Stabilitas Warna Terhadap Sinar Matahari Uji Biologis Uji Iritasi

d = 10 kali pencucian e = 15 kali pencucian Dari gambar 4.4 terlihat bahwa dari pertama kali pencucian sampai 15 kali pencucian dengan shampoo, warna rambut masih tetap sama dengan warna pada saat sebelum pencucian. Warna rambut uban tetap stabil terhadap pencucian meskipun pencuciannya menggunakan shampoo. Hal ini dikarenakan adanya pencampuran zat warna alam dengan zat warna senyawa logam. Campuran tersebut dapat memperbaiki daya lekat warna pada rambut sebab zat warna dapat menempel lebih kuat pada tangkai rambut, hal ini disebabkan oleh molekul- molekul zat warna tersebut menembus kutikula dan masuk ke dalam korteks rambut sehingga warna tidak mudah hilang pada saat pencucian Barel dkk, 2001; Dalton, 1985. Pewarna alami tidak mempunyai daya lekat yang kuat pada rambut jika digunakan tersendiri, hal ini disebabkan karena zat warna alami sukar menembus ke dalam korteks rambut, tetapi hanya terdeposit pada permukaan tangkai rambut. Jika dilakukan pencucian maka warna tersebut akan segera hilang. Begitu juga dengan tembaga II sulfat dan pembangkit warna pirogalol, jika digunakan tersendiri maka akan memberikan warna pada rambut, namun warna rambut tersebut dapat hilang dengan beberapa kali pencucian. Di samping itu warna yang dihasilkan juga terlihat lebih kusam tidak mengkilat Ditjen POM, 1985.

4.2.2 Stabilitas Warna Terhadap Sinar Matahari

Warna ditentukan kestabilannya dengan memaparkan rambut selama 5 jam dibawah sinar matahari dapat dilihat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a b Gambar 4.5 Stabilitas warna terhadap sinar matahari. Keterangan: Rambut diambil dari rambut yang telah diwarnai dengan formula A1. a = Warna rambut sebelum terkena sinar matahari langsung b = Warna rambut setelah terkena sinar matahari langsung Dari gambar 4.5 terlihat bahwa sesudah rambut terkena sinar matahari langsung warnanya menjadi lebih gelap, hal ini disebabkan sifat dari pirogarol yang apabila terkena cahaya ataupun udara akan teroksidasi sehingga warna rambut lebih gelap Ditjen POM, 1985.

4.2.3 Uji Biologis Uji Iritasi

Sediaan pewarna rambut yang hendak dipasarkan untuk konsumen harus diberikan penandaan yang jelas mengenai cara penggunaan, komposisi, dan kadar zat yang digunakan. Selain itu, pada etiket tersebut harus tercantum perlu tidaknya uji iritasi sebelum digunakan. Uji ini dilakukan untuk meyakinkan apakah dalam formulasi sediaan pewarna rambut terjadi reaksi antara komponen sehingga terbentuk zat yang bersifat iritan atau toksik. Uji ini dilakukan terhadap 6 orang sukarelawan. Kriteria sukarelawan antara lain sebagai berikut : 1. Wanita pria, sehat jasmani dan rohani 2. Usia antara 20-30 tahun 3. Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan alergi Universitas Sumatera Utara 4. Bersedia menjadi sukarelawan. Formula yang dipilih adalah formula C3 yang terdiri dari zat warna biji kesumba keling 5, pirogalol 3, tembaga II sulfat 3,2. Hasil pengujian dapat dilihat dari data pengamatan yang dilakukan pada masing-masing sukarelawan. Tabel 4.2 Data pengamatan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan. Keterangan: - = Tidak + = Eritema ++ = Eritema dan Papula +++ = Eritema, Papula, dan Vesikula ++++ = Edema dan Vesikula Ditjen POM, 1985. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa formula yang digunakan tidak mengakibatkan iritasi pada kulit. No Pernyataan Sukarelawan I II III IV V VI 1 2 3 4 Eritema Eritema dan Papula Eritema, Papula, dan Vesikula Edema dan Vesikula - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN