Gambaran Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan

(1)

N o

Aktivitas

Penelitian Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016

Minggu Ke- 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan judul penelitian 2 Menyusun Bab 1 3 Menyusun Bab 2 4 Menyusun Bab 3 5 Menyusun Bab 4 6 Menyerahkan proposal penelitian 7 Ujian sidang proposal 8 Revisi proposal penelitian 9 Uji Validitas & Reliabilitas 10 Pengumpulan data 11 Analisa data 12 Pengajuan sidang skripsi 13 Ujian sidang skripsi 14 Revisi skripsi 15

Mengumpulk


(2)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bernama Grace Valentine / NIM 121101096 adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi di RSUP H. Adam Malik Medan”. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di RSUP H. Adam Malik Medan.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya memohon kesediaan Ibu untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur apa adanya. Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi dan semua informasi yang Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian. Jika Ibu bersedia menjadi responden penelitian ini, silahkan Ibu menandatangani formulir ini.

Terima kasih atas partisipasi Ibu dalam penelitian ini.

Peneliti Responden


(3)

Petunjuk pengisian :

1. Ibu bersedia mengisi seluruh pertanyaan yang ada.

2. Berilah tanda checklist (√) pada tempat yang disediakan dan isilah titik-titik jika ada pertanyaan yang harus dijawab.

3. Setiap pertanyaan dengan satu jawaban.

4. Jawablah pertayaan ini dengan sejujurnya dan saya akan menjamin kerahasiaan atas jawaban yang Ibu berikan.

5. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti. No. Responden : (diisi oleh peneliti)

A. Kuisioner Data Demografi 1. Usia : ____ tahun

2. Jenis Kanker : ___________________, Stadium : ____ 3. Lama menderita : ____ bulan ____ tahun

4. Agama : Islam Kristen

Protestan Budha

Hindu 5. Suku :

Batak Jawa Minang Melayu Karo Simalungun Mandailing

6. Pendidikan terakhir : Tidak sekolah SD SMP SMA D3 Sarjana 7. Pekerjaan :

Ibu rumah tangga Buruh/Petani

Pegawai Negeri Pegawai swasta

Pedagang

8. Status perkawinan :

Menikah Belum menikah Janda

9. Penatalaksanaan medis yang sudah dijalani :

Pembedahan Kemoterapi Lainnya

10.Penatalaksanaan medis yang direncanakan :

Pembedahan Kemoterapi Lainnya

11.Jenis pembayaran Asuransi BPJS Pembayaran pribadi Kartu Indonesia Sehat


(4)

B. Kuisioner spiritualitas (kondisi selama 1 bulan terakhir) 1. Hubungan dengan Tuhan

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 1 Saya beribadah untuk mendapatkan

ketenangan dalam menghadapi penyakit saya (misalnya berdoa, sholat atau zhikir) 2 Saya membaca kitab suci untuk

mendekatkan diri kepada Tuhan 3 Saya mengikuti kegiatan keagamaan

(misalnya pengajian atau persekutuan doa) 4 Saya tidak percaya dengan bantuan Tuhan

saya mampu melewati masa-masa sulit ketika menjalani perawatan

5 Saya menghadapi penyakit saya dengan berfikir positif terhadap Tuhan

2. Hubungan dengan diri sendiri

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 6 Saya dapat menerima kondisi penyakit saya

7 Saya menganggap bahwa kesulitan yang saya alami selama perawatan, merupakan pengalaman yang positif untuk menjalani hidup lebih baik

8 Saya merasa penyakit ini menghalangi saya dalam beraktivitas

9 Saya mengambil hikmah atas penyakit yang saya derita


(5)

pernah 10 Saya menginginkan orang terdekat berdoa untuk

kesembuhan saya

11 Saya menjaga hubungan baik dengan orang terdekat

12 Saya berusaha untuk tidak bergantung kepada orang terdekat

13 Saya tidak senang berkomunikasi dengan teman 14 Semangat saya untuk menjalani kehidupan

bertambah ketika dijenguk oleh orang terdekat

4. Hubungan dengan lingkungan

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 15 Saya merasa tenang dan tentram dengan

lingkungan rumah sakit atau rumah 16 Saya menjaga kebersihan dan kerapian di

rumah sakit atau rumah

17 Saya menikmati lingkungan rumah sakit atau rumah (misalnya: berjalan-jalan atau berolahraga)

18 Saya lebih suka berdiam diri dari pada melakukan sesuatu (misalnya membaca, merajut atau bercocok tanam)


(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(13)

Usia Jenis

Kanker Stadium Lama Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Dijalani Rencana Pembayaran

51 4 2 2 1 2 3 1 1 2 1 2

62 3 1 1 2 6 3 1 1 1 3 4

54 1 3 2 2 5 4 2 3 3 3 2

57 1 2 5 1 4 3 1 1 2 1 2

47 3 1 1 2 1 4 5 1 1 2 2

50 1 4 5 2 1 2 2 1 3 2 4

34 4 1 1 1 7 3 1 1 3 3 2

39 1 1 1 1 2 4 2 1 2 1 2

48 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2

63 1 1 1 2 5 3 1 3 3 3 2

55 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 4

52 1 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2

46 4 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2

35 1 1 1 1 2 3 5 1 1 2 4

46 1 2 2 2 1 3 1 1 2 1 2

60 4 1 1 1 2 2 2 3 2 3 2

39 1 2 2 1 2 4 1 1 1 2 2

45 1 2 1 2 1 3 1 1 2 1 2

59 1 4 4 1 4 2 2 3 2 1 4

46 4 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2

57 1 1 1 1 2 3 1 3 2 1 2

35 4 1 1 1 2 4 1 1 2 1 2

46 1 1 2 2 1 4 1 1 2 1 2

52 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2


(14)

48 1 1 1 2 1 3 1 1 2 1 2

46 1 1 1 2 5 4 1 1 2 1 2

49 1 2 3 2 6 3 1 1 1 2 2

34 4 1 1 2 6 4 1 1 2 1 2

61 1 2 2 1 2 2 2 3 3 3 4

54 1 2 2 2 6 3 1 1 2 1 2

58 1 3 3 1 2 2 5 3 3 3 4

43 4 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2

35 1 1 1 1 2 4 5 1 2 1 2

47 1 2 2 2 7 3 5 1 1 2 2

36 1 1 1 1 2 4 1 1 2 1 2

40 4 1 1 2 6 4 1 1 2 1 2

48 4 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2

56 1 2 1 2 6 3 5 1 2 1 2

61 1 3 4 1 2 2 5 3 3 3 4

52 1 2 2 1 7 3 1 1 2 1 2


(15)

kode Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3

2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4

3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3

4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3

5 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3

6 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3

7 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3

8 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3

9 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3

10 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

11 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3

12 4 3 2 4 3 3 3 1 3 4 4 2 4 4 3 3 2 4

13 4 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4

14 3 2 1 2 2 3 3 1 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3

15 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3

16 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3

17 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

18 4 4 1 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3

19 3 4 1 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 1 3

20 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3

21 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2

22 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3

23 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3

24 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3

25 4 3 2 4 3 3 3 1 3 4 4 2 4 4 3 3 2 4


(16)

27 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3

28 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

29 4 4 1 4 3 3 4 2 4 3 2 1 3 3 3 2 2 2

30 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

31 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3

32 3 4 1 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 1 3

33 4 3 1 4 3 3 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4

34 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3

35 4 3 1 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 4 3 2 3

36 4 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4

37 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 1 2 3 2 2 2 3

38 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3

39 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3

40 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3

41 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3


(17)

Data Demografi

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Dewasa awal 5 11.9 11.9 11.9

Dewasa akhir 6 14.3 14.3 26.2

Lansia awal 20 47.6 47.6 73.8

Lansia akhir 11 26.2 26.2 100.0

Total 42 100.0 100.0

Jenis Kanker

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

kanker serviks 30 71.4 71.4 71.4

kanker rahim 2 4.8 4.8 76.2

kanker ovarium 10 23.8 23.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Stadium

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

2A 23 54.8 54.8 54.8

2B 14 33.3 33.3 88.1

3A 3 7.1 7.1 95.2

3B 2 4.8 4.8 100.0


(18)

Lampiran 8

Lama Menderita

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1 tahun 25 59.5 59.5 59.5

2 tahun 11 26.2 26.2 85.7

3 tahun 2 4.8 4.8 90.5

4 tahun 2 4.8 4.8 95.2

5 tahun 2 4.8 4.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Islam 24 57.1 57.1 57.1

Kristen 18 42.9 42.9 100.0

Total 42 100.0 100.0

Suku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Batak 8 19.0 19.0 19.0

Jawa 17 40.5 40.5 59.5

Melayu 2 4.8 4.8 64.3

Karo 3 7.1 7.1 71.4

Simalungun 6 14.3 14.3 85.7

Mandailing 6 14.3 14.3 100.0

Total 42 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

SD 10 23.8 23.8 23.8


(19)

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Ibu Rumah Tangga 28 66.7 66.7 66.7

Buruh/petani 6 14.3 14.3 81.0

Pedagang 8 19.0 19.0 100.0

Total 42 100.0 100.0

Status Perkawinan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Menikah 32 76.2 76.2 76.2

Janda 10 23.8 23.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Penatalaksanaan Medis yang Dijalani

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Pembedahan 8 19.0 19.0 19.0

Kemoterapi 26 61.9 61.9 81.0

Lainnya 8 19.0 19.0 100.0

Total 42 100.0 100.0

Penatalaksanaan Medis yang Direncanakan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Pembedahan 24 57.1 57.1 57.1

Kemoterapi 8 19.0 19.0 76.2

Lainnya 10 23.8 23.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Pembayaran

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

BPJS 33 78.6 78.6 78.6

Kartu Sehat Indonesia 9 21.4 21.4 100.0


(20)

Lampiran 8

Frequencies

[Spiritualitas]

Statistics spiritualitas

N Valid 42

Missing 0

Spiritualitas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Tinggi 40 95.2 95.2 95.2

Rendah 2 4.8 4.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Hubungan dengan Tuhan Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid

Tinggi 39 92.9 92.9 92.9

Rendah 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

Hubungan dengan Diri Sendiri Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid

Tinggi 39 92.9 92.9 92.9

Rendah 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

Hubungan dengan Orang Lain Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent


(21)

Hubungan dengan Lingkungan Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid

Tinggi 38 90.5 90.5 90.5

Rendah 4 9.5 9.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

Frequencies

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 1 2.4 2.4 2.4

Sering 13 31.0 31.0 33.3

Selalu 28 66.7 66.7 100.0

Total 42 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 3 7.1 7.1 7.1

Sering 17 40.5 40.5 47.6

Selalu 22 52.4 52.4 100.0

Total 42 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak pernah 8 19.0 19.0 19.0

Jarang 17 40.5 40.5 59.5

Sering 11 26.2 26.2 85.7

Selalu 6 14.3 14.3 100.0


(22)

Lampiran 8

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sering 2 4.8 4.8 4.8

Jarang 8 19.0 19.0 23.8

Tidak pernah 32 76.2 76.2 100.0

Total 42 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 2 4.8 4.8 4.8

Sering 20 47.6 47.6 52.4

Selalu 20 47.6 47.6 100.0

Total 42 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 2 4.8 4.8 4.8

Sering 24 57.1 57.1 61.9

Selalu 16 38.1 38.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 2 4.8 4.8 4.8

Sering 25 59.5 59.5 64.3

Selalu 15 35.7 35.7 100.0


(23)

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Selalu 4 9.5 9.5 9.5

Sering 33 78.6 78.6 88.1

Jarang 5 11.9 11.9 100.0

Total 42 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 3 7.1 7.1 7.1

Sering 19 45.2 45.2 52.4

Selalu 20 47.6 47.6 100.0

Total 42 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 1 2.4 2.4 2.4

Sering 12 28.6 28.6 31.0

Selalu 29 69.0 69.0 100.0

Total 42 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 4 9.5 9.5 9.5

Sering 12 28.6 28.6 38.1

Selalu 26 61.9 61.9 100.0


(24)

Lampiran 8

P12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak pernah 2 4.8 4.8 4.8

Jarang 27 64.3 64.3 69.0

Sering 13 31.0 31.0 100.0

Total 42 100.0 100.0

P13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sering 5 11.9 11.9 11.9

Jarang 25 59.5 59.5 71.4

Tidak pernah 12 28.6 28.6 100.0

Total 42 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sering 19 45.2 45.2 45.2

Selalu 23 54.8 54.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 3 7.1 7.1 7.1

Sering 23 54.8 54.8 61.9

Selalu 16 38.1 38.1 100.0


(25)

P16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 4 9.5 9.5 9.5

Sering 6 14.3 14.3 23.8

Selalu 32 76.2 76.2 100.0

Total 42 100.0 100.0

P17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak pernah 2 4.8 4.8 4.8

Jarang 26 61.9 61.9 66.7

Sering 14 33.3 33.3 100.0

Total 42 100.0 100.0

P18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sering 3 7.1 7.1 7.1

Jarang 33 78.6 78.6 85.7

Tidak pernah 6 14.3 14.3 100.0


(26)

(27)

(28)

Lampiran 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Grace Valentine

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Februari 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Sei seruai no 10, Medan Baru, Medan Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Pondok Pinang 12 Jakarta Tahun 2000-2006 2. SMP Charitas Jakarta Tahun 2006-2009 3. SMA Negeri 46 Jakarta Tahun 2009-2012 4. S1 Fakultas Keperawatan USU Tahun 2012- sekarang

Lampiran 10 Lampiran 10


(29)

(30)

Daftar Pustaka

Aziz, M.F. (2006). Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Hamid, A. Y. (2008). Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. Johansson, et al. (2013). The Relationships Among Coping Strategies, Religious

Coping, and Spirituality in African American Women With Breast Cancer Receiving Chemotherapy. Oncology Nursing Forum, 40, 120-131.

Kandasamy, et al. (2011). Spirituality, distress, depression, anxiety, and quality of life in patients with advanced cancer. Indian Journal of Cancer, 48, 55-59 Kemmenkes.(2013). Pusat Data dan Informasi. Jakarta. Di ambil tanggal 4

november 2015, dari www.depkes.go.id

Kozier, B., et al. (1995). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. (5th edition). California: Wesley Publishing Company.

_____. (2004). Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice. (7th ed).

California: Wesley Publishing Company.

Musrifah, S. (2011). Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Praktik Pencegahan Kanker Leher Rahim Di Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. [skripsi, tidak dipublikasikan]. Semarang: Diponegoro Repository

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho, W (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Edisi-3. Jakarta:EGC. Nur, U. E. D. (2009). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan

Konsep Diri Pada Wanita yang Menderita Kanker Sistem Reproduksi. [skripsi, tidak dipublikasikan]. Medan: Usu Repository

Nursalam. (2009). KONSEP DAN PENERAPAN METODOLOGI PENELITIAN ILMU KEPERAWATAN Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika


(31)

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2009). Fundamental of Nursing: 7th edition. Singapure: Elsevier (Singapure) Pte Ltd

Rasjidi, I. (2007). Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi Berdasarkan Evidence Base. Jakarta: EGC. Hal: 117-118.

Sari, W. (2012). Panduan lengkap kesehatan wanita. Jakarta : Penebar Plus Simangunsong, J.L. (2003). Hubungan Citra Tubuh Dengan Koping Pasien

Kanker di RSUP H. Adam Malik Medan. [skripsi, tidak dipublikasikan]. Medan: Usu Repository

Subagja, H.P. (2014). Waspada Kanker-Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Jogjakarta: FlashBooks. Hal: 13-21, 69-70, 98, 125.

Sudarmiati, S. & Fithriana, N.L. (2014). Spiritualitas Wanita dengan Kanker Serviks. Jurnal portal garuda, hal 168-171

Susanti, D.D, dll. (2011). Pengalaman Spiritualitas Perempuan dengan Kanker Serviks.Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No 1, hal 15-22

Utami, D., dll. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Serviks di RSUD Dr. Moewardi. Jurnal GASTER vol. 10 No. 1

Wellisch, D.K., et al. (2007). Psychological distress of female cancer caregivers: effects of type of cancer and caregivers’ spirituality. Support Care Cancer , 15, 1367–1374.

Wijayanti, H. & Nurwianti, F. (2010). Kekuatan Karakter dan Kebahagiaan pada Suku Jawa. Jurnal Psikologi Volume 3, No 2

Young, C. & Koopsen, C. (2007). Spiritualitas, Kesehatan, dan Penyembuhan. Medan: Bina Media Perintis.


(32)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan. Spiritualitas adalah suatu kepercayaan akan adanya hubungan dengan suatu kekuasaan yang lebih tinggi, memiliki kekuatan, mengandung aspek tentang Tuhan, dan memiliki sumber kekuatan yang tidak terbatas dan terdiri dari dimensi vertikal dan dimensi horizontal (Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 2004).

Skema 3.1 Kerangka konseptual gambaran spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan

Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi

o Dimensi Vertikal o Dimensi Horizontal

 Berhubungan dengan diri sendiri  Berhubungan dengan orang lain  Berhubungan dengan lingkungan Faktor yang mempengaruhi

 Usia  Budaya  Keluarga

 Pengalaman hidup  Krisi dan perubahan


(33)

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional gambaran spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan No. Variabel Definisi

operasional

Alat ukur Hasil ukur

Skala Ukur 1. Gambaran

spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan Dimensi vertikal Dimensi horizontal Kepercayaan wanita terhadap suatu pengalaman kehidupan yang memberikan kekuatan dan hubungan yang bermakna dalam kehidupan setelah terdiagnosa kanker organ reproduksi,meliputi dimensi vertikal dan dimensi horizontal

Hubungan dengan Tuhan meliputi berdoa, sembahyang, memiliki perlengkapan keagamaan, dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan a. Hubungan dengan diri sendiri meliputi kepercayaan, harapan dan makna dalam hidup b. Hubungan dengan orang lain meliputi Kuisioner Terdiri dari 18 pernyataan

Kuisioner terdiri dari 5 pernyataan

Kuisioner terdiri dari 4 pernyataan

Kuisioner terdiri dari 5 pernyataan

Tinggi (45 – 72) Rendah (18-44)

Tinggi ( 13 – 20) Rendah (5 - 12)

Tinggi ( 10 – 16) Rendah (4 – 9)

Tinggi ( 13 – 20) Rendah


(34)

maaf dan pengampunan serta cinta kasih dan dukungan sosial

c. Hubungan dengan lingkungan meliputi memiliki pengetahuan tentang pohon, margasatwa, dan iklim serta dapat

berinteraksi dengan alam atau lingkungan melalui kegiatan bertanam, berjalan-jalan

Kuisioner terdiri dari 4 pernyataan

(5 - 12)

Tinggi ( 10 – 16) Rendah (4 – 9)


(35)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan.

4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita yang menderita kanker organ reproduksi yang dirawat di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan. Jumlah populasi pasien sebanyak 411 orang dalam waktu 10 bulan (Januari – Oktober 2015).

4.2.2 Sampel dan teknik sampling

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi yang sesuai dengan kriteria yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010). Sampel dipilih dengan menggunakan total sampling di mana semua anggota populasi menjadi sampel penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 orang pasien kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan.


(36)

4.3 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pendidikan. Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2015 - Juli 2016 dan pengumpulan data dilakukan dari bulan Juni sampai Juli 2016.

4.4 Pertimbangan etik penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian disetujui oleh Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, mendapat surat etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan. Langkah-langkah penelitian mulai dari pertimbangan etik penelitian yang meliputi: peneliti memberi kebebasan pada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak mengikuti kegiatan penelitian (self determination) bila responden tidak bersedia menjadi responden maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghargai hak-hak responden, bagi responden yang bersedia maka peneliti akan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian disertai judul penelitian (informed consent). Penelitian dilakukan dengan rahasia (Anomity), dan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, maka waktu penelitian ini peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode penelitian


(37)

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Penelitian ini tidak menyakiti aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual dari responden.

4.5 Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner spiritualitas. Kuesioner data demografi meliputi umur, jenis kanker yang diderita, lama menderita kanker organ reproduksi, pendidikan, agama, suku, status perkawinan, pekerjaan. Kuesioner spiritualitas disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan tinjauan pustaka yang terdiri dari pernyataan tentang hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan hubungan dengan lingkungan atau alam. Penilaian yang dilakukan menggunakan skala Likert dengan empat pilihan jawaban tertutup yaitu tidak pernah, jarang, sering, dan selalu. Jumlah semua pernyataan adalah 18 yang keseluruhannya adalah pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif nilai Tidak Pernah = 1, Jarang = 2, Sering = 3, dan Selalu = 4 sedangkan untuk pernyataan negatif nilai tidak pernah = 4, jarang= 3, sering= 2, dan selalu = 1.

4.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.6.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu intrumen. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pada penelitian ini


(38)

dilakukan penyesuaian instrumen penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu relevan pada sasaran subjek dan cara pengukuran melalui instrumen yang disusun sesuai dengan tinjauan pustaka. Uji validitas telah dilakukan oleh 3 dosen Fakultas Keperawatan yang memiliki kesesuaian bidang dengan judul penelitian. Hasil uji validitas isi adalah 100% valid dengan nilai content validity indeks (CVI) adalah 0,83.

4.6.2 Realibilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan di Rindu B RSUP H. Adam Malik Medan terhadap 30 orang responden yang tidak termasuk dalam jumlah sampel penelitian dengan menggunakan metode uji Cronbach’s Alpha untuk Kuesioner Spiritualitas. Bila dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha (α) lebih dari 0,70 maka instrumen dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas yang didapatkan adalah 0,868.

4.7 Pengumpulan data

Penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian disetujui, dan mendapatkan izin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, lalu mendapat surat etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan, dan mendapat ijin dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Haji Adam Malik Medan. Selanjutnya peneliti menemui responden dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan. Jika calon responden bersedia menjadi


(39)

Selesai pengisian, peneliti memeriksa kelengkapan data. Jika ada data yang kurang lengkap, dapat langsung dilengkapi, selanjutnya data yang terkumpul dianalisa.

4.8 Analisa data

Data yang diperoleh diolah dengan komputer menggunakan program statistik. Analisa data diawali dengan editing, yaitu memeriksa kembali kebenaran data yang telah terkumpul kemudian dilanjutkan dengan pemberian kode (coding) yaitu pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang telah di kategorikan. Kemudian data yang sudah diberi kode dimasukkan (entri) kedalam program komputer. Pengolahan data dilakukan dengan cara univariat, dimana data univariat untuk menampilkan data demografi yang terdiri dari usia, jenis kanker, stadium, lama menderita, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, penatalaksanaan medis yang dijalani, penatalaksanaan medis yang direncanakan dan jenis pembayaran. Menggunakan analisa deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.


(40)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menggambarkan tentang tingkat spiritualitas pada wanita penderita Kanker Organ Reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP Haji Adam Malik Medan. Pengumpulan data dilakukan terhadap 42 orang responden yaitu pasien kanker organ reproduksi yang dirawat di Ruang Rindu B1 RSUP Haji Adam Malik Medan pada tanggal 15 Juni 2016 sampai dengan tanggal 15 Juli 2016.

5.1.1 Data Demografi Responden

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya responden berada pada tahap lansia awal atau berusia 46-55 tahun yaitu sebanyak 20 (47,6%). Mayoritas responden telah menikah dengan jumlah 32 (76,2%), beragama Islam sebanyak 24 (57,1%) dan suku Jawa sebanyak 17 (40,5%). Berdasarkan tingkat pendidikan dan pekerjaan, mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan SMP sebanyak 21 (50%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 28 (66,7%). Mayoritas responden menderita kanker servik sebanyak 30 (71,4%) dengan stadium 2A sebanyak 23 (54,8%) dan lama menderita selama 1 tahun sebanyak 25 (59,5%). Penatalaksanaan medis yang dijalani mayoritas responden adalah kemoterapi sebanyak 26 (61,9%) dan penatalaksanaan medis yang direncanakan mayoritas


(41)

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Responden (n=42) Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) Usia

Dewasa awal (26-35 tahun) Dewasa akhir (36-45 tahun) Lansia awal (46-55 tahun) Lansia akhir (56-65 tahun) Jenis kanker Kanker serviks Kanker rahim Kanker ovarium Stadium 2A 2B 3A 3B Lama menderita 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun Agama Islam Kristen Suku Batak Jawa Melayu Karo Simalungun Mandailing Pendidikan SD SMP SMA 5 6 20 11 30 2 10 23 14 3 2 25 11 2 2 2 24 18 8 17 2 3 6 6 10 21 11 11,9 14,3 47,6 26,2 71,4 4,8 23,8 54,8 33,3 7,1 4,8 59,5 26,2 4,8 4,8 4,8 57,1 42,9 19 40,5 4,8 7,1 14,3 14,3 23,8 50 26,2


(42)

Tabel 5.1 lanjutan Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga Buruh/petani Pedagang

Status perkawinan Menikah

Janda

Penatalaksanaan medis yang dijalani

Pembedahan Kemoterapi Lainnya

Penatalaksanaan medis yang direncanakan Pembedahan Kemoterapi Lainnya Pembayaran BPJS

Kartu indonesia sehat

28 6 8 32 10 8 26 8 24 8 10 33 9 66,7 14,3 19 76,2 23,8 19 61,9 19 57,1 19 23,8 78,6 21,4

5.1.2 Spiritualitas Wanita penderita Kanker Organ Reproduksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP Haji Adam Malik Medan berada pada tingkat tinggi dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase hasil spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi (n=42)


(43)

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan dimensi spiritualitas (n=42) Dimensi Spiritualitas Frekuensi Persentase (%) Dimensi Vertikal Tinggi Rendah Dimensi Horizontal Tinggi Rendah 39 3 39 3 92,9 7,1 92,9 7,1

Tabel 5.4 menunjukkan hasil penelitian tentang tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan dimensi spiritualitas. Dari keseluruhan dimensi spiritualitas, mayoritas responden berada pada tingkat spiritualitas tinggi yaitu dari aspek hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan lingkungan.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek spiritualitas (n=42)

Aspek Spiritualitas Frekuensi Persentase (%) Hubungan dengan Tuhan

Tinggi Rendah

Hubungan dengan diri sendiri Tinggi

Rendah

Hubungan dengan orang lain Tinggi

Rendah

Hubungan dengan lingkungan Tinggi Rendah 39 3 39 3 37 5 38 4 92,9 7,1 92,9 7,1 88,1 11,9 90,5 9,5


(44)

Tabel 5.5 menunjukan bahwa mayoritas responden selalu beribadah untuk mendapatkan ketenangan dan percaya dengan bantuan Tuhan mampu melewati masa-masa sulit ketika menjalani perawatan.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi spritualitas dalam aspek hubungan dengan Tuhan

No. Pernyataan Selalu

n(%) Sering n(%) Jarang n(%) Tidak pernah n(%) 1 Saya beribadah untuk

mendapatkan ketenangan dalam menghadapi penyakit saya (misalnya berdoa, sholat atau zhikir) 28 (66,7) 13 (31) 1 (2,4) 0 (0)

2 Saya membaca kitab suci untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

22 (52,4) 17 (40,5) 3 (7,1) 0 (0) 3 Saya mengikuti kegiatan

keagamaan (misalnya pengajian atau persekutuan doa)

6 (14,3) 11 (26,2) 17 (40.5) 8 (19) 4 Saya percaya dengan bantuan

Tuhan saya mampu melewati masa-masa sulit ketika menjalani perawatan 32 (76,2) 8 (19) 2 (4,8) 0 (0)

5 Saya menghadapi penyakit saya dengan berfikir positif terhadap Tuhan 20 (47,6) 20 (47,6) 2 (4.8) 0 (0)

Tabel 5.6 menunjukan bahwa mayoritas responden sering merasa penyakitnya menghalangi dalam beraktivitas dan juga sering menganggap bahwa kesulitan yang dialami selama perawatan, merupakan pengalaman yang positif


(45)

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi spritualitas dalam aspek hubungan dengan diri sendiri

No. Pernyataan Selalu

n(%) Sering n(%) Jarang n(%) Tidak pernah n(%) 1 Saya dapat menerima kondisi

penyakit saya 16 (38,1) 24 (57,1) 2 (4,8) 0 (0) 2 Saya menganggap bahwa

kesulitan yang saya alami selama perawatan, merupakan

pengalaman yang positif untuk menjalani hidup lebih baik

15 (35,7) 25 (59,5) 2 (4,8) 0 (0)

3 Saya merasa penyakit ini tidak menghalangi saya dalam beraktivitas 0 (0) 5 (11,9) 33 (78,6) 4 (9,5) 4 Saya mengambil hikmah atas

penyakit yang saya derita

20 (47,6) 19 (45,2) 3 (7,1) 0 (0)

Tabel 5.7 menunjukan bahwa mayoritas responden selalu menginginkan orang terdekat berdoa untuk kesembuhan mereka dan selalu bergantung kepada orang lain.

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi spritualitas dalam aspek hubungan dengan orang lain

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 1 Saya menginginkan orang

terdekat berdoa untuk kesembuhan saya 29 (69) 12 (28,6) 1 (2,4) 0 (0) 2 Saya menjaga hubungan baik

dengan orang terdekat

26 (61,9) 12 (28,6) 4 (9,5) 0 (0) 3 Saya berusaha untuk tidak

bergantung kepada orang terdekat 0 (0) 13 (31) 27 (64,3) 2 (4,8) 4 Saya tidak senang berkomunikasi

dengan teman 12 (28,6) 25 (59,5) 5 (11,9) 0 (0)


(46)

5 Semangat saya untuk menjalani kehidupan bertambah ketika dijenguk oleh orang terdekat

23 (54,8) 19 (45,2) 0 (0) 0 (0)

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden suka melakukan sesuatu daripada berdiam diri dan selalu menjaga kebersihan dan kerapian di rumah sakit atau dirumah.

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi spritualitas dalam aspek hubungan dengan Lingkungan

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 1 Saya merasa tenang dan tentram

dengan lingkungan rumah sakit atau rumah 16 (38,1) 23 (54,8) 3 (7,1) 0 (0) 2 Saya menjaga kebersihan dan

kerapian di rumah sakit atau rumah

32 (76,2) 6 (14,3) 4 (9,5) 0 (0) 3 Saya menikmati lingkungan rumah

sakit atau rumah (misalnya: berjalan-jalan atau berolahraga)

0 (0) 14 (33,3) 26 (61,9) 2 (4,8) 4 Saya lebih suka melakukan sesuatu

(misalnya membaca, merajut atau bercocok tanam) dari pada berdiam diri 6 (14,3) 33 (78,6) 3 (7,1) 0 (0)


(47)

5.2 Pembahasan

5.2.1 Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi berdasarkan Dimensi Vertikal

Berdasarkan hasil penelitian, spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan sebanyak 49 (95,2%) responden berada pada tingkat spiritualitas tinggi. Dalam penelitian Susanti, dll (2011) tentang pengalaman spiritualitas perempuan dengan kanker serviks menyimpulkan bahwa perempuan dengan kanker serviks mencoba mengembangkan harapan dalam ketidakpastian hidupnya. Harapan yang tumbuh seiring dengan doa yang mendekatkannya dengan Tuhan, dukungan sosial yang diterima serta tujuan hidup menjadikan dirinya dapat bertahan dalam menjalani kehidupannya dengan kanker serviks.

Dari hasil penelitian ini, spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek hubungan dengan Tuhan mayoritas berada pada tingkatan spiritualitas tinggi yaitu mencapai 92,9%. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden yang menyatakan selalu percaya dengan bantuan Tuhan saya mampu melewati masa-masa sulit ketika menjalani perawatan sebanyak 76,2% responden. Menurut penelitian Sudarmiati dan Fithriana (2014) tentang spiritualitas wanita dengan kanker serviks berpendapat bahwa keyakinan mereka terhadap Tuhan dan sumber sakit ini, menempatkan kebutuhan spiritual sebagai kebutuhan yang sangat penting.


(48)

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 40,5% responden jarang mengikuti kegiatan keagamaan (misalnya pengajian atau persekutuan doa). Peneliti berasumsi bahwa wanita dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah sehingga mereka mali bersosialisasi dengan ligkungan sekitar.

5.2.2 Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi berdasarkan Dimensi Horizontal

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan dimensi horizontal yang meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan lingkungan mayoritas responden berada pada tingkat spiritualitas yang tinggi yaitu 92,9%. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Wijayanti dan Nurwianti (2010) tentang kekuatan karakter dan kebahagiaan pada suku jawa menyatakan bahwa Orang Jawa dapat melakukan identifikasi lima kekuatan karakter utama, yaitu berterima kasih, kebaikan, kependudukan, keadilan, dan integritas terhadap dirinya sendiri sehingga secara tidak langsung akan mendorong pembentukan citra diri yang positif dan dapat mengikis stereotip negatif pada orang Jawa yang bertentangan dengan lima kekuatan karakter tersebut, dan orang Jawa dapat melatih kekuatan tersebut agar kebahagiaannya meningkat, sehingga memperoleh hidup yang lebih baik.

Spiritualitas yang tinggi kemungkinan dipengaruhi oleh usia responden. Dalam penelitian ini mayoritas responden berada pada usia lansia yaitu sebanyak


(49)

anaknya dan adanya dukungan keluarga terhadap kesehatan lansia. Menurut pendapat Nugroho (2008), sebagian besar tingkat spiritualitas pada seseorang yang berusia lanjut mengalami peningkatan, dimana lansia semakin teratur dalam menjalankan kehidupan spiritualnya sehari-hari.

Spiritualitas yang tinggi kemungkinan dapat juga dipengaruhi oleh status pekerjaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 66,7% responden bekerja sebagai ibu rumah tangga. Menurut penelitian Musrifah (2011) tentang hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga dengan praktik pencegahan kanker leher rahim di kota semarang menyimpulkan bahwa ibu rumah tangga mempunyai praktik kurang karena kurangnya dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan.

Dari hasil penelitian ini, spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek hubungan dengan diri sendiri mayoritas responden berada pada tingkatan spiritualitas tinggi yaitu mencapai 88,1%. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden dapat menerima kondisi penyakitnya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Simangunsong, J.L. (2013) tentang hubungan citra tubuh dengan koping pasien kanker di RSUP H. Adam Malik Medan yang berpendapat bahwa pasien memiliki persepsi, perasaan/sikap, dan tingkah laku yang baik dan positif terhadap ukuran, penampilan, fungsi/ potensi tubuhnya sehingga pasien dapat menerima perubahan yang terjadi akibat penyakit maupun pengobatan kanker payudara.

Dari hasil penelitian ini, spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek hubungan dengan orang lain mayoritas berada pada


(50)

tingkatan spiritualitas tinggi yaitu mencapai 88,1%. Hasil penelitian Utami, dll (2013) tentang hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan kemoterapi pada pasien kanker serviks di RSUD Dr. moewardi menyimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan yang diberikan keluarga terhadap pasien yang akan menjalani kemoterapi kanker serviks maka akan semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami pasien yang akan menjalani kemoterapi kanker serviks. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian ini didapatkan 54,8% responden menyatakan bahwa semangat mereka untuk menjalani kehidupan bertambah ketika dijenguk oleh orang lain. Dukungan yang diberikan orang terdekat sangat berpengaruh bagi spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi.

Dari hasil penelitian, 78,6% responden lebih suka melakukan sesuatu (misalnya membaca, merajut atau bercocok tanam) daripada berdiam diri. Peneliti berasumsi bahwa wanita mayoritas berstatus ibu rumah tangga sehingga sering meluangkan waktu untuk bercocok tanam dan melakukan aktifitas. Menurut pendapat Kozier, Erb, Blais & Wilkinson bahwa hubungan seseorang dengan alam yang meliputi pengetahuan tentang tanaman, pohon, margasatwa, iklim dan berkomunikasi dengan alam serta melindungi alam tersebut dapat menciptakan kedamaian. Dengan kedamaian, seseorang akan merasa lebih nyaman dan tenang sehingga dapat meningkatkan status kesehatan seseorang (Hamid,2009).


(51)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan, dapat disimpulkan bahwa wanita penderita kanker organ reproduksi mayoritas menderita kanker serviks pada stadium 2A dengan lama menderita selama 1 tahun. Karakteristik sosio demografi dari penelitian ini mayoritas responden berusia 46-65 tahun, agama Islam, suku jawa, pendidikan terakhir SMP, ibu rumah tangga, dan menikah serta menggunakan BPJS. Mayoritas spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berada pada tingkatan spiritualitas yang tinggi yang meliputi dimensi vertikal yaitu hubungan dengan Tuhan dan dimensi horizontal meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan lingkungan.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi praktik keperawatan

Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar perawat mempertahankan serta meningkatkan tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi

6.2.2 Bagi peneliti selanjutnya

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan peneliti selanjutnya agar mengidentifikasi hubungan karakteristik wanita penderita kanker organ reproduksi dengan tingkat spiritualitas.


(52)

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Spiritualitas

2.1.1 Definisi Spiritualitas

Istilah “spiritualitas” diturunkan dari kata latin “spiritus” yang berarti nafas, istilah ini juga berkaitan erat dengan kata Yunani, “pneuma”, atau nafas yang mengacu pada nafas hidup atau jiwa. Menurut Dossey, et al (2000 dalam Young & Koopsen, 2005), spiritualitas merupakan hakikat dari siapa dan bagaimana manusia hidup di dunia dan seperti napas, spiritualitas amat penting bagi keberadaan manusia.

Menurut Miller (1995 dalam Young & Koopsen, 2005), spiritualitas merupakan daya semangat, prinsip hidup atau hakikat eksistensi manusia, yang meresapi hidup dan diungkapkan serta dialami dalam tali-temali hubungan antara diri sendiri, sesama, alam, dan Allah atau sumber hidup. Karena dibentuk melalui pengalaman kultural, spiritualitas merupakan pengalaman manusia yang universal.

Dalam Kozier, Erb, Blais & Wilkinson (2004), Spiritualitas adalah suatu kepercayaan akan adanya hubungan dengan suatu kekuasaan yang lebih tinggi, memiliki kekuatan, mengandung aspek tentang Tuhan, dan memiliki sumber


(53)

2.1.2 Karakteristik Spiritualitas

Karakteristik spiritualitas pada setiap individu didasarkan pada kebutuhan berhubungan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain atau sesama, dan hubungan dengan lingkungan atau alam (Bukhardt 1993 dalam Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995).

2.1.2.1 Hubungan dengan Tuhan

Meliputi agamis atau tidak agamis, seperti berdoa, sembahyang, memiliki perlengkapan keagamaan, dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan. Kebutuhan spiritual yang berkaitan pada hubungan dengan Tuhan dapat diwujudkan dengan doa dan ritual agama. Doa dan ritual agama merupakan hal yang penting bagi setiap individu dan dapat memberikan ketenangan pada individu yang melakukannya.

2.1.2.2 Hubungan dengan diri sendiri

Kekuatan dari dalam diri seseorang yang meliputi pengetahuan diri yaitu siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya dan juga sikap yang menyangkut kepercayaan pada diri sendiri, percaya pada kehidupan atau masa depan, ketenangan pikiran, serta keselarasan dengan diri sendiri. Kebutuhan spiritualitas yang bersumber dari kekuatan dalam diri individu sendiri dalam menghadapi masalah, kebutuhan spiritualitas yang bersumber dari kekuatan diri sendiri meliputi kepercayaan, harapan, dan makna dalam kehidupan.

Kepercayaan (faith) bersifat universal, dapat dimiliki oleh orang yang religius dan tidak religius, dimana merupakan penerimaan individu


(54)

7

terhadap kebenaran yang tidak dapat dibuktikan dengan pikiran yang logis. Kepercayaan memberikan makna kehidupan pada seseorang dan memberikan kekuatan pada seseorang ketika menghadapi masa yang sulit. Mempunyai kepercayaan berarti mempunyai komitmen terhadap sesuatu atau seseorang sehingga dapat memahami kehidupan manusia dengan wawasan yang lebih luas.

Harapan dapat diartikan sebagai suatu keyakinan akan keinginan yang akan tercapai dalam hidup. Harapan merupakan suatu proses interpersonal yang terbina melalui hubungan dengan orang lain dan yang terutama melalui hubungan dengan Tuhan dan didasarkan pada kepercayaan. Harapan memberikan peranan penting bagi individu dalam mempertahankan dirinya saat menghadapi penyakit atau masalah, tanpa harapan individu akan merasa hampa, lesu/tidak bersemangat, dan terasa mati.

Makna kehidupan dapat menjadikan seseorang individu merasa berharga dan berarti serta memiliki perasaan dekat dengan Tuhan, orang lain, dan alam sekitar, dimana individu merasa hidupnya terarah, memiliki masa depan, dan menerima kasih sayang dari orang lain disekitarnya

2.1.2.3 Hubungan dengan Orang lain

Hubungan ini terbagi atas harmonis dan tidak harmonisnya hubungan dengan orang lain. Keadaan harmonis meliputi pembagian waktu, ramah dan bersosialisasi, mengasuh anak, mengasuh orang tua dan orang


(55)

tidak harmonis mencakup konflik dengan orang lain dan resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan, serta keterbatasan hubungan.

Maaf dan pengampunan (forgiveness), seorang individu dapat meningkatkan koping terhadap stres, cemas, depresi dan tekanan emosional, penyakit fisik serta meningkatkan perilaku sehat dan perasaan damai.

Cinta kasih dan dukungan sosial (Love and social support). Teman dan keluarga dekat dapat memberikan bantuan dan dukungan emosional untuk melawan banyak penyakit. Seseorang yang mempunyai pengalaman cinta kasih dan dukungan sosial yang kuat cenderung untuk menentang perilaku tidak sehat dan melindungi individu dari penyakit.

2.1.2.4 Hubungan dengan lingkungan

Spiritualitas yang mencakup keharmonisan hubungan dengan alam dapat dicapai dengan sikap menghargai alam yaitu memiliki pengetahuan tentang pohon, margasatwa, dan iklim serta dapat berinteraksi dengan alam atau lingkungan melalui kegiatan bertanam, berjalan-jalan di lingkungan luar dan mempunyai sikap melindungi alam.

Rekreasi (Joy) merupakan kebutuhan spiritualitas seseorang dalam menumbuhkan keyakinan, rahmat, rasa terima kasih, harapan dan cinta kasih. Dengan rekreasi seseorang dapat menyelaraskan antara jasmani dan rohani sehingga timbul perasaan kesenangan dan kepuasaan dalam pemenuhan hal-hal yang dianggap penting dalam hidup seperti nonton televisi, dengar musik, olah raga dan lain-lain.


(56)

9

Kedamaian (Peace) merupakan keadilan, rasa kasihan dan kesatuan. Dengan kedamaian seseorang akan merasa lebih tenang dan dapat meningkatkan status kesehatan.

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi Spiritualitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi spiritualitas seseorang (Taylor dkk, 1997 dalam Hamid, 2008), yaitu:

2.1.3.1 Tahapan Perkembangan

Semakin bertambah usia, individu akan memeriksa dan membenarkan keyakinan spiritualitasnya. Seperti contoh pada usia pertengahan dan lansia spiritualitasnya semakin kuat dan matang. Mereka lebih cenderung mendekatkan diri kepada Tuhan contohnya berpartisipasi dalam aktifitas sosial dan keagamaan, sehingga membuat individu lebih mampu untuk mengatasi masalah dan menghadapi kenyataan.

2.1.3.2 Budaya

Sikap, keyakinan, dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang budaya seseorang. Setiap budaya berbeda dalam bentuk pemenuhan spiritualitas. Budaya dan spiritualitas menjadi dasar sesorang dalam melakukan sesuatu dan menjalani cobaan atau masalah dalam hidup agar tetap seimbang. Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga. Anak belajar pentingnya menjalankan kegiatan agama, termasuk nilai moral dari hubungan keluarga dan peran serta dalam berbagai bentuk kegiatan


(57)

2.1.3.3 Keluarga

Keluarga sangat berperan dalam perkembangan spiritualitas individu. Keluarga adalah tempat pertama kali individu mendapatkan pengalaman dan pandangan hidup. Melalui keluarga, individu belajar tentang Tuhan, kehidupan, dan diri sendiri. Dukungan keluarga merupakan pemicu untuk meningkatkan spiritulitas individu.

2.1.3.4 Pengalaman Hidup

Pengalaman hidup baik yang positif maupun negatif mempengaruhi spiritualitas seseorang. Pengalaman hidup mempengaruhi seseorang dalam mengartikan secara spiritual terhadap kejadian yang dialaminya. Pengalaman hidup yang menyenangkan dapat menyebabkan seseorang bersyukur atau tidak bersyukur. Peristiwa dalam kehidupan sering dianggap sebagai suatu cobaan yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk menguji kekuatan imannya.

2.1.3.5 Krisis dan Perubahan

Krisis dan perubahan dapat menguatkan spiritualitas pada seseorang. Krisis sering dialami seseorang ketika menghadapi penyakit, penderitaan, proses penuaan, kehilangan, dan kematian. Perubahan dalam kehidupan dan krisis yang dialami seseorang merupakan pengalaman spiritualitas yang bersifat emosional. Krisis dapat berhubungan dengan perubahan patofisiologi, terapi/pengobatan yang diperlukan, atau situasi yang mempengaruhi seseorang. Diagnosis penyakit akan menimbulkan pertanyaan tentang sistem kepercayaan seseorang. Jika seseorang dihadapkan pada


(58)

11

kematian, keyakinan spiritual dan keinginan untuk sembahyang/berdoa lebih tinggi dibandingkan pasien yang berpenyakit bukan terminal.

2.1.4 Penilaian status spiritualitas

Setiap kali proses holistik dilaksanakan dalam perawatan kesehatan, pasien, pertama-tama penilaian atau assessment harus dilakukan. Penilaian atau assessment didefinisikan sebagai “proses pengumpulan, menganalisis dan sintesis data bisu, dalam rumus multidimensional yang menjadi landasan pengambilan keputusan.” Secara khusus, proses penilaian menyediakan suatu kerangka kerja untuk mengidentifikasi kebutuhan spiritual pasien.

Penilaian spiritual penting karena beberapa alasan, antara lain: penilaian ini telah terbukti luas dapat digunakan untuk memprediksi hasil perawatan kesehatan; penilaian ini menjadi sumber informasi bagi anggota tim perawatan kesehatan tentang kemampuan seseorang menghadapi, kira-kira tingkat distres mana, dan tentang penanganan yang diberikan untuk membantu pasien menghadapi krisis kesehatan yang dialami pasien; penilaian memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang seseorang dari sudut pandang holistik; penilaian memungkinkan penyelenggaraan perawatan yang menghormati kebutuhan perawatan kesehatan dan keprihatinan seseorang.


(59)

kesejahteraan spiritual di kalangan orang dewasa. Akan tetapi, skala penilaian ini dapat diterapkan secara luas untuk segala jenis pasien.

2.2 Kanker

2.2.1 Definisi kanker

Kanker merupakan penyakit yang tidak menular. Kanker adalah kumpulan sel gen yang rusak yang menjadi liar dan berkembang tanpa henti. Kanker (neoplasma ganas) merupakan istilah yang mencakup sekelompok kompleks dari berbagai jenis penyakit kanker. Kanker bisa mempengaruhi hampir setiap organ pada tubuh manusia. Kanker bisa terjadi dari berbagai jaringan dari bagian organ-organ tubuh, sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan disekatnya dan bisa menyebar ke seluruh tubuh (Subagja, 2014).

Kanker dapat tumbuh di bagian mana saja pada tubuh manusia saja salah satunya di organ-organ reproduksi wanita. Kanker sistem reproduksi wanita adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak berfungsi bagi tubuh yang terjadi pada sistem reproduksi wanita yang berasal dari organ itu sendiri ataupun dari metastase kanker organ lainnya (Junaidi, 2007 dalam Nur, 2009).

2.2.2 Jenis-jenis Kanker Organ Reproduksi Wanita 2.2.2.1 Kanker Serviks

Kanker serviks adalah penyakit tumor ganas pada daerah mulut rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (Subagja, 2014). Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus HPV (human papilloma virus).


(60)

13

Penyebaran virus ini terutama melalui hubungan seksual. Faktor lain yang berhubungan dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual terlalu muda (< 16 tahun), jumlah pasangan seksual yang tinggi (> 4 orang), dan adanya riwayata infeksi berpapil (warst). Karena hubungannya yang erat dengan infeksi HPV, wanita yang mendapat atau menggunakan penekan kekebalan (immunosuppressive) dan penderita HIV berisiko menderita kanker serviks (Aziz, 2006).

Tanda dini kanker serviks tidak spesifik seperti adanya sekret vagina yang agak banyak dan kadang-kadang dengan bercak perdarahan. Umumnya tanda yang sangat minimal ini sering diabaikan oleh penderita. Tanda yang lebih klasik adalah perdarahan bercak yang berulang, atau perdarahan bercak setelah bersetubuh atau membersihkan vagina. Pada stadium lanjut ketika tumor telah menyebar ke luar dari serviks dan melibatkan jaringan di rongga pelvis dapat dijumpai tanda lain seperti nyeri yang menjalar ke pinggul atau kaki. Beberapa penderita mengeluh nyeri berkemih, hematuria, perdarahan rektum sampai sulit berkemih dan buang air besar (Aziz, 2006).

Sistem yang umumnya digunakan untuk pembagian stadium kanker serviks adalah sistem yang diperkenalkan oleh International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO). Berikut tingkatan atau stadium kanker serviks; stadium 0: carcinoma in situ (CIS), tumor masih dangkal, hanya


(61)

dengan kedalaman kurang dari 3 mm dan besarnya kurang dari 7 mm; stadium IA2: invasi ke stroma kedalaman antara 3-5 mm dan besarnya kurang dari 7 mm; stadium IB1: Ukuran tidak lebih besar dari 4 cm; stadium IB2: ukuran lebih besar dari 4 cm; stadium II: kanker berada di bagian dekat serviks tapi bukan diluar panggul; stadium IIA: kanker meluas sampai ke atas vagina, tapi belum menyebar ke jaringan yang lebih dalam dari vagina; stadium IIB: kanker telah menyebar ke luar leher rahim ke dua pertiga bagian atas vagina dan jaringan di sekitar rahim; stadium III: kanker telah menyebar ke jaringan lunak sekitar vagina dan serviks sepanjang dinding panggul. Mungkin dapat menghambat aliran urin ke kandung kemih; stadium IVA: kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih dan rektum; stadium IVB: kanker telah menyebar ke organ yang lebih jauh, seperti paru-paru (Subagja, 2014).

2.2.2.2 Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa bisa dikendalikan. Awal mula penyakit ini biasanya terdapat tumor kecil yang mengendap pada payudara. Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko yang memungkinkan seorang wanita terserang kanker payudara, antara lain: nuliparitas, menarche pada usia muda, menopause pada usia lebih tua, kehamilan pertama pada usai tua, penggunaan hormon, obesitas, sering


(62)

15

mengkonsumsi makanan berlemak, riwayat keluarga, radiasi ionisasi, terapi sulih estrogen, dan mengonsumsi alkohol (Subagja, 2014).

Ada beberapa gejala kanker payudara yang perlu di waspadai, antara lain sebagai berikut : adanya benjolan pada payudaya yang bisa diraba, erosi/ eksema puting susu, edema (pembengkakan) yang berlebihan pada kulit payudara, adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh, keluarnya cairan berupa darah atau nanah berwarna kuning sampai kehijauan dari puting susu secara spontan, perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik kedalam. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit (Subagja, 2014).

Stadium kanker payudara antara lain; stadium I: benjolan kanker berukuran tidak lebih dari 2 cm dan tidak bisa dideteksi dari luar; stadium II: benjolan kanker mencapai 5 cm dantingakat penyebarannya sudah meluas sampai ke daerah ketiak; stadium IIIA: benjolan sudah berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar hingga ke kelenjar limfa; stadium IIIB: penyebaran sel kanker meliputi seluruh bagian payudara bahkan bisa mencapai kulit dinding dada, tulang rusuk, dan otot dada serta telah menyerang kelenjar limfe secara menyeluruh; stadium IV: sel-sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti tulang, paru-paru, hati, dan otak (Subagja, 2014).


(63)

2.2.2.3 Kanker Endometrium

Kanker endometrium disebut juga kanker rahim. Kanker rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam lapisan rahim, yaitu endometrium (tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi. Penyebab yang lain antara lain diet rendah lemak, merokok, kurangnya asupan gizi dan vitamin, penggunaansabun khusus vagina, dan sering menabur bedak pada vagina (Subagja, 2014).

Gejala umum yang sering ditunjukkan oleh kanker endometrium adalah sebagai berikut: pendarahan yang abnormal (setelah menopause pendarahan di antara masa haid), haid lebih berat dari biasanya (belum pernah mengalami menopause), keputihan berair atau berdarah, rasa sakit di daerah panggul, dan rasa sakit ketika berhubungan intim (Subagja, 2014).

Stadium kanker endometrium adalah sebagai berikut; stadium I: kaker hanya tumbuh di badan rahim; stadium II: sel kanker telah menyebar ke leher rahim (serviks); stadium IIIA: kanker telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina namun tidak ke dinding panggul; stadium IIIB: kanker telah menyebar ke dinding panggul atau tumor telah menjadi cukup besar untuk memblokir ureter, yaitu tabung yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih; stadium IVA: kanker telah menyebar ke dinding kandung kemih atau rektum serta ke kelenjar getah bening di panggul; stadium IVB: kanker telah menyebar ke luar panggul dan kelenjar getah bening panggul ke tempat lain di dalam tubuh, seperti perut, hati, saluran pencernaan, paru-paru, tulang, dan kelenjar getah bening jauh (Subagja, 2014).


(64)

17

2.2.2.4 Kanker Ovarium

Kanker ovarium atau kanker indung telur disebut sebagai “pembunuh tersembunyi” karena ovarium terletak dibagian dalam sehingga tidak mudah terdeteksi. Kanker ovarium mengacu pada adanya pertumbuhan sel-sel asing yang berbahaya pada beberapa bagian dari ovarium. Kanker ovarium sebagian besar berbentuk kista berisi cairan maupun padat. Penyebab kanker ovarium ini sampai sekarang secara pasti bekum diketahui. Akan tetapi, para peneliti berhasil mengidentifikasi sejumlah faktor pemicu yang dipercaya menjadi penyebab tumbuhnya kanker ovarium pada jaringan epitel (Subagja, 2014).

Kebanyakan pasien kanker ovarium adalah simptomatis, tetapi gejalanya nonspesifik-keluhan/ rasa tidak enak/ rasa tertekan diabdomen, dispareunia, dan bertambahnya berat badan karena asites atau massa (Rasjidi, 2007). Pada stadium lanjut, gejala yang timbul antara lain ansietas (cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak perut), perut membuncit, kembung dan mual, gangguan nafsu makan, gangguan BAB dan BAK, sesak napas, dan dyspepsia (penyakit saluran pencernaan) (Subagja, 2014).

Berikut adalah rincian dari masing-masing stadium dari kanker ovarium; stadium I: pertumbuhan sel kanker masih terbatas pada ovarium; stadium II: pertumbuhan sel kanker sudah mencakup satu atau kedua ovarium


(65)

retro peritoneal positif; stadium IV: pertumbuhan sel kanker sudah satu/kedua ovarium dengan metastatis jauh (Subagja, 2014).

2.2.2.5 Kanker Vulva

Kanker vulva adalah tumor ganas yang terjadi di daerah vulva. Vulva adalah bagian luar dari sistem reproduksi wanita. Kanker vulva termasuk jenis kanker yang jarang ditemukan, kira-kira hanya sekitar 4 - 5% dari kanker sistem reproduksi wanita dan banyak terjadi pada wanita pascamenopause. Insidennya meningkat seiring dengan pertambahan usia (Rasjidi, 2007). Faktor etiologi terjadinya kanker vulva belum diketahui secara spesifik. Umumnya terjadi pada penderita obese, hipertensi, diabetes, dan nulipara, dan berkaitan dengan resiko tinggi pada wanita yang mempunyai multiple sexual partner dan merokok (Aziz, 2006).

Kanker vulva bersifat asimtomatik. Penderita datang dengan keluhan benjolan atau tukak di daerah vulva. Dapat disertai riwayat gata-gatal kronis berkaitan dengan adanya distrofi dinding vulva. Pendarahan atau pengeluaran cairan dari vagina merupakan gejala yang jarang ditemukan dan pada stadium lanjut bisa disertai pembengkakan kelenjar limfe di daerah inguinal (Rasjidi, 2007)

Stadium yang digunakan berdasarkan klasifikasi FIGO antara lain; stadium 0: karsinoma insitu; stadium I: tumor tampak pada vulva dan perineum 2 cm atau kurang; stadium IA: tumor tampak pada vulva dan perineum 2 cm atau kurang dan dengan invasi stroma < 1 mm; stadium IB: tumor tampak pada vulva dan perineum 2 cm atau kurang dan dengan invasi


(66)

19

stroma > 1 mm; stadium II: tumor tampak pada vulva dan perineum > 2 cm; stadium III: tumor meluas ke banyak tempat: uretra bagian bawah, vagina, dubur dan/atau didapatkan metastate ke limfonodi regional; stadium IV: tumor menyebar ke mukosa kandung kemih, mukosa rektum; stadium IVA: metastase limfonodi regional yang bilateral; stadium IVB: didapatkan metastase jauh termasuk limfonodi di pelvis (Rasjidi, 2007).

2.2.2.6 Kanker Vagina

Kanker vagina biasanya merupakan akibat dari metastasis koriokarsinoma atau dari kanker serviks atau kanker organ yang berdekatan, seperti uterus, vulva, kandung kemih atau rektum (Baughman, 2000). Kanker vagina adalah keganasan pada daerah vagina. Kanker ini dapat tumbuh di bibir kemaluan luar, dalam, maupun di mulut vagina. Kanker ini cukup jarang, sekitar 2-5% dari kanker yang terjadi pada organ reproduksi. Umumnya, kanker vagina terjadi pada wanita usia 55-85 tahun dengan sosial ekonomi rendah. Pada usia yang lebih muda sering dikaitkan dengan kutil kelamin atau riwayat penyakit menular seksual lainnya (Sari, 2012).

Etiologi pasti kanker vagina masih belum diketahui dengan jelas. Adanya hubungan dengan perjalanan penyakit pada kanker serviks dianggap ada peran HPV sebagai penyebabnya (Aziz, 2006). Penyebab kanker vagina antara lain infeksi HPV dan perubahan sifat sel karena faktor usia. Beberapa faktor risiko antara lain hubungan seks yang dimulai usia muda, perlukaan


(67)

Gejala yang sering dilaporkan adalah rasa gatal pada daerah kelamin yang sudah berlangsung lama. Gejala lainnya yaitu perdarahan pada daerah vagina, keputihan, serta nyeri saat kencing dan berhubungan seksual, atau nyeri di vagina. Kelainan yang dapat terlihat pada vagina antara lain adanya permukaan kulit yang tidak rata, kasar, warna putih atau hitam, serta bisa menyerupai luka (Sari, 2012).

Klasifikasi kanker vagina antara lain; stadium 0: karsinoma insitu; stadium I: terbatas pada dinding vagina; stadium II: invasi ke jaringan sub-vagina, belum ke dinding pelvik; stadium III: invasi ke dinding panggul; stadium IVA: invasi ke organ sekitarnya; stadium IVB: metastasis ke organ jauh (Aziz, 2006).

2.2.2.7 Kanker Tuba Falopi

Kanker tuba falopi, atau juga dikenal sebagai kanker tuba, adalah kanker sangat jarang yang berkembang di salah satu atau kedua saluran telur wanita (sepasang tabung ramping yang membawa telur dari ovarium ke rahim). Kanker tuba falopi merupakan keganasan yang jarang terjadi. Kanker tuba terutama ditemukan pada usia 60 – 64 tahun, jarang pada usia dibawah 25 tahun (Aziz, 2006).

Faktor pradisposisi masih dalam penelitian, tetapi tidak ada faktor konsisten yang diidentifikasi. Meskipun begitu, dilihat dari kesamaan kelompok usia, hubungan dengan paritas yang rendah dan status infertil sering terjadi, menunjukkan bahwa etiologinya mungkin sama dengan kanker ovarium (Rasdiji, 2007).


(68)

21

Tanda yang paling sering terlihat tumor ini adalah menoragia diikuti nyeri. Tanda fisik yang paling sering terjadi adalah massa pelvis terjadi pada 12% hingga 66% kasus (Rasjidi, 2007). Penderita kanker tuba umumnya datang dengan keluhan perdarahan pervagina atau keluarnya cairan dari vagina, nyeri perut bagian bawah, perut membesar, dan perasaan tertekan dalam perut (Aziz, 2006).

Stadium kanker tuba falopi menurut FIGO antara lain; Stadium 0: karsinoma in situ; stadium I: pertumbuhan terbatas pada kedua tuba; stadium IA: pertumbuhan terbatas pada satu tuba dengan penyebaran sub-mukosa dan/atau lapisan muskularis, tetapi tidak menembus permukaan lapisan serosa, tanpa asites; stadium IB: pertumbuhan terbatas pada kedua tuba dengan penyebaran sub-mukosa dan/atau lapisan muskularis, tetapi tidak menembus permukaan lapisan serosa, tanpa asites; stadium IC: tumor terbatas pada satu atau kedua tuba, dengan perluasan pada/ melampaui serosa tuba dengan sel ganas positif pada asites atau bilasan peritoneum yang mengandung sel ganas; stadium II: pertumbuhan pada satu atau kedua tuba falopi dengan penyebaran ke pelvis; stadium IIA: penyebaran atau metastasis ke uterus dan/atau kedua ovarium; stadium IIB: penyebaran ke jaringan pelvis; stadium IIC: tumor stadium IIA dan IIB tetapi dengan penyebaran menembus atau mencapai lapisan serosa tuba atau atau dengan asites yang mengandung sel ganas atau bilasan peritoneum yang mengandung sel ganas;


(69)

atau inguinal yang positig mengandung tumor; stadium IIIA: metastase peritoneal secara mikroskopis di luar pelvis, stadium IIIB: metastase peritoneal secara makroskopis di luar pelvis 2 cm atau kurang; stadium IIIC: metastase peritoneal lebih dari 2 cm dan/atau kelenjar getah bening retroperitoneal dan inguinal positif mengandung tumor; stadium IV: metastase jauh di luar cavum peritoneal (Rasjidi, 2007)

2.3 Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi

Kanker termasuk penyakit kronis atau bisa juga penyakit terminal, sehingga kanker bisa mengancam diri seseorang, menyebabkan rasa takut, kecemasan, bahkan distres spiritualitas. Ketergantungan pada orang lain untuk kebutuhan perawatan diri rutin sering menimbulkan perasaan tidak berdaya. Ketidakberdayaan dan hilangnya rasa tujuan dalam hidup mengganggu kemampuan untuk mengatasi perubahan dalam berfungsi. Spiritualitas secara signifikan membantu klien untuk beradaptasi dengan perubahan akibat dari penyakit tersebut. Adaptasi yang berhasil sering memberikan pertumbuhan spiritual. Klien yang memiliki rasa kesejahteraan spiritual, yang merasa terhubung dengan kekuatan yang lebih tinggi dan lainnya, dan yang mampu menemukan makna dan tujuan hidup akan lebih mampu mengatasi penyakit tesebut, yang membantu klien dalam mencapai potensi dan meningkatkan pengalaman kualitas hidup. (Potter & Perry, 2009).

Dampak eksistensial atau spiritual dari diagnosis kanker dan pengobatan sangat menonjol di kalangan wanita sebagai ibu, saudara perempuan, atau anak


(70)

23

perempuan yang didiagnosis dengan kanker payudara atau ovarium tidak hanya karena keluarga lebih mungkin untuk berurusan dengan penderita kanker tetapi juga karena keluarga sendiri seumur hidup kemungkinan mengembangkan penyakit tersebut (Wellisch, 2007).

Spiritualitas merupakan hal yang sangat penting pada saat individu menderita suatu penyakit, karena spiritualitas menjadi satu-satunya dukungan dan sumber kekuatan individu dalam menghadapi penyakit (Ningrum, 2014). Spiritualitas telah didefinisikan sebagai, 'Sebuah kualitas yang melekat semua manusia yang mendorong pencarian makna dan tujuan hidup, melibatkan hubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan dimensi transenden (Kandasamy, 2011).

Pasien yang didiagnosis dengan kanker payudara telah dilaporkan menderita kecemasan dan depresi pada tahap tertentu selama diagnosis dan pengobatan dengan kemoterapi (Johansson, 2013)


(71)

1 BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan penyakit yang tidak menular. Kanker adalah kumpulan sel gen yang rusak yang menjadi liar dan berkembang tanpa henti. Kanker (neoplasma ganas) merupakan istilah yang mencakup sekelompok kompleks dari berbagai jenis penyakit kanker. Kanker bisa mempengaruhi hampir setiap organ pada tubuh manusia. Kanker bisa terjadi dari berbagai jaringan dari bagian organ-organ tubuh, sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan disekitarnya dan bisa menyebar ke seluruh tubuh (Subagja, 2014).

Kanker dapat tumbuh di bagian mana saja pada tubuh manusia saja salah satunya di organ-organ reproduksi wanita. Kanker sistem reproduksi wanita adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak berfungsi bagi tubuh yang terjadi pada sistem reproduksi wanita yang berasal dari organ itu sendiri ataupun dari metastase kanker organ lainnya (Junaidi, 2007 dalam Nur, 2009).

Menurut data GLOBOCAN, IARC (International Agency for Research on Cancer) menunjukkan bahwa pada tahun 2012, angka kematian penduduk dunia akibat kanker mencapai 8,2 juta kasus, dan 28,6% diantaranya adalah kanker organ reproduksi wanita. Di Indonesia, dari Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa kanker serviks dan kanker payudara memiliki prevalensi yang tinggi dengan estimasi jumlah penderita kanker serviks sebanyak 98.692 kasus dan kanker payudara sebanyak 61.682 kasus.


(72)

Kanker termasuk penyakit kronis atau bisa juga penyakit terminal, sehingga kanker bisa mengancam diri seseorang, menyebabkan rasa takut, kecemasan, bahkan distres spiritualitas. Ketergantungan pada orang lain untuk kebutuhan perawatan diri rutin sering menimbulkan perasaan tidak berdaya. Ketidakberdayaan dan hilangnya rasa tujuan dalam hidup mengganggu kemampuan untuk mengatasi perubahan dalam berfungsi. Spiritualitas secara signifikan membantu klien untuk beradaptasi dengan perubahan akibat dari penyakit tersebut. Adaptasi yang berhasil sering memberikan pertumbuhan spiritual. Klien yang memiliki rasa kesejahteraan spiritual, yang merasa terhubung dengan kekuatan yang lebih tinggi dan lainnya, dan yang mampu menemukan makna dan tujuan hidup akan lebih mampu mengatasi penyakit tesebut, yang membantu klien dalam mencapai potensi dan meningkatkan pengalaman kualitas hidup. (Potter & Perry, 2009).

Dalam Kozier, Erb, Blais & Wilkinson (2004), Spiritualitas adalah suatu kepercayaan akan adanya hubungan dengan suatu kekuasaan yang lebih tinggi, memiliki kekuatan, mengandung aspek tentang Tuhan, dan memiliki sumber kekuatan yang tidak terbatas dan terdiri dari dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Demikian pula Miller (1995 dalam Young & Koopsen, 2005), spiritualitas merupakan daya semangat, prinsip hidup atau hakikat eksistensi manusia, yang meresapi hidup dan diungkapkan serta dialami dalam tali-temali hubungan antara diri sendiri, sesama, alam, dan Allah atau sumber hidup.


(73)

3 Dari pengertian yang diatas, peneliti menyimpulkan spiritualitas merupakan kekuatan atau prinsip hidup yang memberikan makna, tujuan dan arti dalam kehidupan seseorang.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Gambaran Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1Mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan yang berhubungan dengan Tuhan

1.3.2.2Mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan yang berhubungan dengan diri sendiri


(74)

1.3.2.3Mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan yang berhubungan dengan orang lain

1.3.2.4Mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan yang berhubungan dengan lingkungan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Praktik Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat memberi informasi dan saran bagi perawat yang bertugas di rumah sakit untuk dapat memenuhi kebutuhan spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi.

1.4.2. Bagi Riset Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal dan informasi sumber data terhadap dukungan penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan spiritualitas.


(1)

vi

Peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan ilmu dan praktik keperawatan. Semoga Tuhan YME selalu mencurahkan kasih dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu peneliti.

Medan, Agustus 2016 Peneliti

Grace Valentine


(2)

vii Daftar Isi

Halaman Judul ... i

Halaman Orisinalitas ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Prakata ... ... iv

Daftar isi ... vii

Daftar tabel ... x

Daftar skema ... xi

Abstrak ... xii

Bab 1 Pendahuluan ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 3

1.3 Tujuan penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat penelitian ... 4

1.4.1 Bagi Praktik Keperawatan ... 4

1.4.2 Bagi Riset Keperawatan ... 4

Bab 2 Tinjauan pustaka ... 5

2.1. Spiritualitas ... 5

2.1.1 Definisi spiritualitas ... 5

2.1.2 Karakteristik spiritualitas ... 6

2.1.2.1 Hubungan dengan Tuhan ... 6

2.1.2.2 Hubungan dengan diri sendiri ... 6

2.1.2.3 Hubungan dengan orang lain ... 7

2.1.2.4 Hubungan dengan lingkungan ... 8

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi spiritualitas ... 9

2.1.3.1 Tahap perkembangan ... 9

2.1.3.2 Budaya ... 9

2.1.3.3 Keluarga ... 10

2.1.3.4 Pengalaman hidup ... 10

2.1.3.5 Krisis dan perubahan ... 10

2.1.4 Penilaian spiritualitas ... 11

2.2. Kanker ... 12

2.2.1 Defenisi kanker ... 12

2.2.2 Jenis-jenis kanker organ reproduksi wanita ... 12

2.2.2.1 Kanker serviks ... 12

2.2.2.2 Kanker payudara ... 14

2.2.2.3 Kanker endometrium ... 16

2.2.2.4 Kanker Ovarium ... 17

2.2.2.5 Kanker vulva ... 18


(3)

viii

2.2.2.7 Kanker tuba falopi ... 20

2.3 Spiritualitas Wanita Kanker Organ Reproduksi ... 22

Bab 3 Kerangka penelitian ... 24

3.1 Kerangka konsep ... 24

3.2 Definisi operasional ... 25

Bab 4 Metodologi penelitian ... 27

4.1 Desain penelitian ... 27

4.2 Populasi dan Sampel ... 27

4.2.1 Populasi ... 27

4.2.2 Sampel dan teknik sampling ... 27

4.3 Lokasi dan waktu penelitian ... 28

4.4 Pertimbangan etik penelitian ... 28

4.5 Instrumen penelitian ... 29

4.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 29

4.6.1 Validitas ... 29

4.6.2 Reliabilitas ... 30

4.7 Pengumpulan data ... 30

4.8 Analisa data ... 31

Bab 5 Hasil dan Pembahasan ... 32

5.1 Hasil Penelitian ... 32

5.1.1 Data Demografi Responden ... 32

5.1.2 Spiritualitas Wanita penderita Kanker Organ Reproduksi ... 35

5.2 Pembahasan ... 39

5.2.1 Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi berdasarkan Dimensi Vertikal ... 39

5.2.2 Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi berdasarkan Dimensi Horizontal ... 40

Bab 6 Kesimpulan dan Saran ... 43

6.1 Kesimpulan ... 43

6.2 Saran ... 43

6.2.1 Bagi praktik keperawatan ... 43

6.2.2 Bagi peneliti selanjutnya ... 43


(4)

ix Lampiran 1. Jadwal Tentatif Penelitian Lampiran 2. Informed Consent

Lampiran 3. Instrumen Penelitian Lampiran 4. Surat ijin reliabilitas Lampiran 5. Surat ijin penelitian Lampiran 6. Hasil uji relibilitas Lampiran 7. Master data

Lampiran 8. Hasil pengolahan data Lampiran 9. Lembar Bukti Bimbingan Lampiran 10. Riwayat Hidup


(5)

x Daftar Tabel

Tabel 3.1 Definisi operasional... 25 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Responden 33 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase hasil spiritualitas wanita

penderita kanker organ reproduksi ... 34 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas wanita

penderita kanker organ reproduksi berdasarkan dimensi spiritualitas35 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas wanita

penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek spiritualitas35 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi

spritualitas dalam aspek hubungan dengan Tuhan ... 36 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi

spritualitas dalam aspek hubungan dengan diri sendiri ... 37 Tabel 5.7 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi

spritualitas dalam aspek hubungan dengan orang lain ... 37 Tabel 5.8 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi


(6)

xi Daftar Skema

Skema 3.1 Kerangka konseptual gambaran spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di RSUP H. Adam Malik Medan ... 24