Kanker KESIMPULAN DAN SARAN

12 kesejahteraan spiritual di kalangan orang dewasa. Akan tetapi, skala penilaian ini dapat diterapkan secara luas untuk segala jenis pasien.

2.2 Kanker

2.2.1 Definisi kanker Kanker merupakan penyakit yang tidak menular. Kanker adalah kumpulan sel gen yang rusak yang menjadi liar dan berkembang tanpa henti. Kanker neoplasma ganas merupakan istilah yang mencakup sekelompok kompleks dari berbagai jenis penyakit kanker. Kanker bisa mempengaruhi hampir setiap organ pada tubuh manusia. Kanker bisa terjadi dari berbagai jaringan dari bagian organ- organ tubuh, sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan disekatnya dan bisa menyebar ke seluruh tubuh Subagja, 2014. Kanker dapat tumbuh di bagian mana saja pada tubuh manusia saja salah satunya di organ-organ reproduksi wanita. Kanker sistem reproduksi wanita adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak berfungsi bagi tubuh yang terjadi pada sistem reproduksi wanita yang berasal dari organ itu sendiri ataupun dari metastase kanker organ lainnya Junaidi, 2007 dalam Nur, 2009. 2.2.2 Jenis-jenis Kanker Organ Reproduksi Wanita

2.2.2.1 Kanker Serviks

Kanker serviks adalah penyakit tumor ganas pada daerah mulut rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya Subagja, 2014. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus HPV human papilloma virus. Universitas Sumatera Utara 13 Penyebaran virus ini terutama melalui hubungan seksual. Faktor lain yang berhubungan dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual terlalu muda 16 tahun, jumlah pasangan seksual yang tinggi 4 orang, dan adanya riwayata infeksi berpapil warst. Karena hubungannya yang erat dengan infeksi HPV, wanita yang mendapat atau menggunakan penekan kekebalan immunosuppressive dan penderita HIV berisiko menderita kanker serviks Aziz, 2006. Tanda dini kanker serviks tidak spesifik seperti adanya sekret vagina yang agak banyak dan kadang-kadang dengan bercak perdarahan. Umumnya tanda yang sangat minimal ini sering diabaikan oleh penderita. Tanda yang lebih klasik adalah perdarahan bercak yang berulang, atau perdarahan bercak setelah bersetubuh atau membersihkan vagina. Pada stadium lanjut ketika tumor telah menyebar ke luar dari serviks dan melibatkan jaringan di rongga pelvis dapat dijumpai tanda lain seperti nyeri yang menjalar ke pinggul atau kaki. Beberapa penderita mengeluh nyeri berkemih, hematuria, perdarahan rektum sampai sulit berkemih dan buang air besar Aziz, 2006. Sistem yang umumnya digunakan untuk pembagian stadium kanker serviks adalah sistem yang diperkenalkan oleh International Federation of Gynecology and Obstetrics FIGO. Berikut tingkatan atau stadium kanker serviks; stadium 0: carcinoma in situ CIS, tumor masih dangkal, hanya tumbuh di lapisan sel serviks; stadium I: kanker telah tumbuh dalam serviks, namun belum menyebar ke mana-mana; stadium IA1: invasi ke stroma Universitas Sumatera Utara 14 dengan kedalaman kurang dari 3 mm dan besarnya kurang dari 7 mm; stadium IA2: invasi ke stroma kedalaman antara 3-5 mm dan besarnya kurang dari 7 mm; stadium IB1: Ukuran tidak lebih besar dari 4 cm; stadium IB2: ukuran lebih besar dari 4 cm; stadium II: kanker berada di bagian dekat serviks tapi bukan diluar panggul; stadium IIA: kanker meluas sampai ke atas vagina, tapi belum menyebar ke jaringan yang lebih dalam dari vagina; stadium IIB: kanker telah menyebar ke luar leher rahim ke dua pertiga bagian atas vagina dan jaringan di sekitar rahim; stadium III: kanker telah menyebar ke jaringan lunak sekitar vagina dan serviks sepanjang dinding panggul. Mungkin dapat menghambat aliran urin ke kandung kemih; stadium IVA: kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih dan rektum; stadium IVB: kanker telah menyebar ke organ yang lebih jauh, seperti paru- paru Subagja, 2014.

2.2.2.2 Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa bisa dikendalikan. Awal mula penyakit ini biasanya terdapat tumor kecil yang mengendap pada payudara. Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko yang memungkinkan seorang wanita terserang kanker payudara, antara lain: nuliparitas, menarche pada usia muda, menopause pada usia lebih tua, kehamilan pertama pada usai tua, penggunaan hormon, obesitas, sering Universitas Sumatera Utara 15 mengkonsumsi makanan berlemak, riwayat keluarga, radiasi ionisasi, terapi sulih estrogen, dan mengonsumsi alkohol Subagja, 2014. Ada beberapa gejala kanker payudara yang perlu di waspadai, antara lain sebagai berikut : adanya benjolan pada payudaya yang bisa diraba, erosi eksema puting susu, edema pembengkakan yang berlebihan pada kulit payudara, adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh, keluarnya cairan berupa darah atau nanah berwarna kuning sampai kehijauan dari puting susu secara spontan, perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik kedalam. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit Subagja, 2014. Stadium kanker payudara antara lain; stadium I: benjolan kanker berukuran tidak lebih dari 2 cm dan tidak bisa dideteksi dari luar; stadium II: benjolan kanker mencapai 5 cm dantingakat penyebarannya sudah meluas sampai ke daerah ketiak; stadium IIIA: benjolan sudah berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar hingga ke kelenjar limfa; stadium IIIB: penyebaran sel kanker meliputi seluruh bagian payudara bahkan bisa mencapai kulit dinding dada, tulang rusuk, dan otot dada serta telah menyerang kelenjar limfe secara menyeluruh; stadium IV: sel-sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti tulang, paru-paru, hati, dan otak Subagja, 2014. Universitas Sumatera Utara 16

2.2.2.3 Kanker Endometrium

Kanker endometrium disebut juga kanker rahim. Kanker rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam lapisan rahim, yaitu endometrium tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi. Penyebab yang lain antara lain diet rendah lemak, merokok, kurangnya asupan gizi dan vitamin, penggunaansabun khusus vagina, dan sering menabur bedak pada vagina Subagja, 2014. Gejala umum yang sering ditunjukkan oleh kanker endometrium adalah sebagai berikut: pendarahan yang abnormal setelah menopause pendarahan di antara masa haid, haid lebih berat dari biasanya belum pernah mengalami menopause, keputihan berair atau berdarah, rasa sakit di daerah panggul, dan rasa sakit ketika berhubungan intim Subagja, 2014. Stadium kanker endometrium adalah sebagai berikut; stadium I: kaker hanya tumbuh di badan rahim; stadium II: sel kanker telah menyebar ke leher rahim serviks; stadium IIIA: kanker telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina namun tidak ke dinding panggul; stadium IIIB: kanker telah menyebar ke dinding panggul atau tumor telah menjadi cukup besar untuk memblokir ureter, yaitu tabung yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih; stadium IVA: kanker telah menyebar ke dinding kandung kemih atau rektum serta ke kelenjar getah bening di panggul; stadium IVB: kanker telah menyebar ke luar panggul dan kelenjar getah bening panggul ke tempat lain di dalam tubuh, seperti perut, hati, saluran pencernaan, paru-paru, tulang, dan kelenjar getah bening jauh Subagja, 2014. Universitas Sumatera Utara 17

2.2.2.4 Kanker Ovarium

Kanker ovarium atau kanker indung telur disebut sebagai “pembunuh tersembunyi” karena ovarium terletak dibagian dalam sehingga tidak mudah terdeteksi. Kanker ovarium mengacu pada adanya pertumbuhan sel-sel asing yang berbahaya pada beberapa bagian dari ovarium. Kanker ovarium sebagian besar berbentuk kista berisi cairan maupun padat. Penyebab kanker ovarium ini sampai sekarang secara pasti bekum diketahui. Akan tetapi, para peneliti berhasil mengidentifikasi sejumlah faktor pemicu yang dipercaya menjadi penyebab tumbuhnya kanker ovarium pada jaringan epitel Subagja, 2014. Kebanyakan pasien kanker ovarium adalah simptomatis, tetapi gejalanya nonspesifik-keluhan rasa tidak enak rasa tertekan diabdomen, dispareunia , dan bertambahnya berat badan karena asites atau massa Rasjidi, 2007. Pada stadium lanjut, gejala yang timbul antara lain ansietas cairan dalam rongga perut, penyebaran ke omentum lemak perut, perut membuncit, kembung dan mual, gangguan nafsu makan, gangguan BAB dan BAK, sesak napas, dan dyspepsia penyakit saluran pencernaan Subagja, 2014. Berikut adalah rincian dari masing-masing stadium dari kanker ovarium; stadium I: pertumbuhan sel kanker masih terbatas pada ovarium; stadium II: pertumbuhan sel kanker sudah mencakup satu atau kedua ovarium dan juga pelvis; stadium III: pertumbuhan sel kanker sudah mencakup satu atau kedua ovarium dengan metastatis di luar pelvis atau nodus inguinal atau Universitas Sumatera Utara 18 retro peritoneal positif; stadium IV: pertumbuhan sel kanker sudah satukedua ovarium dengan metastatis jauh Subagja, 2014.

2.2.2.5 Kanker Vulva

Kanker vulva adalah tumor ganas yang terjadi di daerah vulva. Vulva adalah bagian luar dari sistem reproduksi wanita. Kanker vulva termasuk jenis kanker yang jarang ditemukan, kira-kira hanya sekitar 4 - 5 dari kanker sistem reproduksi wanita dan banyak terjadi pada wanita pascamenopause. Insidennya meningkat seiring dengan pertambahan usia Rasjidi, 2007. Faktor etiologi terjadinya kanker vulva belum diketahui secara spesifik. Umumnya terjadi pada penderita obese, hipertensi, diabetes, dan nulipara, dan berkaitan dengan resiko tinggi pada wanita yang mempunyai multiple sexual partner dan merokok Aziz, 2006. Kanker vulva bersifat asimtomatik. Penderita datang dengan keluhan benjolan atau tukak di daerah vulva. Dapat disertai riwayat gata-gatal kronis berkaitan dengan adanya distrofi dinding vulva. Pendarahan atau pengeluaran cairan dari vagina merupakan gejala yang jarang ditemukan dan pada stadium lanjut bisa disertai pembengkakan kelenjar limfe di daerah inguinal Rasjidi, 2007 Stadium yang digunakan berdasarkan klasifikasi FIGO antara lain; stadium 0: karsinoma insitu; stadium I: tumor tampak pada vulva dan perineum 2 cm atau kurang; stadium IA: tumor tampak pada vulva dan perineum 2 cm atau kurang dan dengan invasi stroma 1 mm; stadium IB: tumor tampak pada vulva dan perineum 2 cm atau kurang dan dengan invasi Universitas Sumatera Utara 19 stroma 1 mm; stadium II: tumor tampak pada vulva dan perineum 2 cm; stadium III: tumor meluas ke banyak tempat: uretra bagian bawah, vagina, dubur danatau didapatkan metastate ke limfonodi regional; stadium IV: tumor menyebar ke mukosa kandung kemih, mukosa rektum; stadium IVA: metastase limfonodi regional yang bilateral; stadium IVB: didapatkan metastase jauh termasuk limfonodi di pelvis Rasjidi, 2007.

2.2.2.6 Kanker Vagina

Kanker vagina biasanya merupakan akibat dari metastasis koriokarsinoma atau dari kanker serviks atau kanker organ yang berdekatan, seperti uterus, vulva, kandung kemih atau rektum Baughman, 2000. Kanker vagina adalah keganasan pada daerah vagina. Kanker ini dapat tumbuh di bibir kemaluan luar, dalam, maupun di mulut vagina. Kanker ini cukup jarang, sekitar 2-5 dari kanker yang terjadi pada organ reproduksi. Umumnya, kanker vagina terjadi pada wanita usia 55-85 tahun dengan sosial ekonomi rendah. Pada usia yang lebih muda sering dikaitkan dengan kutil kelamin atau riwayat penyakit menular seksual lainnya Sari, 2012. Etiologi pasti kanker vagina masih belum diketahui dengan jelas. Adanya hubungan dengan perjalanan penyakit pada kanker serviks dianggap ada peran HPV sebagai penyebabnya Aziz, 2006. Penyebab kanker vagina antara lain infeksi HPV dan perubahan sifat sel karena faktor usia. Beberapa faktor risiko antara lain hubungan seks yang dimulai usia muda, perlukaan yang sering pada vagina, menopause awal, kebersihan pribadi yang buruk, meroko, dan kekurangan vitamin A Sari, 2012. Universitas Sumatera Utara 20 Gejala yang sering dilaporkan adalah rasa gatal pada daerah kelamin yang sudah berlangsung lama. Gejala lainnya yaitu perdarahan pada daerah vagina, keputihan, serta nyeri saat kencing dan berhubungan seksual, atau nyeri di vagina. Kelainan yang dapat terlihat pada vagina antara lain adanya permukaan kulit yang tidak rata, kasar, warna putih atau hitam, serta bisa menyerupai luka Sari, 2012. Klasifikasi kanker vagina antara lain; stadium 0: karsinoma insitu; stadium I: terbatas pada dinding vagina; stadium II: invasi ke jaringan sub- vagina, belum ke dinding pelvik; stadium III: invasi ke dinding panggul; stadium IVA: invasi ke organ sekitarnya; stadium IVB: metastasis ke organ jauh Aziz, 2006.

2.2.2.7 Kanker Tuba Falopi

Kanker tuba falopi, atau juga dikenal sebagai kanker tuba, adalah kanker sangat jarang yang berkembang di salah satu atau kedua saluran telur wanita sepasang tabung ramping yang membawa telur dari ovarium ke rahim. Kanker tuba falopi merupakan keganasan yang jarang terjadi. Kanker tuba terutama ditemukan pada usia 60 – 64 tahun, jarang pada usia dibawah 25 tahun Aziz, 2006. Faktor pradisposisi masih dalam penelitian, tetapi tidak ada faktor konsisten yang diidentifikasi. Meskipun begitu, dilihat dari kesamaan kelompok usia, hubungan dengan paritas yang rendah dan status infertil sering terjadi, menunjukkan bahwa etiologinya mungkin sama dengan kanker ovarium Rasdiji, 2007. Universitas Sumatera Utara 21 Tanda yang paling sering terlihat tumor ini adalah menoragia diikuti nyeri. Tanda fisik yang paling sering terjadi adalah massa pelvis terjadi pada 12 hingga 66 kasus Rasjidi, 2007. Penderita kanker tuba umumnya datang dengan keluhan perdarahan pervagina atau keluarnya cairan dari vagina, nyeri perut bagian bawah, perut membesar, dan perasaan tertekan dalam perut Aziz, 2006. Stadium kanker tuba falopi menurut FIGO antara lain; Stadium 0: karsinoma in situ; stadium I: pertumbuhan terbatas pada kedua tuba; stadium IA: pertumbuhan terbatas pada satu tuba dengan penyebaran sub-mukosa danatau lapisan muskularis, tetapi tidak menembus permukaan lapisan serosa, tanpa asites; stadium IB: pertumbuhan terbatas pada kedua tuba dengan penyebaran sub-mukosa danatau lapisan muskularis, tetapi tidak menembus permukaan lapisan serosa, tanpa asites; stadium IC: tumor terbatas pada satu atau kedua tuba, dengan perluasan pada melampaui serosa tuba dengan sel ganas positif pada asites atau bilasan peritoneum yang mengandung sel ganas; stadium II: pertumbuhan pada satu atau kedua tuba falopi dengan penyebaran ke pelvis; stadium IIA: penyebaran atau metastasis ke uterus danatau kedua ovarium; stadium IIB: penyebaran ke jaringan pelvis; stadium IIC: tumor stadium IIA dan IIB tetapi dengan penyebaran menembus atau mencapai lapisan serosa tuba atau atau dengan asites yang mengandung sel ganas atau bilasan peritoneum yang mengandung sel ganas; stadium III: tumor pada satu atau kedua tuba dengan pertumbuhan tumor di luar rongga panggul danatau dengan kelenjar getah bening retroperitoneal Universitas Sumatera Utara 22 atau inguinal yang positig mengandung tumor; stadium IIIA: metastase peritoneal secara mikroskopis di luar pelvis, stadium IIIB: metastase peritoneal secara makroskopis di luar pelvis 2 cm atau kurang; stadium IIIC: metastase peritoneal lebih dari 2 cm danatau kelenjar getah bening retroperitoneal dan inguinal positif mengandung tumor; stadium IV: metastase jauh di luar cavum peritoneal Rasjidi, 2007

2.3 Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi