57 51
5.2 Hubungan antara Proses Pengisian Air dengan Keberadaan Escherichia
coli
Berdasarkan hasil penelitian tentang proses pengisian air pada depot air minum isi ulang di Kecamatan KarangawenKabupaten Demak tahun 2013,
diperoleh 3 responden 10yang memiliki proses pengisian air dengan kriteria tidak baik dan depot air minum isi ulangnya tidak terdapat bakteri Escherichia
coli, 16 responden 53,3 yang memiliki proses pengisian air dengan kriteria baik dan depot air minum isi ulangnya terdapat bakteri Escherichia coli,
7responden23,3yang memiliki proses pengisian air dengan kriteria baik dan depot air minum isi ulangnya tidak terdapat bakteri Escherichia coli,
dan4responden13,3yang memiliki proses pengisian air dengan kriteria tidak baik dan depot air minum isi ulangnya terdapat bakteri Escherichia coli. Dari hasil
analisis data bivariat yang telah dilakukan menggunakan uji Fisher’s, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara proses pengisian air dengan keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Karangawen
Kabupaten Demak Tahun 2013 dengan p= 0,007 p value 0,05. Data hasil penelitian menunjukkan dari 30 sampel penelitian terdapat 20
depot air minum 66,7 yang proses pengisian airnya dalam kriteria baik dan 10 depot air minum 33,3 yang proses pengisian airnya dalam kriteria tidak baik.
Sebagian besar proses pengisian air minum dalam kriteria baik karena karyawanpetugasmelakukan proses pengisian air dengan prosedur yang tepat
diantaranya: galon boleh diisi hanya dalam keadaan bersih dan steril, semua bagian galon dicuci, setelah dibersihkan dilakukan sterilisasi dengan larutan air
57 52
yang mengandung ozon, galon yang sudah steril segera diisi air minum dari kran pengisian pada batas bahu galon dan ditutup dengan tutup yang steril.
Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sugeng Riyadi 2009dengan kesimpulan yang
menunjukkanadanya hubungan antara proses pengisian air dengan angka kuman Escherichiacoli dengan hasil penelitian diperoleh nilai probabilitas 0,022.
Menurut pedoman Hygiene Saniasi Depot Air Minum Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2007, bahwa proses pengisian air minum harus
memenuhi syarat sebagai berikut: galon boleh diisi hanya dalam keadaan bersih dan steril, semua bagian galon harus dicuci, setelah dibersihkan dilakukan
sterilisasi dengan larutan air yang mengandung ozon, galon yang sudah steril harus segera diisi air minum dari kran pengisian pada batas bahu galon dan segera
ditutup dengan tutup yang steril Dinkes Propinsi Jawa Tengah, 2007. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan karyawanpetugas depot air
minum dapat melakukan perbaikan dan memenuhi persyaratan yang ditentukan seperti melakukan pembersihan dan sterilisasi galon hingga bersih dengan larutan
air yang mengandung ozon dan mengisinya sampai batas bahu galon dan segera ditutup dengan tutup yang steril. Sedangkan untuk yang sudah baik agar
meningkatkan dan melaksanakan proses pengisian air yang sesuai prosedur agar lebih terjaga kualitar air minumnya.
57 53
5.2 Hubungan antara Hy gienePerorangan dengan Keberadaan Escherichia