Manfaat dan Penggunaan Penanganan Pasca Panen dan Standar Mutu

kemudian bergeser makin ke atas. Pada daun tampak bercak-bercak cokelat tua sampai hampir hitam dan bentuknya bulat dengan lingkaran-lingkaran yang konsentris. Daun yang terserang, tepinya jadi bergerigi dan pecah tidak teratur. Ketika bercak mengering daun pun gugur. Pada kondisi lain daun bisa menggulung atau mengeriting. - Busuk basah Penyebab penyakit busuk basah yaitu bakteri Erwinia carotovora L.R.Jones Hollander atau disebut juga Bacillus caratovorus. Penyakit ini menyerang daun, batang dan buah, menimbulkan bercak berwarna cokelat tua kehitaman dan kelihatan basah. Apabila yang diserang batang tomat, maka tanaman akan roboh. Bila keadaan memungkinkan, penyakit akan cepat menjalar ke seluruh tubuh tanaman.

4. Manfaat dan Penggunaan

Tomat merupakan komoditi multiguna. Menurut Rubatzky dan Yamaguchi 1997, penggunaan tomat berkaitan dengan rasanya yang masam dan aromanya yang khas serta fungsinya sebagai sumber provitamin A dan vitamin C. Kandungan gizi pada tomat secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1. Duriat 1997 mengatakan bahwa tomat berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, minuman, bahan pengawet makanan sampai pada bahan kosmetika dan obat-obatan. Buah tomat juga dapat digunakan untuk membantu proses penyembuhan penyakit sariawan, gusi dan rabun ayam. Selain itu tomat mengandung karoten yang berfungsi sebagai pembentuk provitamin A dan likopen yang mampu mencegah kanker, terutama kanker prostat pada pria. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, tomat juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan penyedap masakan seperti pada masakan Mediterania dan Timur Tengah. Penggunaan tomat dalam masakan bervariasi dalam bentuk saus tomat, pasta, puree, sup tomat, jus tomat dan sebagainya. Tabel 1. Kandungan dan komposisi buah tomat tiap 100 g bahan Kandungan Gizi Macam tomat Buah muda Buah masak Sari buah 1 2 Energi kal 23 20 19 Protein g 2 1 1 15 Lemak g 0.70 0.30 0.20 0.20 Karbohidrat g 20.30 4.20 4.10 3.50 Serat g - - 0.80 - Abu g - - 0.60 - Kalsium mg 5 5 18 7 Fosfor mg 27 57 18 15 Zat besi mg 0.50 0.50 0.80 0.40 Natrium mg - - 4.0 - Kalium mg - - 266 - Vitamin A SI 320 1500 735 600 Vitamin B1 mg 0.07 0.06 0.06 0.05 Vitamin B2 mg - - 0.04 - Niacin mg - - 0.60 - Vitamin C mg 30 40 29 10 Air g 93 94 94.10 94 Sumber: - Direktorat Gizi Depkes RI 1981 dan - Food and Nutrition Research Center – Hand Book No. 1 Manila 1964 dalam Larasati 2003

5. Penanganan Pasca Panen dan Standar Mutu

Penanganan pasca panen merupakan kegiatan terakhir pada suatu proses budidaya tanaman. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkecil respirasi, memperkecil transpirasi, mencegah infeksi atau luka, memelihara estetika dan memperoleh harga jual yang tinggi Yayasan Bunga Nusantara dan Ditjen Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 1987. Kegiatan pasca panen berpengaruh terhadap mutu produk hingga sampai ke tangan konsumen. Secara umum tomat dimanfaatkan sebagai buah segar dan produk olahan. Penanganan pasca panen untuk kedua jenis tersebut relatif sama mulai dari panen, pembersihanpencucian dan sortasi. Untuk produk tomat segar, setelah tahap sortasi, dilakukan tahap pengemasan dan penyimpanan. Sedangkan untuk produk tomat olahan, setelah tahap sortasi, dilakukan proses pengolahan seperti pencincangan, perebusan, dan kemudian tahap pengemasan dan penyimpanan. Pemanenan tomat dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 75 Hari Setelah Tanam, tergantung varietasnya atau tergantung pada tujuan pemasaran dan waktu pengangkutan. Tingkat kematangan buah pada saat panen mempengaruhi mutu buah. Mutu yang baik diperoleh jika buah dipanen pada tingkat kematangan yang tepat. Panen buah tomat yang belum matang akan menghasilkan mutu yang jelek. Sebaliknya penundaan waktu panen yang terlalu lama dapat menyebabkan tomat mudah busuk. Tingkat kematangan tomat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase masak hijau, fase pecah warna dan fase matang Trisnawati dan Setiawan, 2002. Fase masak hijau ditandai dengan ujung buah tomat yang sudah mulai berwarna kuning gading. Pada fase pecah warna, ujung buah tomat menjadi berwarna merah jambu atau kemerah-merahan. Pada fase matang, sebagian besar permukaan buah sudah berwarna merah jambu atau merah. Di negara maju, standar tingkat kematangan tomat dibuat lebih spesifik menjadi enam fase, yang meliputi: Green, Breakers, Turning, Pink, Light Red, dan Red. Ilustrasi berbagai tingkat kematangan tomat dapat dilihat pada Gambar 3. Pengelompokkan mutu tomat dilakukan tergantung jenis tomat dan standar masing-masing negara. Selain menggunakan tingkat kematangan, mutu tomat juga dikelompokkan berdasarkan ukuran fisik seperti diameter dan berat. Gambar 3. Perubahan warna tingkat kematangan tomat. 3 Contoh pengelompokkan tomat berdasarkan berat adalah tomat varietas Arthaloka yang paling banyak ditanam oleh petani di Indonesia, dikelompokkan dalam 3 kelas mutu, yaitu mutu A dengan berat buah di atas 150 g, mutu B antara 100-150 g dan mutu C di bawah 100 g. Berdasarkan Standar Industri Indonesia, tomat untuk tujuan ekspor dibagi 3 Sumber gambar: Florida Fruit Vegetables Association [http:www.ffva.compublicationsharvesterJan05_imagesgreen_chart.jpg] dengan perubahan seperlunya. menjadi dua jenis mutu yaitu mutu I dan mutu II. Secara khusus, SNI tidak menyebutkan pengelompokkan tomat berdasarkan ukuran atau bobot tertentu melainkan lebih ditekankan pada keseragaman produk tomat untuk diekspor. Syarat mutu ekspor buah tomat secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Syarat mutu ekspor buah tomat SNI: 01-3162-1992 Karakteristik Syarat mutu Mutu I Mutu II Kesamaan sifat varietas Seragam Seragam Tingkat ketuaan Tua tapi tidak terlalu matang, tidak terlalu lunak Tua tapi tidak terlalu matang, tidak terlalu lunak Ukuran Seragam Seragam Kotoran Tidak ada Tidak ada Kerusakan maksimum 5 10 Busuk maksimum 1 1 Di negara maju, pengelompokkan tomat terutama didasarkan pada ukuran diameter. Hal ini disebabkan jenis tomat yang diproduksi adalah yang berbentuk bulat dan tidak pipih. Untuk jenis tomat yang lonjong seperti tomat roma atau tomat plum, parameter pengelompokkan ditambah dengan ukuran panjang yang menunjukkan jarak antara pangkal hingga ujung tomat. Contoh pengelompokkan berdasarkan ukuran adalah standar mutu untuk tomat Florida di Amerika yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Standar klasifikasi tomat Florida di Amerika Serikat Florida Tomato Committee, 2005 Ukuran Kelas Diameter minimum inchi Diameter maksimum inchi 6 x 7 32 9 2 32 19 2 6 x 6 32 17 2 32 29 2 6 x 5 32 25 2 - Pengelompokkan berdasarkan warna dilakukan untuk keseragaman produk dan pengelompokkannya sesuai dengan tingkat kematangan tomat.

6. Teknologi Sortasi