16
b. Tahap Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor- faktor utama yang akan mempengaruhi sistem untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dimensi kelayakan sistem meliputi kelayakan teknis, pengembalian ekonomis, pengembalian non
ekonomis, operasional dan jadwal. Kelayakan teknis menyatakan ketersediaan perangkat
keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukam. Pengembalian ekonomis menyatakan dapatkah sistem
yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya. Pengembalian non ekonomis menyatakan
dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan- keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang. Operasional
menyatakan apakah rancangan akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya. Jadwal menyatakan mungkinkah
menerapkan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan.
2. ANALISIS SISTEM
Tahapan analisis sistem melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dari organisasi dan end user, kemampuan sistem yang
akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan. Melalui tahap ini dapat
diketahui kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, juga akan diketahui sumber informasi yang dibutuhkan dari buku dan data sekunder
lain mengenai sistem pemantauan dan peringatan dini ini. Pada tahapan siklus hidup sistem ini, analisis mengumpulkan dokumentasi dari sistem
yang ada, menelaah dan menambahkan dokumentasi baru jika dirasa perlu. Hasil akhir yang baik diharapkan dari sistem ini adalah agar
pengambil keputusan dapat lebih mudah mencari dan menampilkan data sehingga dapat lebih mudah dalam pengambilan keputusan.
17
3. DESAIN SISTEM
Pada tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna.
a. Desain SMS Server
Pada tahapan ini dilakukan pendesainan aplikasi untuk menangani SMS untuk informasi parameter lingkungan mikro di
rumah kaca kepada pengguna. Aplikasi yang akan digunakan adalah Mobile Fbus versi 1.5 sebagai API Application Programming
Interface dan bahasa pemrograman Visual Basic versi 6.0. untuk modem GSM pada proses pembuatan dan implementasi aplikasi,
fungsinya dapat digantikan dengan telepon selular Nokia Seri 51xx, 61xx, 3210, 3215, 8210, 3310, 3410, 3510.
Pada tahap desain ini dilakukan aktivitas desain yang meliputi: desain input, desain output, dan desain sistem secara keseluruhan.
Dilakukan aktivitas desain sebelumnya bertujuan untuk mempermudah proses implementasi dan sebagai panduan dalam tahapan implementasi
agar tidak menyimpang dari garis besar desain yang telah dibuat. Gambaran umum dari aplikasi yang akan dikembangkan dapat
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Gambaran umum Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis
SMS. Sensor
Aplikasi SMS
Pengguna
Database
ADC Sistem
Peringatan Dini Sistem
Monitoring
18
b.
Desain Database
Desain ini berguna untuk membuat sistem basis data yang efektif dan memudahkan administrator basis data dalam
mengimplementasikan program aplikasi. Sistem ini didesain untuk memenuhi seluruh atau sebagian informasi yang dibutuhkan user.
Data-data yang akan disimpan dalam database meliputi: data incoming SMS dari client, data parameter lingkungan mikro dari
weather station, data permintaan informasi yang sudah dilayani oleh aplikasi SMS. Komponen-komponen data yang ada diorganisasi
menggunakan software Microsoft Access dan Notepad. Data–data parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca yang ditangkap oleh
sensor-sensor pada weather station diubah dari analog menjadi digital oleh translator sebagai Analog to Digital Converter ADC. Waktu
pembacaan data oleh translator di-set setiap satu menit sekali. Setelah itu data-data digital dari translator dibaca, diolah dan disimpan oleh
suatu program yaitu OTOMAT3.BAS dengan menggunakan software Microsoft Qbasic sebagai program interface. Format penyimpanan
yang dilakukan oleh program OTOMAT3.BAS adalah text yang disimpan pada file DATA.TXT yang dapat diolah dengan software
Notepad. Program OTOMAT3.BAS membaca, mengolah dan menyimpan data-data dengan periode waktu satu menit sekali.
Microsoft Access digunakan sebagai basis data proses bekerjanya sistem. Data yang disimpan dalam database kemudian akan
di manipulasi untuk ditampilkan melalui SMS yang dikirimkan kepada client.
c.
Desain Proses
Aktivitas desain proses adalah mendesain kebutuhan program dan prosedur bagi sistem informasi tersebut. Desainer berkonsentrasi
dalam mengembangkan spesifikasi detail dari program yang akan dikembangkan agar sejalan dengan desain user interface dan desain
data.
19
4. IMPLEMENTASI SISTEM
Tahapan implementasi meliputi pengadaan hardware dan software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pengembangan
dokumentasi dan aktivitas instalasi kebutuhan program. Pada tahapan ini dilakukan kegiatan pengembangan dari desain yang ada dan dilakukan
penerapan terhadap sistem yang telah dibangun. Proses yang dilakukan dalam tahapan ini adalah coding untuk pembangunan aplikasi SMS dan
dilakukan uji sistem dan prosedurnya untuk mengetahui kinerja dari program yang dibangun, serta pembuatan dokumentasi untuk kelengkapan
sistem.
5. PERAWATAN SISTEM
Tahap ini adalah tahapan akhir dari siklus daur hidup sistem SDLC, yang meliputi kegiatan pengawasan, evaluasi dan modifikasi
sistem yang sesuai. Perawatan sistem akan dilakukan selama dan setelah proses perancangan sistem berlangsung.
Sistem yang akan dibangun masih berupa prototipe sehingga untuk tahapan perawatan sistem hanya mencakup tahapan pemantauan ketika
dilakukan uji performansi, evaluasi dan selanjutnya dilakukan modifikasi sistem agar sistem yang dibangun sesuai dengan kriteria pengguna.
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. INVESTIGASI SISTEM
Tahapan pertama dari metode SDLC adalah tahap investigasi sistem yang dimaksudkan sebagai tahap perumusan masalah, perencanaan, dan studi
kelayakan. Permasalahan yang ada di lapangan adalah adanya kebutuhan informasi real time tentang keadaan lingkungan mikro di dalam rumah kaca
dari pengelola, sehingga dapat dipantau dari manapun dan kapanpun. Dengan adanya informasi tersebut maka pengelola rumah kaca dapat melakukan
tindakan yang cepat dan tepat bila keadaan lingkungan mikro di dalam rumah kaca tidak sesuai, sehingga tanaman yang dibudidayakan di dalam rumah kaca
dapat tumbuh dengan baik. Studi kelayakan feasibility study diperlukan untuk menentukan layak
tidaknya solusi tersebut untuk dilakukan. Studi kelayakan yang dilakukan antara lain adalah studi kelayakan teknis, ekonomis dan operasional.
1. STUDI KELAYAKAN TEKNIS
Dalam studi kelayakan teknis ditentukan apakah teknologi yaitu perangkat keras hardware, perangkat lunak software dan komponen
komunikasi yang tersedia pada saat ini dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Secara teknis sistem ini layak untuk dikembangkan karena
cukup tersedianya teknologi agar sistem tersebut dapat bekerja. Sistem berbasis SMS dapat ditangani sendiri oleh pihak penyedia
layanan karena perangkat keras dan peralatan yang dibutuhkan sederhana yaitu seperangkat komputer, sensor pengukur parameter iklim, Analog to
Digital Converter ADC dan telepon selular atau modem GSM serta jaringan GSM sudah ada di seluruh pelosok daerah.
2. STUDI KELAYAKAN EKONOMIS
Sistem yang dibangun diasumsikan diaplikasikan pada rumah kaca yang sudah terdapat sistem kontrol otomatis dan sudah memiliki sensor-
sensor pengukur parameter lingkungan mikro. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan yaitu perangkat keras dan perangkat lunak dengan harga yang