Pada butir a telah disebutkan bahwa perusahaan go public harus melaporkan laporan keuangan tahunan auditannya dengan pendapat yang lazim
kepada Bapepam paling lambat 90 hari sejak tanggal tahun buku berakhir. Sehingga lamanya audit report lag yang melewati batas waktu ketentuan
Bapepam tersebut, tentu berakibat pada keterlambatan publikasi laporan keuangan. Keterlambatan publikasi laporan keuangan bisa mengindikasikan
adanya masalah dalam laporan keuangan emiten sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit.
2.4 Total Lag
Dyer dan Mchugh 1975 dalam Sari 2011 menjelaskan bahwa total lag diukur berdasarkan interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai
tanggal penerimaan laporan dipublikasikan di bursa. Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan
diumumkan ke publik sangat berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan yang dilaporkan. Adanya peraturan Bapepam yang mewajibkan
perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan auditannya selambat- lambatnya akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan, menunjukkan
bahwa pihak pemerintah ingin mendorong perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangannya yang disertai dengan laporan auditor independen, dengan
tujuan agar para pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi atas laporan keuangan tersebut secara tepat waktu. Apabila perusahaan melaporkan
laporan keuangan auditannya melebihi jangka waktu yang telah ditetapkan
Bapepam, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut mengalami keterlambatan dalam melaporkan laporan keuangannya. Akibatnya, laporan keuangan tersebut
akan hilang sisi informasinya, karena tidak tersedia saat para pemakai laporan keuangan membutuhkannya untuk pengambilan keputusan.
Givoli dan Palmon 1982 dalam Ashton, dkk. 1987 menjelaskan bahwa banyaknya proses pengauditan yang rumit menyebabkan auditor membutuhkan
waktu yang lama dalam melakukan proses audit pada suatu perusahaan sehingga dapat berpengaruh terhadap tenggang waktu total lag suatu perusahaan. Beberapa
kendala yang timbul dari keterlambatan auditor dalam memberikan opininya sebagaimana tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP dari
IAI 2011 yaitu auditor membutuhkan waktu untuk melakukan pencatatan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur
pengendalian internal dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Oleh karena itu, auditor akan dihadapkan pada dilema antara menyelesaikan laporan auditnya tepat waktu dan
melaksanakan audit sesuai dengan standar yang berlaku, demi kualitas laporan audit dan demi kualitas KAP itu sendiri. Sehingga, dibutuhkan kerjasama yang
baik antara manajemen perusahaan dengan auditor dalam proses pengauditan laporan keuangan agar laporan audit dapat diselesaikan tepat waktu, sehingga
informasi laporan keuangan dapat tersedia ketika dibutuhkan para pengguna laporan keuangan. Tenggang waktu total lag yang berkepanjangan pada suatu
perusahaan baik itu berlandaskan alasan yang logis maupun tidak, hal ini akan
berdampak negatif pada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan keuangan auditan tersebut.
2.5 Ukuran Kantor Akuntan Publik