7 fokus terbatas dan kesatuan
Menurut Glenberg 2011 dalam jurnal internasional yang berjudul „How Reading Comprehension is Embodied and Why that Matters‟ mengemukakan
definisi dari membaca pemahaman sebagai berikut. Reading comprehension, much like comprehension of situations and
comprehension of oral language, is embodied. In all cases, comprehension is the ability to take effective action on the basis of affordances related to
the body, the physical world, and personal goals and cultural norms. In language contexts, action-based comprehension arises from simulating the
linguistic content using neural and bodily systems of perception, action, and emotion.
Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa membaca pemahaman sangat mirip dengan pemahaman situasi dan pemahaman bahasa lisan yang diwujudkan. Pada
semua kasus, pemahaman adalah kemampuan untuk mengambil tindakan yang efektif atas dasar ketahanan berkaitan dengan tubuh, dunia fisik, tujuan pribadi
dan norma-norma budaya. Dalam konteks bahasa, pemahaman berbasis tindakan muncul dari merangsang isi linguistik menggunakan saraf dan persepsi sistem
tubuh, tindakan, dan emosi.
2.2.4 Kerangka Berpikir
Degradasi moral bangsa Indonesia yang semakin memburuk membuat perilaku siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat
menjadi tidak terkontrol. Banyak tindakan kriminal yang dilakukan oleh siswa seperti tawuran, pencurian, demonstrasi, pemerkosaan, dan lain sebagainya.
Untuk menanggulangi hal tersebut, kurikulum 2013 telah menerapkan pendidikan
karakter di sekolah dengan pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran dalam hal ini salah satunya adalah pelajaran bahasa Jawa.
Dalam pelajaran bahasa Jawa, nilai-nilai pendidikan karakter dapat dikembangkan ke dalam materi pembelajaran kelas X membaca pemahaman teks cerkak,
sehingga siswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai karakter yang ada di dalam cerkak.
Sumber bacaan teks cerkak tidak hanya terdapat pada LKS, tetapi juga terdapat pada salah satu rubrik di majalah Panjebar Semangat. Kumpulan cerkak
yang ada pada majalah Panjebar Semangat mengangkat berbagai masalah kehidupan yang sering terjadi dalam masyarakat. Keistimewaan cerkak yang ada
pada Panjebar Semangat terlihat pada gaya bahasa dan penyampaian isi cerita yang berbeda-beda sehingga terdapat variasi dalam penyajiannya. Selain itu juga,
isi cerita mengandung nilai-nilai karakter yang dapat dijadikan sebagai pelajaran hidup. Untuk itu, cerkak yang terdapat dalam majalah Panjebar Semangat perlu
dikaji agar dapat ditemukan nilai-nilai pendidikan karakter apa saja yang termuat di dalamnya dan dapat dibuktikan apakah cerkak dalam majalah Panjebar
Semangat tepat dijadikan sebagai bahan bacaan penunjang materi pembelajaran membaca teks cerkak. Untuk menemukan bentuk cerkak yang dapat dijadikan
penunjang materi pembelajaran membaca pemahaman maka perlu dilakukan analisis unsur intrinsiknya, sehingga akan ditemukan bentuk cerkak yang tepat
sebagai bahan bacaan penunjang materi pembelajaran membaca pemahaman kelas X SMA.
Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir
Implementasi pendidikan karakter di sekolah dengan pengintegrasian nilai – nilai pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran bahasa Jawa.
Degradasi moral disebabkan oleh kurangnya penerapan nilai-nilai karakter kepada remaja sejak dini.
Cerkak yang tepat sebagai bahan bacaan penunjang materi pembelajaran membaca pemahaman mata pelajaran Bahasa Jawa kelas
X SMA. Bentuk cerkak dalam majalah Panjebar Semangat edisi tahun 2013
sebagai materi pembelajaran membaca pemahaman bagi siswa kelas X SMA.
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian berguna untuk mempermudah dalam pengambilan dan perhitungan data, sehingga data yang didapatkan berkualitas. Metode penelitian
yang digunakan dalam p enelitian yang berjudul “Cerkak Bermuatan Pendidikan
Karakter Terbitan Majalah Panjebar Semangat Edisi Tahun 2013 sebagai Penunjang Materi Pembelajaran Membaca Pemahaman
Kelas X SMA ” adalah analisis deskriptif kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada
manipulasi di dalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode- metode yang alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah
generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna segi kualitas dari fenomena yang diamati Prastowo, 2012:24.
Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Jenis penelitian analisis deskriptif kualitatatif digunakan karena dalam penelitian ini dianalisis
unsur intrinsik dan muatan pendidikan karakter pada cerkak terbitan majalah Panjebar Semangat edisi tahun 2013. Apabila proses analisis telah dilakukan,
maka diperoleh data dari cerkak tersebut, kemudian data tersebut disajikan secara deskriptif atau dengan cara menguraikan data secara rinci.