57 46
hubungan antara tempat pengisian air dengan keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Karangawen.
4.3.2. Hubungan Antara Proses Pengisian Air dengan Keberadaan Escherichia coli
Tabel 4.6 :Hubungan antara Proses Pengisian Airdengan KeberadaanEscherichia coli
Proses Pengisian
Air Keberadaan Escherichia coli
Jumlah Nilaip
Tidak ada
Ada Tidak baik
3 30
7 70
10 100
0,007 Baik
16 80
4 20
20 100
Jumlah 19
63,3 11
36,7 30
100
Berdasarkan tabel 4.6dapat diketahui bahwa terdapat 3 responden 10yang memiliki proses pengisian air dengan kriteria tidak baik dan depot air
minum isi ulangnya tidak terdapat bakteri Escherichia coli, 16 responden 53,3 yang memiliki proses pengisian air dengan kriteria baik dan depot air minum isi
ulangnya terdapat bakteri Escherichia coli, 7responden23,3yang memiliki proses pengisian air dengan kriteria baik dan depot air minum isi ulangnya tidak
terdapat bakteri Escherichia coli, dan4responden13,3yang memiliki proses pengisian air dengan kriteria tidak baik dan depot air minum isi ulangnya terdapat
bakteri Escherichia coli. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji
Fisher’s diperolehnilai p= 0,007 p 0,05, sehingga Ha diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwaada
57 47
hubungan antara proses pengisian air dengan keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Karangawen.
4.3.3. Hubungan antara HygienePerorangan dengan KeberadaanEscherichia
coli
Tabel 4.7:Hubungan antara Hygiene Perorangandengan Keberadaan Escherichia coli
Hygiene Perorangan
Keberadaan Escherichia coli Jumlah
Nilai p
Tidak ada
Ada Tidak baik
4 33,3
8 66,7
12 100
0,005 Baik
15 83,3
3 16,7
18 100
Jumlah 19
63,3 11
36,7 30
100
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa terdapat 4 responden13,3 yang memiliki hygieneperorangan dengan kriteria tidak baik dan depot air minum
isi ulangnya tidak terdapat bakteri Escherichia coli, 8 responden26,7yang memiliki hygieneperorangan dengan kriteria baik dan depot air minum isi
ulangnya terdapat bakteri Escherichia coli, 15responden50yang memiliki hygieneperorangan dengan kriteria baik dan depot air minum isi ulangnya tidak
terdapat bakteri Escherichia coli, dan3responden10yang memiliki hygiene perorangan dengan kriteria tidak baik dan depot air minum isi ulangnya terdapat
bakteri Escherichia coli. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji
Fisher’s diperolehnilai p= 0,005 p 0,05, sehingga Ha diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwaada
57 48
hubungan antara hygiene perorangan dengan keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Karangawen.
49
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan antara Tempat Pengisian Air dengan Keberadaan Escherichia
coli
Berdasarkan penelitian tentang tempat pengisian air pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak tahun 2013, diperoleh
hasil bahwa ada 4 responden 13,3yang memiliki tempat pengisian air dengan kriteria tidak baik dan depot air minum isi ulangnya tidak terdapat bakteri
Escherichia coli, 9 responden 30 yang memiliki tempat pengisian air dengan kriteria baik dan depot air minum isi ulangnya terdapat bakteri Escherichia coli,
15 responden50yang memiliki tempat pengisian air dengan kriteria baik dan depot air minum isi ulangnya tidak terdapat bakteri Escherichia colidan 2
responden 6,7yang memiliki tempat pengisian air dengan kriteria tidak baik dan depot air minum isi ulangnya terdapat bakteri Escherichia coli. Sesuai hasil
analisis data bivariat yang telah dilakukan menggunakan uji Fisher’s, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara tempat pengisian air dengan keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Karangawen
Kabupaten Demak Tahun 2013 dengan nilai p= 0,001 p value 0,05. Data hasil penelitian menunjukkan dari 30 sampel penelitian terdapat 17
depot air minum 56,7 yang tempat pengisian airnya dalam kriteria baik dan 13 depot air minum 43,3 yang tempat pengisian airnya dalam kriteria tidak baik.
Sebagian besar tempat pengisian airnya dalam kriteria baik karena depot air