HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis laboratorium, kandungan unsur hara Nitrogen, P- tersedia, K- tersedia, dan pH dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tabel Hasil Analisis Kandungan Unsur Hara N, P, K, dan pH
Petak Sampel N total
P tersedia ppm K tersedia ppm
PH I
II III
I II
III I
II III
I II
III P1
0.14 0.14
0.21 22.33
5.51 16.45
315.18 265.38
276.67 6.25
6.29 6.57
P2 0.14
0.17 0.21
18.70 11.56
16.98 314.80
267.93 427.37
6.54 6.25
6.67 P3
0.11 0.15
0.19 12.84
15.21 13.88
267.80 386.76
287.05 6.31
6.00 6.47
P4 0.09
0.12 0.23
11.67 13.66
3.90 267.94
267.23 135.13
6.55 6.23
6.56 P5
0.11 0.11
0.14 13.73
5.96 9.91
228.39 210.18
135.13 6.72
6.19 6.59
P6 0.10
0.16 0.19
8.09 13.25
2.20 225.56
154.69 131.49
6.66 6.16
6.60 P7
0.09 0.14
0.16 13.34
10.65 3.75
374.95 210.31
130.01 6.67
6.40 6.63
P8 0.08
0.10 0.15
8.76 9.41
6.84 241.85
267.76 128.74
6.72 6.41
6.41 P9
0.10 0.08
0.19 5.10
7.29 11.57
189.97 155.16
129.24 6.71
6.27 6.36
P10 0.11
0.11 0.17
9.21 5.99
11.53 346.38
267.76 128.80
6.60 6.24
7.12 P11
0.10 0.13
0.15 10.02
6.44 15.75
234.07 268.76
282.58 6.62
6.39 6.73
P12 0.10
0.14 0.25
4.55 12.34
6.80 224.69
266.34 127.90
6.58 6.10
7.09 P13
0.13 0.10
0.22 5.01
10.98 9.26
351.82 208.54
126.23 6.34
6.42 6.66
P14 0.09
0.13 0.20
7.72 12.82
7.70 185.11
211.11 125.68
6.69 6.36
6.72 P15
0.08 0.14
0.12 10.36
12.30 11.29
142.70 209.54
275.74 6.69
6.20 6.89
P Var 0.37
0.60 1.33
24.62 10.41
21.98 4.569.66
3.267.47 8.963.62
0.02 0.01
0.05
Tabel 1. menunjukkan bahwa variasi kandungan N total berkisar antara 0,08 - 0,25 dengan nilai varian masing-masing 0,37; 0,60; 1,33. Kandungan P tersedia memiliki range
nilai yang cukup luas yakni 2,20 ppm - 22,33 ppm dengan nilai varian rata-rata setiap tahap masing-masing 24,62; 10,41; dan 21,98. K tersedia berkisar antara 125,68 ppm -
374,95 ppm merupakan variabel dengan range terbesar. Derajat keasaman tanah secara keseluruhan adalah 6,00 - 7,12 dengan rata-rata pH adalah 6,5. Rata-rata nilai varian juga
menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu besar yaitu 0,029.
1.5 Perubahan Variasi Kandungan N-total
Berdasarkan kenampakan peta Inverse Distance Weighted IDW, pada Gambar 2a yang cenderung didominasi dengan warna putih menandakan bahwa kandungan unsur hara
Nitrogen di dalam tanah sangat rendah hal tersebut disebabkan karena pada saat pengambilan sampel pada tanggal 18 Februari 2009 musim kemarau oleh karena itu akan menyebabkan
terjadinya proses penguapan volatilisasi dan sedikitnya kandungan unsur hara Nitrogen yang terkandung di dalam tanah.
Gambar 2. Peta Spasial Kandungan Nitrogen
Selanjutnya pada Gambar 2b memberikan indikasi bahwa kandungan unsur hara Nitrogen masih bisa dikatakan rendah, perubahan tersebut terjadi karena pada saat
pengambilan sampel pada tanggal 4 Juni 2009 terjadinya musim hujan, hal tersebut akan menyebabkan terjadinya proses leacing pencucian, begitu pula pada Gambar 2c pada saat
pengambilan sampel tanggal 5 November 2009 terjadinya musim hujan pula, hal tersebut menyebabkan proses leacing pencucian pada tanah dan walaupun di beberapa titik terjadi
perubahan warna indikator, namun tidak mengubah interpretasi atau keterangan secara menyeluruh yang dihasilkan yakni masih dalam batas rendah. Selain memang karena faktor
kesuburan tanah, pemupukan yang tidak seimbang bisa menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kandungan unsur hara Nitrogen pada tanah.
Faktor cuaca seperti hujan juga dapat memberikan pengaruh terhadap variasi pada masing-masing pola sebaran spasial baik pada Gambar 2a, 2b maupun 2c ataupun terjadinya
perubahan kandungan unsur hara Nitrogen dari Gambar 2a yang sebelum panen menunjukkan bahwa gambar 2a,memiliki pola penyebaran kandungan unsur hara Nitrogen
sangat rendah menjadi Gambar 2b yang sesudah panen yang memiliki pola penyebaran unsur hara Nitrogennya rendah selanjutnya begitu pula pada gambar 2c menunjukkan pola
penyebaran unsur hara Nitrogennya sedang.
Berdasarkan ketiga gambar di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan kandungan unsur hara nitrogen. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi indikator dan
informasi bagi para petani dalam hal pola tanam, maupun kuantitas pemupukan dengan menggunakan strategi yang tepat. Sehingga petani dapat menggunakan pupuk dan melakukan
pemupukan secara berimbang, efektif dan efisien. Unsur N merupakan unsur utama bagi pertumbuhan tanaman yaitu sebagai penyusun protein, asam nukleat, khlorofil dan senyawa
organik lain, maka dengan demikian natrium merupakan penyusun protoplasma Sarief,
1989. Selanjutnya Buckman dan Brady 1982 menambahkan bahwa unsur N merupakan unsur pembatas yang sangat berpengaruh dalam keadaan kekurangan dibandingkan dengan
unsur hara yang lainnya dan pengaruhnya sangat mencolok dan cepat bila ditambahkan pada tanaman dan N-tersedia antara lain NO
2 -
, NO
3 -
, dan NH
4 +
. Pada umumnya nitrogen sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan
bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar Sarief, 1989. Nitrogen juga berperan sebagai penyusun semua protein, khlorofil dan asam-asam nukleat, serta berperan
penting dalam pembentukan koenzim Hanafiah, 2005.
3.2 Perubahan Variasi Kadar Unsur P-tersedia