Penyearah Gelombang Penuh Dilengkapi Filter Kapasitor Rangkaian ekivalen Dioda

10 Teknik Elektronika Komunikas1 setengah gelombang besarnya adalah t = T sebesar 20 ms. Bila ditransfer dalam frekuensi, maka t = 1f  f = 1t = 120ms = 50 Hz. Maka persamaan bisa dituliskan menjadi : C f I C I U DC f DC r     1 Besarnya tegangan DC hasil penyearahan adalah  U DC = Um – 0,5 Ur Sehingga bisa dituliskan C f I Um U DC DC . . 2   Contoh Desain : Dibutuhkan sebuah adaptor untuk kebutuhan supplai alat elektronik yang membutuhkan tegangan 12V DC dan arus beban 1,5 A. tentukan besarnya tegangan transformator dan besarnya kapasitansi kapasitornya ? Jawab: Tegangan AC dari transformator diambil 12V, dan jika dikonversi ke VMax = 120,707 = 16,9V C U DC . 50 . 2 5 , 1 9 , 16    C U DC . 100 5 , 1 9 , 16   dan nilai C adalah 12 9 , 16 . 100 5 , 1   C C . 100 5 , 1 9 , 4   9 , 4 . 100 5 , 1  C C= 3061µF

2.6. Penyearah Gelombang Penuh Dilengkapi Filter Kapasitor

Filter pada penyearah gelombang penuh menyebabkan, pengosongan kapasitor adalah setengah perioda sinus sebesar t = 0,5 T sebesar 10 ms. Bila ditrasfer ke dalam domain frekuensi maka  f = 110ms = 100 Hz. 11 Perekayasaan Sistem Antena RL + - Ui D1 D2 D3 D4 Gambar 2.8 Filter Pada Penyearah Gelombang Penuh Bila dilakukan pendekatan waktu pengosongan kapasitor T 2  T2  T = 1f, maka T2 = 12.f 1  f 1 = frekuensi ac input sebesar 100 Hz. f 1 = 2x f C f I U C f I U U C f I U DC m DC m DC DC r . . 4 . . 2 5 , . . 2 1 1 1       . . 2 L L DC DC R Um R U I   C f I U C f U U DC m R Um m DC L . . 4 . . 2 5 , 1 . 2             Contoh Desain Dibutuhkan sebuah adaptor untuk kebutuhan supplay alat elektronik yang membutuhkan tegangan 12V DC dan arus beban 1,5 A. tentukan besarnya tegangan transformator dan besarnya kapasitansi kapasitornya ? Jawab: 12 Teknik Elektronika Komunikas1 Tegangan AC dari transformator diambil 12V, dan jika dikonversi ke VMax = 120,707 = 16,9V C f I U C f U U DC m R Um m DC L . . 4 . . 2 5 , 1 . 2             C U DC . 50 . 4 5 , 1 9 , 16    C U DC . 200 5 , 1 9 , 16   dan nilai C adalah 12 9 , 16 . 200 5 , 1   C C . 200 5 , 1 9 , 4   9 , 4 . 200 5 , 1  C C= 1530µF

2.7. Rangkaian ekivalen Dioda

Diode ideal adalah dapat disimbulkan sebagai sakelar dalam keadaan ON arah forward dan OFF saat reverse, namun dalam kenyataanya dioda tidaklah ideal, karena ada tahanan dinamis dari dioda dan tegangan dioda yang harus dilampaui tertentu disaat forward hingga dioda dapat menghantar ON Gambar dibawah menunjukkan rangkaian ekivalen dari dioda 1N4001 yang di ekivalenkan saat kondisi statis Rd dan dinamis rd, kondisi Rd diambil pada grafik pada titik tertentu, misalnya saat ID= 50mA dan tegangan 0,8V maka didapatkan 16Ω, sedangkan untuk tahanan dioda dinamis rd =ΔUAKΔIAK Gambar 1.3. memperlihatkan komponen pengganti dioda STATIS pada bagian atas dan pengganti dioda dinamis pada bagian bawah dan rangkaian pengganti dioda pada saat sedang ada beban RL. Gambar 1.3. Rangkaian pengganti statis dioda Gambar 1.4. Rangkaian pengganti dinamis dioda 13 Perekayasaan Sistem Antena Gambar 1.6. Rangkaian dioda statis dengan beban R L

2.8. Rangkaian Pelipat tegangan: