uji homogenitas data hasil belajar kompetensi dasar pemerisaan dan troubleshooting baik pre-test maupun post-test dapat disajikan pada berikut.
Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Data Sumber Data
F
hitung
F
tabel
Kriteria Pre-test
Eksperimen 1,02
2,049 Homogen
Kontrol Post-test
Eksperimen 1,80
2,049 Homogen
Kontrol
Berdasarkan hasil uji homogenitas data menggunakan uji kesamaan dua varians atau uji F pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk data pre-
test dan post-test memperoleh nilai F
hitung
F
tabel
= 2,049 pada = 5 dengan dk = 31:31. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data hasil
pre-test dan post-test homogen sehingga untuk keperluan pengujian selanjutnya baik untuk data hasil pre-test maupun data hasil post-test dapat
digunakan t pada equal variances assumed.
e. Uji Data Post-Test
Hasil uji data post-test hasil belajar kompetensi dasar pemeriksaan dan troubleshooting motor starter kelompok eskperimen dan kelompok
kontrol pada siswa kelas XI TKR di SMK Muhammadiyah Kudus dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 9. Hasil Uji Perbedaan Hasil belajar pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Rata-rata
t
hitung
T
tabel
Kriteria Eksperimen
75,97 6,644
1,67 Signifikan
Kontrol 66,91
Berdasarkan hasil uji t terhadap data hasil belajar kompetensi dasar pemeriksaan dan troubleshooting motor starter siswa kelas XI TKR di SMK
Muhammadiyah Kudus setelah dilakukan pembelajaran menggunakan alat peraga sistem starter tipe planetari pada kelompok eksperimen dan
pembelajaran menggunakan motor starter tipe planetari pada kelompok kontrol diperoleh nilai t
hitung
= 6,644 t
tabel
= 1,67 pada = 5 dengan dk = 62. Dengan demikian dapat diputuskan bahwa hipotesis penelitian H
a
yang menyatakan: “Ada peningkatan penguasaan materi siswa kelas XI TKR
pada pembelajaran memperbaiki sistem starter dan pengisian menggunakan alat peraga pada kompetensi pemeriksaan dan troubleshooting
”, diterima.
Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa pada kelas kontrol rata- rata hasil belajar pada tes pre-test mencapai 59,78 dan setelah diberikan
pembelajaran menggunakan motor starter tipe planetari biasa meningkat menjadi 66,91, sehingga pada kelas kontrol setelah diberikan pembelajaran
menggunakan motor starter biasa mengalami peningkatan rata-rata mencapai 7,13 dan pada kelas eksperimen rata-rata hasil belajar pada tes
pre-test mencapai 57,63 dan setelah diberikan pembelajaran menggunakan alat peraga sistem starter meningkat menjadi 75,97 sehingga pada kelas
eksperimen setelah diberikan pembelajaran menggunakan alat peraga sistem starter mengalami peningkatan rata-rata mencapai 18,34 lebih besar dari
pada kelas kontrol yang hanya mencapai 7,13. Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa penggunaan alat peraga sistem starter efektif untuk pembelajaran
kompetensi pemeriksaan dan troubleshooting motor starter pada siswa kelas
XI TKR karena dengan menggunakan alat peraga sistem starter dapat meningkatkan hasil belajar siswa juga dapat mengantarkan siswa mencapai
ketuntasan belajar.
f. Persentase peningkatan hasil belajar