Dengan memasang tahanan NTC paralel terhadap R2. Umpan balik arus pada tahanan emitor RE

130 Teknik Elektronika Komunikas1 Tahanan basis permanen R1, atau tahanan permanen R1 yang diseri dengan potensiometer untuk menepatkan nilai Uo = ½ Us = 6V +12V 0V +0,7V +6V RL R1 11,3 I B +I Q I Q I B R2 Gambar 6.9. rangkaian bias dengan pembagi tegangan Pemasangan tahanan basis R1 pada gambar sebelumnya akan berdampak mengecilnya impedansi input. Agar impedansi input tetap bisa dipertahankan tinggi dan untuk mempermudah penepatan tegangan basis- emitor sama dengan 0,7V maka perlu dipasang tahanan R1 dan R2 seperti gambar di samping. Agar perencanaan lebih mudah , maka dilakukan pendekatan empiris praktek, bahwa besarnya B B xI dengan sampai xI Iq 10 . . .. 2  Iq U R I Iq U Us R BE B BE     2 1 Keuntungan pemasangan R1 dan R2 pada rangkaian di atas adalah, bahwa R2 diharapkan lebih rendah nilainya dibandingkan dengan tahanan basis emitor r BE. Tujuannya agar perubahan sinyal input tidak menggeser nilai r BE . Namun ada kelemahan, bahwa dengan kenaikan suhu transistor menyebabkan kenaikan arus kolektor, arus basis serta bergesernya titik kerja transistor. Untuk itu bisa diatasi dengan beberapa cara :

a. Dengan memasang tahanan NTC paralel terhadap R2.

Us 0V RC R1 I B +I Q I Q I B R2 NTC I C mA 3 2 1 0,2 0,4 0,6 0,8 1 U BE V 0,7 0,8 Gambar 6.10. perubahan grafik akibat temperatur Pada temperatur NTC yang tinggi akibat naiknya sinyal input, akan berakibat turunnya nilai resistansi NTC yang menggeser UBE menjadi kecil. Mengecilnya UBE akan menurunkan IB dan IC.

b. Umpan balik arus pada tahanan emitor RE

131 Perekayasaan Sistem Antena Us 0V RC R1 I B +I Q I Q I B R2 RE U BE U RE I E I C Gambar 6.11. rangkaian bias dengan pembagi tegangan UR2 = UBE + URE Dengan membesarnya arus basis IB yang diikuti membesarnya arus kolektor Ic akan diikuti pula oleh mebesarnya arus emitor IE. Akibatnya drop tegangan pada tahanan emitor URE akan naik dan menekan tegangan basus emitor UBE. Akibatnya arus basis mengecil dan arus kolektor kembali mengecil. Dengan peristiwa tersebut di atas, maka tahanan emitor RE disebut sebagai tahanan umpan balik arus. Namun dengan pemasangan RE akan berdampak mengecilnya penguatan tegangan V RE RC Vu  Untuk mengatasi hal tersebut perlu memulihkan penguatan tegangan, caranya dengan mengecilkan dianggap hubung singkat nilai RE bila dipandang dari sinyal bolak-balik ac. Caranya adalah dengan memasang kapasitor paralel terhadap RE Us 0V RC R1 I B +I Q I Q I B R2 RE U BE U RE I E I C Gambar 6.12. susunan pembagian arus dan tegangan Untuk menentukan nilai resistor dapat dicari dengan rumus seperti dibawah ini: Uo = ½ Us  Uo sama dengan Uc URC= Us – Uo 132 Teknik Elektronika Komunikas1 q B R S B R q RE BE B RE C B RE E RE E CE RC RE B RC RC I I U U R I U I U U R I U I I U I U R U U Us U I U Ic U Rc                 2 1 2 2 . 10 1   Besarnya Tahanan kapasitor adalah Xc dan besarnya =  fC Xc  2 1  Pada sinyal ac, Xc merupakan hubungsingkat, sehingga penguatan tegangan pulih seperti pada saat tanpa RE. Namun seting bias tegangan DC dan umpan balik arus emitor tidak terganggu, karena pada tegangan DC kapasitor CE bersifat open terbuka. 2 rBE fb CE    β = penguatan arus fb = frekuensi batas bawah rBE = tahanan basis emitor

6.5. Umpan balik tegangan