Inventarisasi Katalogisasi dan Klasifikasi

32 3. Uang pendaftaran mahasiswa baru 4. Mahasiswa mahasiswi yang akan menyelesaikan study 5. Penerbitan sendiri.

3.8 Sistem pelayanan

Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan sama seperti perpustakaan perguruan tinggi lainnya dalam memberikan pelayaanan kepada penggunanya menetapkan sistem dan kegiatan pelayanan. Sistem yang diterapkan pada perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan adalah sistem pelayanan terbuka, dimana pengguna dapat secara langsung menuju dan searching koleksi yang diinginkan sesuai kebutuhannya. Tabel 3 : jam buka Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan Hari Waktu Senin-jumat 08.00 – 21.00 WIB Sabtu 08.00 - 19.00 WIB Minggu dan hari besar Nasional Tutup Sumber : Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan, 2011

3.9 Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan mengolah bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan hingga bahan pustaka tersebut dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan terlebih dahulu bahan pustaka tersebut diolah dan disusun secara sistematis. Untuk itu perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan melaksanakan beberapa tahapan dalam pengolahan bahan pustaka. Pengolahan bahan pustaka yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.9.1 Inventarisasi

Langkah awal yang dilakukan di perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan dalam pengolahan bahan pustaka adalah inventarisasi. Bahan pustaka yang baru diterima oleh perpustakaan sebelum diinventarisasi ke dalam buku induk terlebih dahulu diberi capstempel kepemilikan dan stempel inventarisasi. Universitas Sumatera Utara 33 Stempel kepemilikan Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan Milik Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Sumber ; Perpustakaan STMIK Triguna Dharma, 2011 Stempel inventarisasi Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan STMIK TRIGUNA DHARMA Tgl. Terima : Asal : No. Inventarisasi : No. Klass : No. Rak : Di perpustakaan STMIK Triguna Dharma pemberian stempel pada halaman buku tidak memiliki ciri khas, hanya saja pemberian stempel yang utama adalah halaman judul dan sisi buku. Dalam menginventarisasi bahan pustaka ke dalam buku induk yang dicatat adalah :  Nomor inventasisasi  Tanggal terima  Nomor kelas  Judul  Subjek  Pengarang  Nomor rak  Sumber  Penerbit  Tahun  Jumlah Tabel inventarisasi terlampir. Universitas Sumatera Utara 34 Dalam pemberian nomor inventarisasi, perpustakaan memberikan nomor urut untuk setiap buku baru menurut lanjutan terakhir nomor inventarisasi, dimana dalam kelanjutan dari tahun sebelumnya. Kegunaan dari menginventarisasi buku adalah untuk mengetahui beberapa banyak buku yang dimiliki perpustakaan dan sebagai informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan dalam pengembangan koleksi.

3.9.2 Katalogisasi dan Klasifikasi

Setelah bahan pustaka selesai diinventarisasi, maka langkah selanjutnya adalah proses katalogisasi. Katalogisasi dilakukan untuk kepentingan pengguna perpustakaan, karena dengan adanya pengatalogan dapat mempermudah pengguna perpustakaan dalam proses temu balik informasi. Perpustakaan STMIK Triguna Dharma dalam melakukan pengklasifikasian bahan pustakanya menggunakan sistem e-DDC elektronik Dewey Desimal Clasification sebagai penuntun klasifikasi yaitu sebuah sistem DDC baru yang dimuat dalam bentuk e-book, sehingga memudahkan petugas perpustakaan dalam penentuan subjek dan nomor kelas buku sekalipun petugas perpustakaan tersebut tidak memiliki latar belakang bidang ilmu perpustakaan. Adapun proses klasifikasi dan penentuan subjek yang dilakukan oleh petugas perpustakaan adalah dengan membaca buku, setelah mendapat gambaran inti buku maka petugas mengetikkan subjeknya ke program e-DDC untuk menentukan nomor kelasnya. Universitas Sumatera Utara 35 Penggunaan program e-DDC sangat membantu petugas perpustakaan dalam menentukan subjek dan nomor kelas karena di samping prosesnya cepat dan mudah mengingat petugas perpustakaan tidak memiliki latar belakang bidang ilmu perpustakaan, program e-DDC juga menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sehingga petugas perpustakaan tidak kesulitan dalam menentukan nomor kelasnya. Dari hasil wawancara penulis dengan petugas perpustakaan STMIK Triguna Dharma sampai saat ini perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan belum mengkatalogisasi buku sehingga menyulitkan pengguna mencari koleksi yang diinginkannya ada atau tidak dimiliki perpustakaan. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai pengatalogan baik oleh pegawai maupun petugas perpustakaan. Kurangnya kemampuan petugas perpustakaan dalam mengkatalogisasi bahan pustaka karena tidak memiliki latar belakang ilmu perpustakaan baik formal dan informal. Universitas Sumatera Utara 36 Ketiadaan kartu katalog di Perpustakaan STMIK Triguna Dharma yang memiliki koleksi lebih dari empat ribu adalah bukti bahwa Perpustakaan STMIK Triguna Dharma belum sesuai dengan perpustakaan yang baik menurut teori perpustakaan dan sistem manajemen perpustakaan yang diterapkan Perpustakaan STMIK Triguna Dharma Medan belum sesuai dengan teori ilmu perpustakaan.

3.9.3 Perlengkapan Fisik Buku