41
2.8. Jenis-Jenis audit
Menurut Arrens dalam Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah VI Vol XV, 2005 berdasarkan tujuan audit yang dilakukan, audit terbagi dalam
empat jenis audit utama yaitu : 2.8.1
Audit Keuangan Tujuan audit keuangan meliputi penilaian terhadap kewajaran
laporan keuangan dan kesesuaian dengan standar akuntansi keuangan. 2.8.2
Audit Ketaatan Audit ketaatan merupakan audit dengan tujuan memeriksa
kesesuaian pelaksanaan kegiatan organisasi dengan peraturan. 2.8.3
Audit ManajemenOperasioanal Merupakan audit terhadap kegiatan manajerial atau operasioanal
dengan tujuan untuk menilai efisiensi, ekonomis dan efektivitas pelaksanaan kegiatan usaha.
2.8.4 Audit Forensik
Audit forensik merupakan jenis audit yang terspesialisasi penugasannya karena tujuannya adalah untuk menilai bukti terjadinya
fraud atau kecurangan.
42
2.9 Kerangka Berpikir
Sebuah Kantor Akuntan Publik harus mempertahankan dan bahkan meningkatkan kualitas auditnya. Hal ini sangat penting karena dengan
semakin berkualitasnya sebuah KAP, maka secara tidak langsung hal itu dapat mengangkat image masyarakat terhadap KAP tersebut. Masyarakat
semakin menaruh kepercayaan terhadap mereka dalam melakukan pengauditan terhadap laporan keuangan.
Baik tidaknya suatu audit atau berkualitas atau tidaknya suatu audit dapat dipengaruhi oleh batasan waktu audit. Batasan waktu yang dimaksud
disini adalah terbatasnya waktu yang dapat digunakan auditor dalam melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan klien yang diakibatkan
karena ketidakseimbangan antara tugas dan waktu yang tersedia. Hal lain yang mempengaruhi kualitas audit yaitu pengetahuan
auditor di bidang akuntansi dan auditing. Karena kedua pengetahuan tersebut sangat penting untuk membantu dan mendukung kualitas suatu
audit. Bahkan “iming-iming” pemberian bonus pun dapat mempengaruhi
kualitas audit. Dan hal lain yang tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi kualitas audit yaitu pengalaman mereka sebagai seorang
auditor, bagaimana mereka mampu mengatasi segala permasalahan yang terjadi pada saat melakukan pengauditan.
Penilaian terhadap kualitas audit dapat berupa penilaian tentang berapa lama waktu mereka menyelesaikan pengauditan atas laporan
43
keuangan klien, bagaimana pengetahuan para auditor tentang akuntansi maupun auditing, sistem pemberian bonus, dan berapa lamakah
pengalaman mereka dalam menjalani profesi mereka sebagai auditor. Dengan adanya penilaian atas kualitas audit tersebut diharapkan
para auditor dapat meningkatkan kinerja mereka, sehingga secara otomatis kantor akuntan publik tempat mereka bekerja akan semakin dipercaya oleh
masyarakat maupun oleh para pengguna lainnya.
Gambar 1 Kerangka Berpikir
BATASAN WAKTU
PENGETAHUAN AKUNTANSI
DAN AUDITING
BONUS
PENGALAMAN KUALITAS
AUDIT
44
2.10 Hipotesis