1989. Selanjutnya Buckman dan Brady 1982 menambahkan bahwa unsur N merupakan unsur pembatas yang sangat berpengaruh dalam keadaan kekurangan dibandingkan dengan
unsur hara yang lainnya dan pengaruhnya sangat mencolok dan cepat bila ditambahkan pada tanaman dan N-tersedia antara lain NO
2 -
, NO
3 -
, dan NH
4 +
. Pada umumnya nitrogen sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan
bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar Sarief, 1989. Nitrogen juga berperan sebagai penyusun semua protein, khlorofil dan asam-asam nukleat, serta berperan
penting dalam pembentukan koenzim Hanafiah, 2005.
3.2 Perubahan Variasi Kadar Unsur P-tersedia
Mengamati kenampakan Peta Inverse Distance weighted IDW pada Gambar 3a terlihat didominasi oleh warna cokelat muda yang menandakan bahwa kandungan unsur hara
Fosfor di dalam tanah sangat rendah walapun pada beberapa titik memiliki kandungan Fosfor yang tinggi karena pada saat itu adalah musim kemarau. Ketidakmerataan tersebut
disebabkan oleh sedikitnya kandungan unsur hara Fosfor yang terkandung di dalam tanah atau dapat juga disebabkan oleh sistem pengairan yang kurang baik sehingga terjadi
ketimpangan kandungan Fosfor.
Gambar 3. Peta Spasial Kandungan Fosfor
Pada Gambar 3b terlihat hampir terjadi pemerataan pada pola spasial sebaran, hampir seluruh lahan terlihat berwarna cokelat muda, walaupun kandungan unsur hara Fosfor masih
bisa dikatakan rendah, perubahan tersebut terjadi dikarenakan pada saat itu terjadinya musim hujan oleh karena itu kandungan unsur hara fosfor terikat karena sifat unsur hara fosfor
adalah mudah terikat. Pada Gambar 3c, dapat dilihat pola yang terjadi hampir sama pada
Gambar 3a, masih didominasi dengan warna cokelat muda, walaupun pada beberapa titik terdapat indikasi tingginya unsur hara Fosfor karena terjadi musim hujun pula.
Faktor cuaca seperti hujan juga dapat memberikan pengaruh terhadap variasi atau tidak meratanya unsur hara Fosfor pada masing-masing pola sebaran spasial baik pada gambar 3a,
3b maupun 3c. Hal lain yang mungkin menyebabkan terjadinya variasi unsur hara Fosfor ini adalah perbedaan kecepatan siklus alami dari pada unsur Fosfor tersebut pada masing-masing
pola sebaran spasial. Gambar 1 menegaskan secara kuantitatif yang didasarkan pada nilai varian dari ketiga tahap analisis sampel yang dilakukan, yang menunjukkan variasi
kandungan unsur hara Fosfor pada pola sebaran spasial.
Fosfor diserap tanaman dalam bentuk H
2
PO
4 -
dan HPO
4 2-
. Ketersediaan Fosfor di dalam tanah ditentukan oleh banyak faktor, tetapi yang paling penting adalah pH tanah.
Hanafiah 2005, menyatakan bahwa proporsi penyerapan dipengaruhi pH perakaran. Fosfor sebagian besar berasal dari pelapukan batuan mineral alami, sisanya berasal dari pelapukan
bahan organik. Walaupun sumber Fosfor didalam tanah mineral tersedia cukup banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan Fosfor. Pasalnya, sebagian besar fosfor terikat
secara kimia oleh unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sulit larut dalam air Novizan, 2002. Fungsi unsur Fosfor pada tanaman padi menurut De Datta 1981 adalah untuk
merangsang perkembangan akar, mempercepat perkembangan dan pemasakan biji, meningkatkan anakan, meningkatkan kemampuan tanaman tumbuh lebih cepat dan lebih
lengkap, merangsang perkembangan biji yang baik dan memberikan nilai nutrisi tinggi pada tanaman padi.
Jika fosfor dalam keadaan kurang, pembelahan sel dalam tanaman tertunda dan pertumbuhan dihalangi. Warna hijau gelap berkaitan dengan satu perubahan warna keungu-
unguan pada stadia perkecambahan merupakan satu gejala defisiensi fosfor, kemudian tanaman menjadi kuning dan kekurangan fosfor dapat pula mengakibatkan terhambatnya
penggunaan nitrogen oleh tanaman. Tidak tersedianya fosfor dalam jumlah yang cukup juga mengakibatkan kematangan tanaman dan pembentukan biji selalu tertunda. Ciri gejala
defisiensi fosfor diantara tanaman adalah pertumbuhan kerdil Foth, 1998.
3.3 Perubahan Variasi Kadar Unsur K-tersedia