Uji Coba Instrumen Tes

2 Gabungan soal essay dan daftar cek cheklist dapat mengukur kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa. Setelah soal disusun, dilakukan uji coba terlebih dahulu agar pengukuran dalam penelitian dapat memberikan hasil yang mencerminkan keadaan yang diukur. Hal tersebut untuk mengetahui: validitas, reliabilitas, dan taraf kesukaran. 10 Soal essay berbobot 50, dan daftar cek cheklist yang berjumlah 5 soal berbobot 50 dari nilai maksimal 100.

F. Uji Coba Instrumen Tes

Setelah perangkat tes disusun terlebih dahulu soal tersebut diuji cobakan dan hasilnya dicatat dengan cermat, dalam hal ini uji coba dilakukan pada siswa kelas XI TKR di SMK Muhammadiyah Kudus sebanyak 33 siswa yang sudah mendapatkan pembelajaran memperbaiki motor starter dan pengisian. Setelah itu soal-soal dianalisa untuk mengetahui soal-soal yang valid, reliabel dan memenuhi indeks kesukaran. 1. Validitas instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid ababila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas dilakukan dengan analisis factor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrument dengan rumus rumus korelasi product moment pearson. Arikunto, 2006: 170 Keterangan : r xy = indeks validitas antara X dan Y N = jumlah objek uji coba X = nilai dari X skor tiap item Y = nilai dari Y skor yang diperoleh siswa ∑X 2 = jumlah kuadrat nilai X ∑Y 2 = jumlah kuadrat nilai Y Harga r xy menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Setiap korelasi mengandung tiga makna, yaitu: 1 ada tidaknya korelasi, 2 arah korelasi, 3 besarnya korelasi. Ada tidaknya korelasi ditunjukan oleh besarnya angka yang terdapat di belakang koma, jika angka tersebut terlalu kecil sampai empat angka di belakang koma. Arah korelasi yaitu arah yang menunjukan kesejajaran antara nilai X dengan nilai variabel Y, sedangkan besarnya korelasi yaitu besarnya angka yang menunjukan kuat dan tidaknya kesejajaran antara dua variabel yang diukur korelasinya. Butir-butir soal yang disyaratkan harus memiliki muatan faktor F tabel dan butir-butir soal yang memiliki muatan faktor F tabel dinyatakan gugur. Tabel 2. Validitas soal ujicoba Validitas Butir soal Nomor soal test 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 r xy 0,460 0,358 0,369 0,406 0,456 0,402 0,351 0,352 0,377 0,357 F tabel 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Validitas Butir soal Nomor soal test 11 12 13 14 15 F xy 0,369 0,368 0,475 0,512 0,507 F tabel 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid 2. Reliabilitas Untuk mengetahui soal instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data maka soal itu perlu diuji. Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas dengan rumus Alpha, alasan penggunaan rumus ini adalah karena rumus Alpha digunakan untuk tes item yang skornya merupakan rentangan beberapa nilai berbentuk skala Arikunto, 2006: 196 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal σ t 2 = varians total Σ σ b 2 = skor rata-rata Tabel 3. Reliabilitas ujicoba K ∑σ b 2 σ t 2 r hitung r kriteria 15 54,467 121,320 0,590 0,344 Berdasarkan uji coba yang dilakukan diperoleh koefisien reliabilitas dengan jumlah varian tiap butir ∑σ b 2 = 54,341 dan varian total σ t 2 = 121,320 serta jumlah soal K = 15 pada table koefisien relibilitasnya 0,344. Untuk memperkuat tingkat koefisien yang telah ditentukan dengan r hitung sebesar 0,590 maka instrument tersebut dikatakan reliable. Kemudian r 11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product moment. Bila r hitung r tabel dengan signifikasi 5 maka instrument dinyatakan 11 r = 1 k k t b 2 1 2 reliabel. menurut Sugiono 2006: 275 jika taraf kesalahan kurang dari 5 maka instrument tersebut bisa disimpulkan realiabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian. 3. Tingkat kesukaran soal Rumus yang digunakan untuk mengetahui taraf kesukaran: Keterangan: TG = Test gagal N = Jumlah skor maksimum Berikut ini perhitungan tingkat kesukaran angket pada butir soal nomor 1. TG = 78 N = 198 Maka: : 0,393 Menurut Hakim dkk, 2009: 106 bahwa kategori kesukaran soal dibagi menjadi 3 yaitu 1. 0,00-0,30 soal sulit 2. 0,31-0,70 soal sedang 3. 0,71- 1,00 soal mudah, jadi peneliti menyimpulkan taraf kesukaran sebagai berikut: 0 - 0,30 = Kategori Soal Mudah 0,31 - 0,70 = Kategori Soal Sedang 0,71 - 1,00 = Kategori Soal Sukar Tabel 4. taraf kesukaran soal No soal TK keterangan 1 0,393 Sedang 2 0,151 Mudah 3 0,227 Mudah 4 0,166 Mudah 5 0,242 Mudah 6 0,303 Mudah 7 0,393 Sedang 8 0,386 Sedang 9 0,351 Sedang 10 0,266 Mudah 11 0,257 Mudah 12 0,454 Sedang 13 0,196 Mudah 14 0,404 Sedang 15 0,303 Sedang

G. Analisis Data