Pencegahan gangguan panas Pengendalian panas

16 menyebabkan beban fisiologis, misalnya kerja jantung menjadi bertambah Depkes RI, 2003:MI-2 14. Tekanan panas yang berlebih juga dapat mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang bersesuaian pada tubuh manusia serta dapat mengakibatkan rasa letih dan kantuk, mengurangi kestabilan dan meningkatnya jumlah angka kesalahan kerja sehingga dapat menurunkan efisiensi kerja Eko Nurmianto, 1996:278.

2.1.7 Pencegahan dan Pengendalian Panas

2.1.7.1 Pencegahan gangguan panas

Pencegahan terhadap gangguan panas meliputi : air minum, garam, makanan, istirahat, tidur dan pakaian Depkes RI, 2003:MI-2 26. 2.1.7.1.1 Air minum Merupakan unsur pendingin tubuh yang penting dalam lingkungan panas. Air diperlukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat berkeringat dan pengeluaran urine. 2.1.7.1.2 Garam Na Cl Pada keluaran keringat yang banyak, perlu menambah pemberian garam, akan tetapi tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan haus dan mual. 2.1.7.1.3 Makanan Sesudah makan, sebagian besar darah mengalir kedaerah usus untuk menyerap hasil pencernaan. 2.1.7.1.4 Istirahat Cara ini bermanfaat untuk menghindari teerjadinya efek kelelahan komulatif. 17 2.1.7.1.5 Tidur Untuk menghindari efek kelelahan setelah aktivitas fisik yang berat yang dilakukan pada lingkungan kerja yang panas, tubuh memerlukan istirahat yang cukup dan tidur sekitar 7 jam sehari. 2.1.7.1.6 Pakaian Pakaian melindungi permukaan tubuh terhadap radiasi sinar matahari, tetapi juga merupakan penghambat terjadinya konveksi antara kulit dengan aliran udara. Untuk mendapatkan efek yang menguntungkan, baju yang pakai harus cukup longgar terutama bagian leher, ujung lengan, ujung celana, dan sebagainya.

2.1.7.2 Pengendalian panas

Pengendalian terhadap tekanan panas meliputi : isolasi terhadap sumber panas, tirai radiasi, ventilasi setempat, pendinginan lokal, ventilasi umum dan pengaturan lama kerja. 2.1.7.2.1 Isolasi terhadap sumber panas Isolasi terhadap benda-benda yang panas akan mencegah keluarnya panas ke lingkungan. Ini dapat dilakukan misalnya dengan membalut pipa-pipa yang panas, menutupi tangki-tangki yang berisi air panas sehingga dapat mengurangi aliran panas yang timbul. Cara ini adalah paling praktis untuk membatasi pemaparan seseorang terhadap panas dan merupakan cara pengendalian yang dianjurkan bila ditempat kerja terdapat sumber panas yang sangat tinggi. 2.1.7.2.2 Tirai Radiasi Tirai yang terbuat dari lempengan aluminium, baja anti karat atau dari bahan metal yang permukaannya mengkilap. 18 2.1.7.2.3 Ventilasi Setempat Ventilasi ini bertujuan untuk mengendalikan panas konveksi yaitu dengan menghisap keluar udara yang panas. 2.1.7.2.4 Pendinginan Lokal Dilakukan dengan cara mengalirkan udara yang sejuk kesekitar pekerja dengan tujuan menggantikan udara yang panas dengan udara yang sejuk dan dialirkan pada kecepatan tinggi. 2.1.7.2.5 Ventilasi Umum Cara ini sering digunakan untuk mengendaliakan suhu dan kelembaban udara yang tinggi tetapi tidak dapat menanggulangi panas radiasi yang tinggi. 2.1.7.2.6 Pengaturan lama kerja Untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan akibat terpapar suhu udara yang tinggi, lamanya kerja dan istirahat harus disesuaikan dengan tingkat tekanan panas yang dihadapi oleh pekerja. Sumber : Siswanto, 1987:37.

2.1.8 Denyut Nadi