TAHAPAN INVESTIGASI SISTEM TAHAPAN ANALISIS SISTEM TAHAPAN IMPLEMENTASI SISTEM

9 Tahapan pengembangan sistem berdasarkan metode SDLC tersebut dibagi atas beberapa tahapan, yaitu:

1. TAHAPAN INVESTIGASI SISTEM

Tahapan investigasi sistem memerlukan feasibility study studi kelayakan karena proses pembangunan suatu sistem memerlukan biaya. Studi kelayakan adalah studi persiapan yang menyelidiki kebutuhan informasi dari calon pengguna dan menentukan kelayakan proses yang diusulkan. Tujuan dari feasibility study adalah mengevaluasi alternatif sistem dan kemudian mengusulkan sistem yang paling nyata dan layak untuk pembangunan sistem. Menurut Mc. Leod 1995, studi kelayakan adalah studi untuk menentukan apakah terdapat solusi yang layak untuk permasalahan yang dihadapi, untuk itu ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yaitu aspek teknis, nilai ekonomis, nilai non ekonomis, aspek hukum dan operasional. Studi kelayakan menggunakan metode pengumpulan data melalui: a. Wawancara dengan pegawai, pelanggan, manajer, dan pakar b. Kuisioner c. Observasi d. Pembangunan dan simulasi e. Dokumentasi, laporan, prosedur manual dan lain-lain. Analisis biaya merupakan bagian dari analisis kelayakan. Jika biaya dan benefit keuntungan dapat diukur disebut tangible, jika tidak dapat diukur maka disebut intangible. Tangible benefit adalah hasil yang terukur secara kuantitatif, seperti pengurangan biaya gaji atau upah karyawan atau penurunan biaya inventori. Intangible benefit sulit diukur, contohnya pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik, kelancaran operasi dan lain sebagainya. 10

2. TAHAPAN ANALISIS SISTEM

Beberapa aktivitas dasar dari analisis sistem diperlukan dalam pembangunan aplikasi secara cepat maupun pembangunan proyek yang memerlukan waktu lama. Kebanyakan aktivitas tersebut merupakan perluasan dari pelaksanaan studi kelayakan. Secara tradisional analisis sistem melibatkan studi detail dari: a. Kebutuhan informasi dari organisasi dan end user. b. Aktivitas, sumber dan produk sistem yang sudah ada. c. Kemampuan sistem untuk dipertemukan dengan kebutuhan end user.

3. TAHAPAN DESAIN SISTEM

Desain sistem menetapkan bagaimana sistem akan menyempurnakan tujuan, dan terdiri atas aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memuaskan pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisis sistem. Tahapan desain dalam SDLC meliputi:

a. Desain User Interface

Aktivitas desain user interface terfokus pada dukungan interaksi antara end user dan aplikasi berbasis komputernya. Desain user interface biasanya merupakan proses prototyping, dimana model kerja atau metode prototipe user interface didesain dan dimodifikasi beberapa kali menggunakan feedback dari end user.

b. Desain Data

Aktivitas desain data terfokus pada desain struktur database yang akan digunakan dalam sistem. c. Desain Proses Aktivitas desain proses terfokus pada desain software berupa program dan prosedur yang diusulkan. Desainer berkonsentrasi pada pembangunan spesifikasi logik untuk software yang akan dibangun oleh programmer dan berusaha menentukan spesifikasi desain user 11 interface dan data pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisis.

4. TAHAPAN IMPLEMENTASI SISTEM

Tahap implementasi sistem melibatkan realisasi hardware dan software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pembangunan dokumentasi dan berbagai aktivitas instalasi.

5. TAHAPAN PERAWATAN SISTEM