Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

2. Perusahaan berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 dan 2011 serta perusahaan menyampaikan laporan keuangan pada tahun yang bersangkutan. Adapun proses pemilihan sampel dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3.1 Prosedur dan Hasil Pemilihan Sampel Perusahaan No. Kriteria Jumlah Perusahaan 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berturut-turut pada tahun 2010 dan 2011. 126 2. Laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang tidak tersedia di situs resmi BEI selama periode tahun 2010 dan 2011 5 3. Perusahaan manufaktur yang berturut-turut menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2010 dan 2011. 121 Jumlah perusahaan sampel yang digunakan 121 Tahun Amatan Tahun 2 Jumlah Unit Analisis 242 Sumber : Data diolah tahun 2013

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Dependen

1. Audit Report Lag ARL

Audit report lag adalah perbedaan waktu antara tanggal tutup buku dengan tanggal laporan audit ditandatangani Iskandar dan Trisnawati, 2010. Penelitian ini mengambil audit report lag sebagai variabel dependen yang diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari, di mana jangka waktu antara tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Lamanya audit report lag dapat dilihat dari annual report perusahaan. Sebagai contoh, laporan keuangan perusahaan periode 2010 dengan tanggal tutup buku 31 Desember 2010 mempunyai laporan auditor dengan tanggal 21 Maret 2011. Dengan demikian audit report lag pada perusahaan tersebut sebesar 80 hari.

2. Total Lag TL

Pengukuran total lag menurut Dyer dan Mchugh 1975 dalam Sari 2011 adalah interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan di bursa. Variabel dependen ini diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari. Tanggal penerimaan laporan dipublikasikan di bursa dapat dilihat melalui bukti iklan penyampaian laporan keuangan tahunan yang dikirimkan perusahaan ke Bapepam.

3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini antara lain ukuran Kantor Akuntan Publik, opini audit dan audit commitee size.

1. Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP

Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya Kantor Akuntan Publik yang digunakan perusahaan dalam mengaudit laporan keuangannya. Ukuran KAP dapat ditentukan menjadi dua golongan, yaitu KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big Four. Variabel ukuran KAP menggunakan variabel dummy. Apabila perusahaan diaudit oleh KAP Big Four maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big Four, maka diberikan nilai 0. Adapun KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan KAP Big Four pada tahun penelitian 2010 sampai 2011 antara lain sebagai berikut : a. Deloitte Touche Tohmatsu Deloitte yang berafiliasi dengan Hans Tuanakotta Mustofa Halim; Osman Ramli Satrio Rekan; Osman Bing Satrio Rekan. b. Ernest Young EY yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko Sandjaja; Purwantono, Sarwoko Sandjaja. c. Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG yang berafiliasi dengan Siddharta Siddharta Widjaja. d. PricewaterhouseCoopers PwC yang berafiliasi dengan Haryanto Sahari Rekan; TanudiredjaWibisana Rekan; Drs. Hadi Susanto Rekan.

2. Opini Audit OPINI

Opini audit merupakan pendapat yang diberikan auditor atas kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Terdapat lima jenis opini auditor, yaitu opini wajar tanpa pengecualian unqualified opinion, wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas unqualified opinion with explanatory language, opini wajar dengan pengecualian qualified opinion, opini tidak wajar adverse opinion dan tidak memberikan opini disclaimer Mulyadi, 2002. Variabel ini diukur dengan variabel dummy. Jika perusahaan mendapat opini wajar tanpa pengecualian unqualified opinion maka diberi nilai 1, dan sebaliknya jika mendapat opini selain unqualified opinion diberi nilai 0.

3. Audit Commitee Size ACSIZE

Menurut Peraturan Bapepam no. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No: Kep-29PM2004 yang diterbitkan pada 24 September 2004 mensyaratkan jumlah anggota komite audit sekurang-kurangnya tidak kurang dari 3 tiga orang yang diketuai satu orang komisaris independen dan 2 dua orang dari luar perusahaan yang independen terhadap perusahaan. Variabel ini diukur dari jumlah anggota Komite Audit Wijaya, 2012.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel