II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh
dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji Lillesand dan Kiefer, 1990. Penginderaan jauh saat ini tidak hanya
terbatas sebagai alat pengumpulan data mentah, tetapi juga mencakup pemrosesan data mentah secara manual dan otomatis, dan analisis citra serta penyajian hasil
yang diperoleh. Menurut Lintz Jr. dan Simonett 1976 dalam Lo 1995, dalam
pengenalan obyek yang tergambar pada citra terdapat tiga rangkaian kegiatan, yaitu :
1. deteksi, yaitu pengamatan atas adanya suatu obyek 2. identifikasi, yaitu upaya mencirikan obyek yang telah dideteksi dengan
menggunakan keterangan yang cukup 3. analisis, yaitu pengumpulan data lebih lanjut
Menurut Jaya 2002, berdasarkan perkembangan teknologi platform dan sensor, penginderaan jauh dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu
penginderaan jauh pesawat airborne remote sensing , ARS dan penginderaan jauh satelit, sedangkan berdasarkan sifat sumber energi elektromagnetik yang
digunakan penginderaan jauh dibedakan atas: 1. penginderaan jauh pasif
adalah suatu sistem yang menggunakan sumber energi yang telah ada reflektansi energi matahari radiasi dari obyek secara langsung
2. penginderaan jauh aktif adalah suatu sistem yang menggunakan sumber energi buatan
microwave.
B. Citra Satelit SPOT 4 Vegetasi
SPOT atau Systeme Probatoire d’Observation de la Terre merupakan satelit milik Perancis. Pada satelit SPOT 4 ditambahkan sensor VMI Vegetation
Monitoring Instrument yang berguna di dalam pemantauan untuk wilayah yang
luas. Vegetation merupakan program satelit yang dimiliki secara gabungan oleh Perancis, Komisi Eropa, Belgia, Italia dan Swedia. Komponen satelit atau sensor
ini diluncurkan pada bulan Maret 1998 diatas satelit SPOT 4. Sensor satelit ini didesain untuk melakukan perekaman dengan periode harian dan mempunyai
resolusi 1 km
2
. Sensor tersebut menggunakan 4 saluran yang meliputi 2 band sinar tampak biru dan merah blue dan red, 1 band infra merah dekat NIR, Near Infra
Red , dan 1 band infra merah gelombang pendek SWIR, Short Wave Infrared
Tabel 1 Karakteristik band pada SPOT 4 Vegetasi
Band Panjang
gelombang µ m Kegunaan
1. Blue 0.43-0.47
Penetrasi tubuh air dengan baik sehingga baik untuk pemetaan perairan pantai, pembedaan tanah dan
vegetasi, analisa tanah dan air dan pembedaan tumbuhan berdaun lebar dan konifer
2. Red 0.61-0.68
Diskriminasi vegetasi yang berguna untuk pembedaan jenis tumbuhan. Puncak penyerapan klorofil pada
panjang gelombang 0.665 ìm sehingga baik untuk inventarisasi vegetasi dan penilaian kesuburan
3. Near Infra
Red 0.78-0.89
Reflektansi vegetasi maksimal terjadi pada band ini yang pada dasarnya berhubungan dengan struktur
kanopi dan persentase penutupan vegetasi di permukaan bumi. Saluran ini penting untuk pemisahan
kelas vegetasi dan memperkuat kontras antara penampakan vegetasi dan non vegetasi
4. Short Wave Infrared
1.58-1.75 Saluran yang peka terhadap akumulasi biomassa
vegetasi. Identifikasi jenis tanaman dan memudahkan pembedaan tanah dan tanaman serta lahan dan air
Sumber : Vegetation Overview 2000
C. Citra Satelit Landsat ETM +