86 hanya terjadi selama sekitar 13 hari, sementara untuk masa tanam akhir
berlangsung selama sekitar 30 hari. Tabel 14 Kebutuhan air irigasi untuk masa tanam akhir
No Bulan
Kc ET
mmhari Kebutuhan
air tanaman mmhari
Curah hujan efektif
mmhari Total
Irigasi mmhari
1 1-25
Juni 1,10
3,33 3,663 5,017 -1,35 2
26-30 Juni
1,15 3,33 3,830 5,017 -1,19
3 1-30 Juli 1,15
3,98 4,577 4,997 -0,42 4 31 Juli
1,10 3,98 4,378 4,997 -0,62
5 1-30
Agustus 1,10 4,21
4,631 0,032
4,60 6
31 Agutus
1,00 4,21 4,210 0,032 4,18
7 1-19 September 1,00
4,47 4,470 0,000 4,47 Berdasarkan pada luasan yang maksimal diairi untuk satu sumur yaitu 2,25
ha, maka debit minimal yang harus dipenuhi untuk satu sumur dengan ET
crop
= 4,60 mmhari yaitu 4,608,64x2,25 = 1,20 ltdt.
Kebutuhan air tanaman yang digunakan sebagai pembatas dalam model optimasi adalah kebutuhan air tertinggi. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada suatu
fase selama pertumbuhan tanaman bisa terjadi defisit air yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas lahan. Produktivitas lahan maksimum
untuk suatu kondisi dapat dicapai karena ketersediaan air tanaman terjamin oleh adanya irigasi airbumi.
c. Hasil simulasi model
Hasil pengujian model yang dikondisikan pada muka airbumi minimum sebesar 5 m dari dasar akifer atau penurunan muka airbumi maksimal sebesar 10
m dari muka airbumi awal. Debit yang harus dipenuhi oleh setiap sumur berdasarkan pada kebutuhan air tanaman maksimal pada tiga kondisi masa tanam
yaitu 4,60 mmhari atau setara dengan 0,53 ltdtha atau 45,99 m
3
hariha. Sedangkan luasan didasarkan pada jarak antara sumur.
Untuk sumur tunggal diperoleh debit optimal sebesar 2.303,73 m
3
hari, dapat mengairi sawah seluas 50,09 ha. Sedangkan untuk sumur ganda, digunakan
kondisi sebenarnya di lapangan, debit optimal seperti pada Tabel 15. Adapun profil muka airbumi pada kondisi optimal untuk sumur tunggal seperti pada
Gambar 34, sedangkan untuk sumur ganda seperti pada Gambar 35.
87
172000 173000
174000 175000
176000 9545500
9546000 9546500
9547000 9547500
9548000
Gambar 34 Profil muka airbumi pada kondisi debit optimal untuk sumur tunggal. Pada sumur ganda terjadi perbedaan debil optimal yang disebabkan karena
perbedaan jarak antar sumur. Debit optimal terbesar adalah 1.268,33 m
3
hari untuk mengairi 27,58 ha dengan asumsi kebutuhan air irigasi 4,60 mmhari dan
debit terkecil adalah 279,54 m3hari untuk mengairi 6,08 ha. Debit optimal dapat dicapai dengan menggunakan pompa yang berdaya isap di atas 15 m. Untuk
kondisi sekarang, petani yang memanfaatkan airbumi untuk irigasi hanya menggunakan pompa tipe sentrifugal dengan total head 8 m, sehingga debit
optimal tidak tercapai. Tabel 15 Debit optimal dan luasan yang dapat diairi setiap sumur
No Sumur Drawdown
m Transmisivitas
m
2
hari Debit optimal
m
3
hari Luas irigasi
Ha 1 SM1 8,64
139,33 808,43
17,58 2 SM2 8,64
139,32 463,50
10,08 3 SM3 9,85
158,91 865,97
18,83 4 SM4 9,31
150,20 1.268,33
27,58 5 SM5 10,00
161,30 868,91
18,89 6 SM6 8,79
141,75 601,47
13,08 7 SM7 8,66
139,65 750,94
16,33 8 SM8 8,91
143,72 1.095,87
23,83 9 SM9 8,14
131,32 480,75
10,45 10 SM10 8,16
131,68 342,78
7,45 11 SM11 8,98
144,85 635,97
13,83 12 SM12 8,55
137,90 532,49
11,58 13 SM13 8,37
135,06 279,54
6,08 14 SM14 8,25
133,15 406,02
8,83 15 SM15 6,54
105,54 463,50
10,08 16 SM16 5,62
90,64 808,43
17,58 Jumlah
10.672,90 232,07
88 Berikut adalah profil muka airbumi pada kondisi optimal untuk sumur
ganda:
172000 173000
174000 175000
176000 9545500
9546000 9546500
9547000 9547500
9548000
Gambar 35 Profil muka airbumi pada kondisi debit optimal untuk sumur ganda Dibandingkan dengan sumur tunggal, sumur ganda menghasilkan total debit
yang lebih besar, namun secara individu, sumur ganda debitnya jauh lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan total debit yang lebih besar pada
suatu kawasan, maka dibutuhkan jumlah sumur yang lebih banyak. Konsekuensi yang bisa diterima adalah biaya yang lebih besar akibat pengadaan sumur, mesin
dan pompa serta operasional pompa. Di samping itu, jumlah sumur yang banyak dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan akibat terjadinya saling
pengaruh antar sumur. Solusi dari permasalahan tersebut adalah menentukan jarak antar sumur yang optimal agar jumlah sumur seminimal mungkin sehingga biaya
dapat ditekan dan lingkungan tetap baik. Di samping itu, jarak optimal dapat memenuhi kebutuhan air untuk tanaman, sehingga usahatani dapat berkelanjutan.
d. Simulasi Penentuan Jarak antar Sumur