Hubungan irigasi dan produksi

30 3 pengukuran airbumi dan pengujian akifer yaitu untuk memperkiran apakah sumber airbumi tadi potensial jika dimanfaatkan bagi pengairan. Selain kemampuan sumber airbumi, kebutuhan air irigasi bagi tanaman perlu diketahui agar terjadi keseimbangan sehingga keberlanjutan irigasi dapat tercapai. Di samping itu, keberlanjutan perlu dukungan ekonomi yang merupakan faktor produksi tanaman. Dengan demikian, diperlukan pengetahuan tentang kedua hal tersebut hubungannya dengan irigasi.

2.10. Hubungan irigasi dan produksi

Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa hasil tanaman baik jika diberi air irigasi yang tepat jumlah dan frekuensinya, karena tidak terganggu cekaman air, dan tidak pula terjadi kelebihan air di daerah perakaran yang menyebabkan aerasi terganggu. Menurut Doorenbos et al. 1977, bahwa kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan irigasi adalah efisiensi penggunaan air oleh tanaman yang didefinisikan sebagai berat kering hasil per satuan air yang digunakan oleh tanaman. Hal ini sering diartikan sebagai rasio transpirasi TR, karena sebagian besar air yang digunakan oleh tanaman adalah untuk proses transpirasi. Pengaruh jumlah air yang diberikan terhadap hasil dan efisiensi penggunaan air dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Pengaruh jumlah air yang diberikan terhadap hasil dan efisiensi penggunaan air No Perlakuan Lengas tersedia Total air yang digunakan m 3 ha Hasil berat kering kwha Hasil kgm 3 1 2 3 4 5 6 1968 1968 1968 1969 1969 1969 40 50 70 20 30 50 1760 1900 1970 1060 1190 1270 11.1 12.1 14.5 21.0 21.8 22.7 0.6 0.6 0.7 2.0 1.8 1.8 Sumber : FAO Irrigation and Drainage Paper No. 13, 1971. Pada Tabel 2 terlihat bahwa percobaan pada tahun 1968, makin tinggi nilai lengas tersedia pada tanah, hasil berat keringhektar makin tinggi, tetapi efisiensi pemakaian air oleh tanaman makin rendah, dan efisiensi pemakaian air lebih tinggi pada keadaan lengas tersedia dalam tanah cukup rendah. Sementara penggunaan air irigasi menggunakan airbumi memiliki efek yang positif terhadap produktivitas lahan. Hal ini ditunjukkan dalam hasil penelitian 31 yang di lakukan oleh Adji 2006. Dalam penelitian tersebut, dilakukan perbandingan produktivitas lahan dengan penggunaan beberapa sumber air untuk irigasi dengan hasil seperti pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil tanaman padi irigasi dari berbagai sumber air Suber air irigasi Jumlah malai rumpun Kisaran berat gabah kering per malai gram Kisaran berat gabah keringpot gram Air Sumur Dalam 23 - 52 2,05 – 2,26 50,89 – 59,12 Air Irigasi Saring 16 – 27 1,70 – 1,84 16,17 – 18,48 Air Sungai Cikijing 9 – 11 1,52 – 1,59 6,03 – 7,08 Sumber : Adji, 2006.

2.11. Kebijakan Pemerintah tentang Produksi Gabah