Jenis dan Sumber Bahan Hukum Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik Analisis Bahan Hukum

isu yang dihadapi yang telah menjadi Putusan Pengadilan yang memiliki kekuatan Hukum tetap.Yang menjadi kajian pokok pendekatan kasus case approach yaitu terhadap kasus tindak Pidana Perbuatan Cabul oleh Dosen yang diajukan Upaya Hukum Kasasi dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 1456KPid2014 untuk mengetahui ratio decidendi atau reasoning yaitu alasan-alasan Hukum Hakim untuk sampai pada Putusannya . Peter Mahmud Marzuki, 2014:134.

4. Jenis dan Sumber Bahan Hukum

Pemecahan isu Hukum memerlukan sumber-sumber penelitian. Sumber Hukum penelitian dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan Hukum primer dan bahan-bahan Hukum sekunder. Bahan Hukum primer merupakan bahan Hukum yang bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Bahan – bahan Hukum primer terdiri dari perUndangan-Undangan, catatan resmi atau risalah dalam pembuatan Undang-Undang dan Putusan-Putusan Hakim. Bahan Hukum sekunder berupa semua publikasi tentang Hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang Hukum meliputi buku-buku teks, kamus- kamus Hukum, jurnal-jurnal Hukum dan komentar-komentar atas Putusan Peter Mahmud Marzuki, 2014:181. Adapun bahan Hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bahan Hukum Primer 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana KUHP; 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana KUHAP; 3 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; 4 Putusan Mahkamah Agung Nomor 1456 KPid2014. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan Hukum sekunder berupa buku-buku teks ,kamus-kamus Hukum, jurnal-jurnal Hukum dan komentar-komentar atas Putusan Pengadilan berasal dari bahan cetakan maupun penelusuran internet.

5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Berdasarkan jenis penelitian yang merupakan penelitian normative maka untuk memeperoleh bahan Hukum yang mendukung, kegiatan pengumpulan bahan Hukum dalam penelitian ini adalah dengan studi kepustakaan library research , yang mana studi pustaka ini dilaksanakan dengan membaca dan mempelajari buku-buku literatur, surat kabar, majalah, internet, peraturan Perundang-undangan dan dokumen resmi yang terkait dengan permasalahan yang sesuai dengan dasar penyusunan penulisan Hukum ini.

6. Teknik Analisis Bahan Hukum

Teknik analisis bahan Hukum yang digunakan adalah analisis bahan Hukum yang bersifat deduksi dengan metode silogisme. Artinya bahwa analisis bahan Hukum ini mengutamakan pemikiran secara logika sehingga akan menemukan sebab dan akibat yang terjadi. Yang dimaksud dengan deduksi silogisme adalah merumuskan fakta Hukum dengan cara membuat konklusi atas premis mayor dan premis minor. Pola berpikir deduktif adalah dari pernyataan mayor yang bersifat umum ke pernyataan minor yang bersifat khusus. Premis mayor yang dimaksud adalah aturan Hukum, sedangkan premis minor adalah fakta Hukum dan dari kedua hal tersebut akan ditarik konklusi Peter Mahmud Marzuki.2014:89-90. Adapun dalam penulisan Hukum ini yang dimaksud dengan premis mayor adalah aturan Hukum dalam KUHAP dan premis minor adalah fakta Hukum dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 1456 KPid2014, dari kedua hal tersebut dapat ditarik kesimpulankonklusi untuk menjawab isu Hukumnya.

F. Sistematika Penulisan Hukum

Dokumen yang terkait

ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP KESALAHAN PENILAIAN PEMBUKTIAN DALAM PUTUSAN JUDEX FACTIE DAN JUDEX JURIS MENGADILI SENDIRI PERKARA KORUPSI (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2713K/PID.SUS/2015).

0 0 14

Permohonan Kasasi Penuntut Umum Terhadap Putusan Bebas Judex Factie tanpa Mempertimbangkan Fakta Persidangan Sebagai Alat Bukti Petunjuk dalam Perkara Narkotika (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1359K/Pid,Sus/2013).

0 0 14

ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN BEBAS JUDEX FACTI BERDASARKAN ASAS UNUS TESTIS NULLUS TESTIS DALAM PERKARA PENIPUAN (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor: 365 K/PID/2015).

0 0 13

PENGABAIAN FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN OLEH JUDEX FACTIE SEBAGAI DASAR PENGAJUAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN BEBAS PERKARA PENGGELAPAN DALAM JABATAN (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 1455 K / Pid / 2013).

0 0 12

ALASAN PERMOHONAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN JUDEX FACTI MENYATAKAN TERDAKWA LEPAS DARI SEGALA TUNTUTAN HUKUM DALAM PERKARA PENIPUAN (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor : 380 K/PID/2015).

0 0 13

ALASAN YURIDIS MAHKAMAH AGUNG MENGABULKAN PERMOHONAN KASASI PENUNTUT UMUM KEJAKSAAN NEGERI MANADO TERHADAP PUTUSAN BEBAS DALAM PERKARA MALPRAKTEK KEDOKTERAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR: 365 K/PID/2012).

0 0 14

ANALISIS YURIDIS ARGUMENTASI HUKUM PENUNTUT UMUM KEJAKSAAN NEGERI MASOHI DALAM MEMBUKTIKAN BAHWA PUTUSAN JUDEX FACTIE BUKAN PUTUSAN BEBAS MURNI SEBAGAI ALASAN KASASI TERHADAP PUTUSAN BEBAS (VRIJSPRAAK) DALAM PERKARA KORUPSI (Studi Kasus dalam Putusan Mahk

0 0 14

Argumentasi alasan kasasi penuntut umum terhadap putusan bebas judex factie dan pertimbangan judex juris dalam memutus perkara penipuan (studi putusan mahkamah agung nomor 1098k/PID/2015) - UNS Institutional Repository

0 0 13

ARGUMENTASI KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PEMBEBASAN TERDAKWA BERDASARKAN DISSENTING OPINION JUDEX FACTIE DAN PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG MEMUTUS PERKARA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 745 KPID2016)

0 0 12

ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN BEBAS JUDEX FACTIE DAN PERTIMBANGAN JUDEX JURIS DALAM MEMUTUS TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN TANPA IZIN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 237 KPID.SUS2015)

0 0 13