Pengklasifikasian Bayes Penduga Kepekatan Parzen

C. Pengklasifikasian Bayes

Menurut Rish 2004, pengklasifikasian Bayes merupakan suatu metode klasifikasi yang menggunakan suatu fungsi diskriminan pada peluang posterior kelas. Fungsi klasifikasi yang digunakan oleh kelas i dapat dinotasikan dengan: | i i x P P ω ω dengan i P ω : Peluang kelas i | i x P ω : Peluang bersyarat x jika masuk ke dalam kelas i X : Vektor input i ω : Kelas i Pengklasifikasian Bayes banyak digunakan pada PNN. Dengan menggunakan metode Bayes, klasifikasi dapat dilakukan seoptimal mungkin dengan cara meminimalisir nilai kerugian yang terjadi bila terjadi kesalahan klasifikasi. Pada kasus di mana terdapat dua kelas, untuk mengklasifikasikan input x agar masuk ke dalam kelas A, maka harus dipenuhi syarat: x f c h x f c h B B B A A A dengan A h : Kemungkinan contoh terambil dari kelas A B h : Kemungkinan contoh terambil dari kelas B A c : Biaya yang dikorbankan bila terjadi kesalahan klasifikasi input A B c : Biaya yang dikorbankan bila terjadi kesalahan klasifikasi input B A f : Fungsi kepekatan A B f : Fungsi kepekatan B Apabila syarat persamaan di atas tidak terpenuhi, maka input x dimasukkan ke dalam kelas B.

D. Penduga Kepekatan Parzen

Menurut Fu 1994, Fungsi kepekatan yang digunakan untuk PNN yang berkaitan dengan data multivariat adalah fungsi kepekatan Parzen. Fungsi Parzen merupakan suatu prosedur non parametrik yang mensintesis penduga Probability Density Function PDF Gauss. Fungsi Parzen akan memberikan keputusan klasifikasi setelah menghitung PDF untuk setiap kelas melalui pola pelatihan yang ada. Pada fungsi Parzen terdapat fungsi pembobot yang disebut dengan fungsi Kernel Kx. Fungsi Parzen untuk data multivariat dapat dinotasikan dengan: ∑ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = = n i i x x K n x g 1 2 1 σ σ Sedangkan fungsi Kernel yang digunakan adalah fungsi Gauss dinotasikan dengan: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = 2 2 2 2 exp 2 1 σ π σ x x K d Maka kita mendapatkan fungsi kepekatan untuk kelas A sebagai berikut: ∑ = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − − = A N i Ai T Ai d d A A x x x x N x f 1 2 2 2 exp 2 1 σ π σ Jadi dapat dinotasikan: N N P A A = ω ∑ = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − − = A N i Ai T Ai d d A A x x x x N x P 1 2 2 2 exp 2 1 | σ π σ ω Sehingga: ∑ = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − − = A N i Ai T Ai d d A A x x x x N x P P 1 2 2 2 exp 2 1 | σ π σ ω ω dengan A P ω : Peluang kelas A | A x P ω : Peluang bersyarat x jika masuk ke dalam kelas A Ai x : Pola pelatihan ke-i kelas A d : Dimensi vektor input N A : Jumlah pola pelatihan kelas A N : Jumlah pola pelatihan seluruh kelas σ : Faktor penghalus

E. Faktor Penghalus Sigma σ