap istri terjadi pada masa hamil-nifas, dan persentase terbanyak dialami istri di kota sebesar 43,28 persen daripada di desa sebanyak 42,8 persen berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Perbedaan pada penelitian ini terdapat pada variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen.

2. Rossa Eni Filendra (2008) “ Perbedaan Kekerasan selama Kehamilan

dengan Kepatuhan Frekuensi ANC terhadap Kelahiran Premature di

Kabupaten Organ Komeling Ulu”. Hasil dari penelitian menunjukkan

BBLR mengalami lebih banyak kekerasan selama kehamilan dibandingkan kelompok BBLC. Frekuensi ANC secara independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelahiran BBLR disamping kekerasan selama kehamilan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rossa Eni Filendra (2008) terletak pada uji, sampel dan variabel .


(36)

11

3. Sondang Marisi Widyawati (2009) “ Persepsi Masyarakat tentang

Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03

Kelurahan 02 Kecamatan Medan Belawan”. Hasil penelitian ini

menunjukkan sebanyak 74 masyarakat (92,5%) berpersepsi positif terhadap faktor resiko terjadinya kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan, 77 masyarakat (96,25%) berpersepsi positif terhadap jenis-jenis kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan, 71 masyarakat (88,75%) berpersepsi positif terhadap dukungan sosial kepada wanita hamil yang mengalami kekerasan, dan 80 masyarakat (100%) berpersepsi positif terhadap dampak kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan. Secara keseluruhan dapat disimpulakan bahwa persepsi masyarakat terhadap kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 02 Kecamatan Medan Belawan adalah positif. Perbedaan pada penelitan ini terletak pada jumlah sampel, variabel dan uji yang akan dilakukan.

4. Handayani (2006) “ Pengaruh Kekerasan Fisik, Psikologis, Ekonomi, dan

Seksual selama Kehamilan terhadap Interaksi Ibu-Bayi pada Periode Post

Partum”. Pada penalitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 orang,

dengan 50 orang sebagai kelompok kontrol dan 50 orang sebagai kelompok kasus. Sedangkan uji yang digunakan adalah Uji Chiquare. Perbedaan pada penelitian ini terletak pada variabel dan jumlah sampel.


(1)

sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Pada faktor umur ibu, umur yang aman bagi seorang wanita untuk hamil adalah 20-35 tahun, hal ini berhubungan dengan kematangan organ reproduksi seorang wanita. Kehamilan yang kurang dari 20 tahun secara biologi optimal,emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan zat-zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan kehamilan yang terjadi pada usia diatas 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit (Wibowo dan Basuki, 2006).

Pada paritas umunya ibu yang melahirkan dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah multipara. Karena dilihat dari pengalaman dalam melahirkan, ibu multipara lebih memiliki pengalaman dalam persalinan, kelahiran dan menjadi seorang ibu. Selain itu fungsi organ yang di miliki oleh ibu multipara lebih siap dalam menjaga kahamilan dan menerima kehadiran janin dalam kandungannya dibanding dengan ibu primipara (Handayani, 2006).

Berdasarkan data studi pendahuluan di Ruang Perinatal Cut Nya’ Dien RSUD kepanjen pada tanggal 28 Mei 2012, didapatkan data jumlah kelahiran bayi sebeasar 106 kelahiran. Sedangkan untuk bayi dengan kejadian BBLR sebesar 53 bayi. Pada umumnya BBLR disebabkan oleh malnutrisi tetapi untuk kasus BBLR dengan penyebab KDRT sendiri belum teridentifikasi oleh para perawat di ruang perinatal Cut Nya’ Dien. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya pendekatan antara perawat dengan pasien sehingga pasien


(2)

tidak bisa mengungkapakan kejadian yang sebenarnya selain itu pasien juga masih menggap bahwa hal ini sulit untuk diungkapkan.

Dari data Dinas Informasi dan Komunikasi Pemprov Jatim tercatat beberapa kasus KDRT selama beberapa tahun. Pada tahun 2006 tercatat 97 kasus, di tahun 2007 sebanyak 151 kasus, sedangkan pada tahun 2008 tercatat 155 kasus dan pada tahun 2009 tercatat sekitar 245 kasus KDRT. Tetapi data ini belum akurat karena banyak kasus-kasus KDRT yang belum terungkap. (http://litbangkemdiknas.net/japati/indexx.php?module=detaildata&id=741 di peroleh tanggal 11 Mei 2012).

Peran perawat disini adalah sebagai educator yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dimasyarakat, karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang harus dilindungi dari tindak kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu peran perawat disini juga untuk melakukan pendampingan, memulihkan dan melakukan perawatan fisik, serta mesupport kondisi psikis korban. Tujuan pendidikan perawat adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang termasuk keluarga, karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi suatu komunitas.

Selain fenomena diatas, banyak teori yang menyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi selama kehamilan dapat membahayakan ibu dan janin, salah satu bahaya terhadap janin adalah terjadinya BBLR, tetapi penelitian tentang BBLR ini masih harus diteliti lebih lanjut, untuk itu peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kekerasan dalam


(3)

Rumah Tangga selama Kehamilan terhadap Berat Badan Lahir Bayi di Ruang Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruan” Kepanjen”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalahnya adalah 1. Apakah Ada Pengaruh antara Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) selama Kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

2. Apakah Ada Pengaruh antara Variabel Confonding (status gizi, paritas, dan umur ibu) terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi tentang pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan pada ibu post partum dengan Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

b. Mengidentifikasi karakteristik bayi baru lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

c. Mengidentifikasi berat badan bayi baru lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.


(4)

d. Mengidentifikasi variabel confounding (status gizi, paritasdan umur ibu) dengan berat badan bayi lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen

e. Mengidentifikasi pengaruh kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama kehamilan terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Ruangan Cut Nya’ Dien RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.

1.4.2. Bagi Bidang Keperawatan

Hasil penelitan ini dapat sebagai bahan masukan kepada bidang keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan maternitas yang lebih komperhensif pada ibu hamil khususnya yang terkait dengan kekerasan rumah tangga. 1.4.3. Bagi Institusi Pelayanan (RS)

Memberi masukan tentang pengaruh kekerasan selama kehamilan terhadap kejadian bblr sehinggga diharapkan dapat memberikann perhatian dan pelayanan yang khusus terhadap ibu hamil yang mengalami kekerasan.

1.4.4. Bagi Masyarakat

Menambah informasi kepada masyarakat tentang pengaruh kekerasan selama kehamilan terhadap kejadian bblr, sehingga diharapkan masyarakat dapat secara aktif mencegah tindakan kekerasan terutama pada ibu hamil.


(5)

1.5. Keaslian Penelitian

Menurut pengetahuan peneliti penelitian ini belum pernah dilakukan tetapi sudah ada penelitian terkait tentang kekerasab dalam rumah tangga selama kehamilan yang sudah dilakukan seperti :

1. Rosmala Nur (2010) “ Pengaruh Kekerasan Masa Hamil-Nifas, Faktor Penyebab dan Dampaknya terhadap Gangguan Kesehatan Reproduksi di Kelurahan Tanjung Batu, Donggala Sulawesi Tengah”. Sampel penelitian ini adalah seluruh perempuan kawin usia subur yang sedang hamil, masa nifas, pernah mengalami hamil dan melahirkan maksimum 2 tahun lalu, dan mengalami kekerasan pada masa itu sebanyak 94 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan suami terhadap istri terjadi pada masa hamil-nifas, dan persentase terbanyak dialami istri di kota sebesar 43,28 persen daripada di desa sebanyak 42,8 persen berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Perbedaan pada penelitian ini terdapat pada variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen. 2. Rossa Eni Filendra (2008) “ Perbedaan Kekerasan selama Kehamilan

dengan Kepatuhan Frekuensi ANC terhadap Kelahiran Premature di Kabupaten Organ Komeling Ulu”. Hasil dari penelitian menunjukkan BBLR mengalami lebih banyak kekerasan selama kehamilan dibandingkan kelompok BBLC. Frekuensi ANC secara independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelahiran BBLR disamping kekerasan selama kehamilan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rossa Eni Filendra (2008) terletak pada uji, sampel dan variabel .


(6)

3. Sondang Marisi Widyawati (2009) “ Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 02 Kecamatan Medan Belawan”. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 74 masyarakat (92,5%) berpersepsi positif terhadap faktor resiko terjadinya kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan, 77 masyarakat (96,25%) berpersepsi positif terhadap jenis-jenis kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan, 71 masyarakat (88,75%) berpersepsi positif terhadap dukungan sosial kepada wanita hamil yang mengalami kekerasan, dan 80 masyarakat (100%) berpersepsi positif terhadap dampak kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan. Secara keseluruhan dapat disimpulakan bahwa persepsi masyarakat terhadap kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 02 Kecamatan Medan Belawan adalah positif. Perbedaan pada penelitan ini terletak pada jumlah sampel, variabel dan uji yang akan dilakukan.

4. Handayani (2006) “ Pengaruh Kekerasan Fisik, Psikologis, Ekonomi, dan Seksual selama Kehamilan terhadap Interaksi Ibu-Bayi pada Periode Post Partum”. Pada penalitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 orang, dengan 50 orang sebagai kelompok kontrol dan 50 orang sebagai kelompok kasus. Sedangkan uji yang digunakan adalah Uji Chiquare. Perbedaan pada penelitian ini terletak pada variabel dan jumlah sampel.