3. Adanya keraguan terhadap kemampuan investor dalam memahami
kebijakan dan prosedur akuntansi sehingga full disclosure akan menyesatkan mereka.
4. Tersedianya sumber-sumber informasi lain selain laporan keuangan
yang tersedia dengan biaya yang lebih murah. 5.
Kurangnya pengetahuan terhadap kebutuhan investor juga merupakan alasan bagi disclosure yang terbatas.
Sehingga voluntary disclosure akan diungkapkan hanya apabila pengungkapan tersebut memberikan manfaat bagi perusahaan melebihi biaya yang
dikeluarkan perusahaan.
D. Jenis-Jenis Pengungkapan
Menurut Hendriksen 2001:205, ada tiga jenis pengungkapan yang didasarkan pada luas pengungkapan laporan, yaitu:
a. Adequate disclosure.
Adequate disclosure mengandung arti disclosure yang minimal harus ada sehingga laporan tidak menyesatkan.
b. Fair disclosure
Fair disclosure menyatakan tujuan-tujuan etis untuk memberikan perlakuan yang sama bagi semua pembaca potensial. Hal ini berarti
bahwa pengungkapan dalam laporan tahunan diharapkan dapat dimengerti oleh semua pihak yang berkepentingan dengan laporan
tersebut.
c. Full disclosure
Full dislcosure berarti penyajian semua informasi yang relevan. Artinya, semua informasi yang berhubungan secara relevan terhadap
perusahaan harus diungkapkan.
Berdasarkan sifatnya, Suwardjono 2005:583, menyatakan ada dua macam jenis pengungkapan. Yang pertama pengungkapan sukarela dan kedua
pengungkapan wajib. Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan di luar apa yang diwajibkan. Sebaliknya, pengungkapan
Universitas Sumatera Utara
wajib adalah pengungkapan yang dimandatkan oleh standard setter kepada manajemen dalam membuat pelaporan keuangan.
Teori yang melandasi pengungkapan sukarela adalah teori pensinyalan signaling theory. Teori ini menggambarkan tindakan yang lebih suka diambil
oleh manajer tipe tinggi daripada manajer tipe rendah Scott, 2003:423. Manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang menurut
pertimbangannya sangat diminati oleh calon investor dan pemegang saham khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik good news. Di
samping itu, manajemen berminat menyampaikan informasi yang dapat meningkatkan kredibilitasnya dan kesuksesan perusahaan meskipun informasi
tersebut tidak diwajibkan.
E. Tujuan Pengungkapan
Secara umum tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani
berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda Suwardjono, 2005:580. Untuk melayani pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda,
Tenaya 2005:13 menyatakan tujuan pengungkapan dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Tujuan untuk melindungi terhadap perlakuan manajemen yang
mungkin kurang adil dan kurang terbuka unfair. Tujuan ini biasanya menjadi pertimbangan badan pengawas yang mendapat otoritas untuk
melakukan pengawasan terhadap pasar modal seperti SEC atau Bapepam.
b. Tujuan informatif merupakan tujuan yang diarahkan untuk
menyediakan informasi yang dapat membantu keefektifan pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Biasanya tujuan
Universitas Sumatera Utara
ini digunakan sebagai landasan penyusunan standar akuntansi untuk menentukan keluasan pengungkapan
c. Tujuan kebutuhan khusus merupakan gabungan dari tujuan
perlindungan dan tujuan informasi. Artinya apa yang harus diungkapkan kepada publik dibatasi dengan apa yang dipandang
berguna bagi pemakai yang dituju.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan