Kurva karakteristik Transistor Hubungan Dasar Transistor

96 Teknik Elektronika Komunikas1

5.8. Kurva karakteristik Transistor

Karakteristik Input Ic I E U CE I B U BE I B uA 300 200 100 I CE =5V I B U BE 0,2 0,4 0,6 0,8 1 U BE V Gb.5.7 karakteristik input pada transistor NPN Prinsip dari karakteristik input transistor adalah karakteristik dioda maju forward basis-emitor. Dioda akan mulai menghantarkan arus I B pada saat tegangan U BE = 0,7V silikon dan U BE = 0,3V germanium. Dari kurva karakteristik input, bisa dicari besarnya nilai tahanan dinamis Basis r BE : B BE BE I U r    r BE = tahanan input dinamis ΔU BE = perubahan tegangan basis-emitor ΔI B = perubahan arus basis r BE juga dinotasikan dengan h 11e Karakteristik Output I CmA I BuA 20 40 60 80 100 UCE=15V UCE=7V I CmA U CEV 2 10 20 I B=120uA 100uA 80uA 60uA 40uA 20uA 0uA Gb.5.8 karakteristik Output pada transistor NPN 97 Perekayasaan Sistem Antena Karakteristik output merupakan perbandingan kurva arus kolektor I C fungsi arus basis I B .serta perbandingan antara arus kolektor dan arus basis yang dinotasikan dalam B. Tahanan dinamis output kolektor-emitor bisa dirumuskan sebagai berikut: C CE CE I U r    r CE = tahanan dinamis output ΔU CE = perubahan tegangan kolektor – emitor ΔI C = perubahan arus kolektor r CE juga dinotasikan sebagai e h 22 1 Kurva karakteristik arus kolektor I C fungsi arus basis I B secara ideal merupakan garis linier, berarti penguatan arus B = konstan. B C I I   Kemiringan dari kurva IC = f IB merupakan penguatan arus dinamis yang dirumuskan sebagaiberikut: I CmA I BuA I B I C  Gb.5.9 karakteristik IC = f IB B C I I     Δ β= penguatan arus dinamis ac ΔI C = perubahan arus kolektor ΔI B = prubahan arus basis Δ βdinotasikan juga sebagai h 21e Kurva karakteristik UCE fungsi UBE dinotasikan sebagai D = h 12e 98 Teknik Elektronika Komunikas1 CE BE U U D    Gb.5.10 karakteristik IC = f IB

5.9. Hubungan Dasar Transistor

Hubungan Basis Hubungan Common Base _ + + _ Gb.5.11 Konfigurasi penguat basis bersama Besaran input : I E , U EB Besaran out put : I C , U CB Perbandingan pembawa E C I I =    simbol yang lain : arus mengenai titik kerja h fb , h 2Ib , fb 99 Perekayasaan Sistem Antena Perbandingan pembawa arus searah besarnya relatif konstan E C I I = A h FB , H FB , FB Dengan Common Base hubungan basis , penguatan tegangan besar , tetapi tanpa penguatan arus kecil ≤1   UCB = V UEB Hubungan Emiter bersamaCommon Emitor Hubungan: Emiter bersama Penguat ini dipakai secara luas dan dihampir semua penguat yang membutuhkan penguat tegangan dan arus secara secara bersama sama. Rangkaian dasarnya dapat dilihat seperti gambar dibawah ini + _ + _ R IB UBE IE UCE Gb.5.12 Konfigurasi penguat Emitor bersama Besaran input : I B , U BE Besaran out put : I C , U CE Penguatan arus : dari basis input ke kolektor output Perbandingan pembawa arus :   I C I B Penguatan arus adalah : I E = I B + I C ; I B = I E -I C   I B =  I E -  I C Penguatan arus Simbol yang lain I I = B C    FE , H , h 21e FE  Penguatan arus searah B C I I = Β FE , H , h FE FE  Dengan hubungan emiter dimaksudkan untuk memperkuat tegangan dan arus yang besar  U CE = A  U BE 100 Teknik Elektronika Komunikas1 Grafik input dan Output mA 1 0,75 0,5 0,25 IB UCE = 10V D C B A UBE 0,2 0,4 0,6 0,8 V Gb.5.13 Grafik hubungan IB = f U BE pada Diode BE forward mA 100 75 50 25 IC D C B A IC IB 5 10 15 20 V UCE IB = 0,25 m A IB = 0,5 m A IB = 0,75 mA IB = 1 m A IB = Parameter Gb.5.14 Grafik hubungan Ic = f U CE pada arah reverse Tahanan input : IB UBE r BE = U I BE B   Tahanan out put : CE UCE IC C CE CE I U =   r Terjadi saling ketergantungan antara besaran input dengan besaran output Grafik pengaturan arus grafik pembawa arus Grafik pengaturan tegangan grafik pembawa hybrid mA IC 100 75 50 25 A B C D IC IB IB mA 0,25 0,5 0,75 1 Kurva I C = f I B mA IC 100 75 50 25 A B C D UBE V 0,2 0,4 0,6 0,8 Kurva I C = f U BE 101 Perekayasaan Sistem Antena Hubungan Kolektor bersama common collector atau pengikut emiter emitor follower Hubungan bersama : kolektor Mempunyai sifat berlawanan fungsinya sifat - sifatnya dengan hubungan basis, pada basis bersama penguatan tegangan besar dan penguatan arus kecil, sementara pada Kolektor terjadi penguatan arusnya yang besar dan penguatan tegangan keci l AV ≤ 1 _ + IB -UBC IC -UEC IE -U-UBC -U _ + Besaran input : I B , U BE Besaran ouput : I E , U EC Pembawa arus : dari basis input ke emiter out put Rangkaian input 2 pengaturan dari 1 memberikan dan mempunyai fungsi hubungan yang sama berkaitan dengan kesamaan polaritas dari rangkaian input dan out put sebagaimana pada hubungan basis dan emiter . + _ IB UB IC IE R UE + _ Perubahan pada UE - sama dan diikuti  perubahan pada UA Pendekatan harga : Emiter mengikuti basis  Emiter penghasil harganya kembali : IE = IB + IC dan juga :  IE =  IB +  I C Perubahan tegangan sama dengan 102 Teknik Elektronika Komunikas1 Perbandingan arus pembawa :   I E I B Penguatan arus Maka :        I E I B = I B + I C = 1 + I E I B I B Hubungan kolektor kemungkinan besar terjadi penguatan arus tetapi tanpa penguatan tegangan pelemahan Dimensi dari tiga bentuk konfogurasi Common Emiter Common Basis Common Colector Penguatan Arus Tinggi 100 Rendah 1 Tinggi 100 Penguatan Tegangan Tinggi 250 Tinggi 200 Rendah 0,95 Tahanan Input Cukup 600 Rendah 50 Tinggi 50 K Tahanan Out put Tinggi 50 K Tinggi 1 M Rendah 100

5.10 PHOTOTRANSISTOR