commit to user
cix Dari wawancara yang dilakukan terhadap beberapa guru SMA di
lokasi penelitian, guru-guru memiliki pandangan bahwa buku teks sangat bermanfaat dalam pembelajaran. Guru memaknai buku teks sebagai bahan
referensi bagi siswa untuk memahami materi dan memudahkan bagi guru dalam menyampaikan materi yang banyak dalam waktu yang singkat.
Selain itu, sebagai buku teks dapat berperan sebagai media karena memberikan kemudahan dalam bentuk penyajian berbagai visualisasi
seperti gambar-gambar peninggalan sejarah, tokoh-tokoh, peristiwa yang terjadi pada masa lampau, peta sejarah, tabel-tabel, grafik, bagan, serta
adanya peta konsep. Semua data olahan dan berbagai visualisasi tersebut sangat
membantu dalam memahami konsep sejarah yang lebih banyak bersifat abstrak. Bagi guru buku teks juga memberikan kemudahan dalam
melakukan evaluasi. Ini karena dalam buku teks terdapat berbagai jenis soal dan penugasan bagi siswa. Selain itu adanya variasi soal dan
penugasan ini dapat menjadi inspirasi bagi guru untuk mengembangkan berbagai alat evaluasi dan penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan
dan pencapaian belajar siswa.
b. Kriteria Pemilihan Buku Teks Bagi Guru dalam Pembelajaran
Sejarah
Buku-buku teks yang digunakan oleh guru untuk bahan ajar di Kabupaten Semarang cukup beragam, tetapi keberagaman buku teks yang
digunakan dalam pembelajaran tidak begitu saja membuat semua buku
commit to user
cx yang diacu oleh guru dimanfaatkan dalam pembelajaran. Artinya buku
teks yang dimanfaatkan secara bersama-sama oleh guru dan siswa dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Dari pengamatan yang dilakukan di
empat sekolah, buku-buku teks yang dipilih sebagai buku yang digunakan dalam pembelajaran adalah buku tulisan I Wayan Badrika 2007 yang
diterbitkan oleh Erlangga, buku tulisan Prof. Dr. Habib Mustopo, dkk. 2007 yang diterbitkan oleh Yudhistira, buku tulisan Dr. Magdalia Alfian,
M.A. 2007 yang diterbitkan oleh Esis, buku sejarah bilingual tulisan Muhamad Taupan 2007 yang diterbitkan oleh Yrama Widia, serta buku
teks yang disusun oleh penerbit Cempaka Putih. Buku teks yang paling banyak digunakan adalah buku teks yang diterbitkan oleh Erlangga dan
Yudhistira. Keunggulan dari buku-buku tersebut telah diuraikan pada bagian di atas.
Kriteria pemilihan buku teks oleh guru pada dasarnya didasarkan pada relevansi materi yang terkandung dalam buku teks dengan struktur
kurikulum seperti yang tercantum dalam Permendiknas No. 22 dan 23 tahun 2006. Guru-guru menyatakan bahwa pemilihan tersebut didasarkan
pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMA. Pemilihan buku teks yang digunakan dalam pembelajaran ini harus sesuai dengan SK
dan KD, agar buku teks yang digunakan sinkron terhadap materi yang disampaikan. Hal ini karena selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir
telah terjadi berbagai perubahan dalam kurikulum, mulai dengan adanya suplemen GBPP tahun 1999 sebagai penyempurnaan kurikulum 1994,
adanya uji coba pelaksanaan kurukulum 2004 atau yang dikenal dengan
commit to user
cxi Kurikulum Berbasis Kompetensi, serta yang sekarang diterapkan, yakni
KTSP yang berpedoman pada PP No 19 tahun 2005. Rahmawati, guru sejarah SMA N 1 Ungaran menyatakan ketika
wawancara pada 3 Desember 2009 bahwa alasan pemilihan buku teks disebabkan selain karena isinya telah sesuai dengan SK dan KD yang
dirumuskan dalam Permendiknas 22 tahun 2006, juga karena faktor isinya. Kesesuaian antara buku dengan SK dan KD dapat dilihat dari tabel di
bawah. Contohnya adalah ketika ia memilih buku teks dari Yudhistira bagi kelas XII IPS. Dalam pemilihan buku tersebut, ia melihat kesesuaian
antara SK dan KD dengan isi materi. Menurutnya buku teks yang dipilih adalah karena isinya cukup lengkap, sehingga berbagai informasi dapat
diperoleh secara mudah oleh siswa. Misalnya dalam mengulas tentang KD “menganalisis peristiwa sekitar proklamasi 17 Agustus 1945 dan
pembentukan pemerintah Indonesia” pada buku Yudhistira diulas sebanyak 30 halaman. Hal ini diharapkan mampu memberikan kemudahan
bagi guru dan terutama guru untuk memahami sebuah peristiwa sejarah. Rahmawati menjelaskan bahwa pemilihan buku teks juga
disebabkan isinya yang menarik dan dilengkapi dengan ilustrasi untuk memudahkan siswa dalam mewujudkan visualisasi terhadap konsep
sejarah yang masih bersifat abstrak wawancara 3 Desember 2009. Ilustrasi tersebut contohnya adalah ilustrasi tentang kehidupan manusia
masa prasejarah. Ilustrasi tersebut memberikan ilustrasi tentang bagaimana cara manusia purba mendapatkan makanan yakni dengan cara berburu
hewan dan mencari makanan dari tumbuhan di hutan.
commit to user
cxii Gambar 3. Ilustrasi tentang kehidupan manusia purba yang terdapat di
buku teks terbitan Erlangga untuk kelas X Sumber: Badrika 2006: 100
Tabel 2. Kesesuaian antara Kompetensi Dasar Kelas XII IPS dengan Materi Buku Terbitan Yudhistira
Kompetensi Dasar Bab dalam Buku
1.1 Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan pembentukan pemerintahan Indonesia
Bab 1 Masa Awal Kemerdekaan
Indonesia
1.2 Menganalisis perkembangan ekonomi-
keuangan dan politik pada masa awal kemerdekaan sampai tahun 1950
Bab 2 Perkembangan Perekonomian dan
Politik Indonesia 1945-1950
1.3 Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia
dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam
bentuk pergolakan dan pemberontakan antara lain: PKI Madiun 1948, DITII, Andi Aziz,
RMS, PRRI, Permesta, G-30-SPKI Bab 3 Perjuangan
terhadap Ancaman Disintegrasi Bangsa
1.4 Menganalisis perkembangan politik dan
ekonomi serta perubahan masyarakat di Indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Bab 4 Usaha Mengisi Kemerdekaan
2.1 Menganalisis perkembangan pemerintahan
Orde Baru Bab 5 Perkembangan
Pemerintah Orde Baru
2.2 Menganalisis proses berakhirnya pemerintah
Orde Baru dan terjadinya reformasi Bab 6 Reformasi di
Indonesia 2.3
Menganalisis perkembangan politik dan ekonomi serta perubahan masyarakat di
commit to user
cxiii Indonesia
3.1 Menganalisis perkembangan sejarah dunia
dan posisi Indonesia di tengah perubahan politik dan ekonomi internasional setelah
Perang Dunia II sampai dengan berakhirnya Perang Dingin
Bab 7 Masa Perang Dingin
3.2 Menganalisis perkembangan mutakhir sejarah
dunia Bab 8 Perkembangan
Mutakhir Dunia Sumber: diolah dari Habib Mustopo, dkk 2007
Di SMA N 1 Ungaran, digunakan pula buku teks bilingual, karena SMA tersebut pada saat ini tengah berupaya untuk menjadi sekolah
bertaraf internasional. Penggunaan buku teks yang menggunakan dua bahasa menurutnya sangat membantu siswa tidak hanya memahami fakta-
fakta dan peristiwa sejarah, tetapi juga memahami Bahasa Inggris. Pemanfaatan buku teks bilingual merupakan satu strategi yang cukup
efektif agar siswa terbiasa menggunakan bahasa Inggris. Pemilihan buku teks sejarah bilingual sangat sesuai dengan konteks SMA N 1 Ungaran
yang tengah menuju sekolah bertaraf internasional. Selain itu, pemanfaatan buku teks bilingual pada dasarnya merupakan sebuah inovasi
dalam pembelajaran sejarah. Dengan adanya pemahaman tentang sejarah dalam bahasa Inggris akan membuka wawasan dari siswa ketika siswa
mencari bahan-bahan dari internet Wawancara 3 Desember 2009. Ini karena sebagaian besar sumber-sumber penting atau penelitian-penelitian
tentang sejarah yang dilakukan oleh para ahli ditulis dalam bahasa Inggris. Ketika siswa mampu menguasai Bahasa Inggris dalam pembelajaran
sejarah, diharapkan ia juga mampu mendapatkan informasi tambahan
commit to user
cxiv tentang sejarah dari berbagai sumber di luar negeri melalui pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Buku teks yang digunakan selain buku bilingual adalah buku yang
diterbitkan oleh Erlangga. Menurut Rahmawati, buku terbitan Erlangga digunakan karena selain isinya padat, juga dilengkapi dengan ilustrasi dan
soal evaluasi yang cukup beragam. Hal ini tentu saja memberikan manfaat tidak hanya bagi guru tetapi juga bagi siswa. Adanya berbagai ilustrasi ini
turut memberikan dorongan bagi siswa dalam membaca buku dan mendalami materi secara mandiri. Alasan subjektif juga muncul dalam
kriteria pemilihan buku teks. Alasan tersebut adalah bahwa buku terbitan Erlangga dipilih karena penerbit tersebut datang menawari bukunya ke
sekolah wawancara 26 November 2009. Oleh karena itu, sekolah tidak repot untuk mencari buku di luar.
Kriteria pemilihan buku teks yang dilakukan oleh guru dari SMA N 2 Ungaran pada dasarnya tidak terlepas dari pandangan awal bahwa buku
teks harus sesuai dengan SK dan KD. Buku teks yang digunakan adalah buku teks terbitan dari Erlangga dan Yudhistira. Cotohnya adalah dalam
buku Erlangga untuk kelas XI IPS, guru melihat bahwa antara SK dan KD dengan bab-bab yang terdapat dalam buku teks telah relevan, seperti untuk
standar kompetensi “menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional”. SK tersebut terdiri atas lima kompetensi dasar,
yakni 1 Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia; 2
Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-
commit to user
cxv Buddha di Indonesia; 3 Menganalisis pengaruh perkembangan agama
dan kebudayaan Islam terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia; 4 Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara,
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia; 5 Menganalisis proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia. Pada buku
terbitan Erlangga, kompetensi dasar tersebut diakomodasi dalam lima bab. Masing-masing bab menguraikan satu standar kompetensi dasar. Rincian
dari lima bab tersebut adalah sebagai berikut Tabel 3 Relevansi Kompetensi Dasar dan Materi dalam Buku Terbitan
Erlangga untuk Kelas XI IPS KD Bab
Rincian Isi
1.1 Perkembangan agama dan
kebudayaan Hindu- Budha di Indonesia
A. Proses perkembangan budaya dan
agama Hindu-Budha B.
Teori masuk dan berkembangnya agama serta kebudayaan hindu-budha
ke Indonesia 1.2 Kerajaan-Kerajaan
Hindu-Budha di Indonesia
A. Kerajaan tertua di Indonesia
B. Kerajaan Melayu dan Sriwijaya
C. Kerajaan Mataram Kuno
D. Kerajaan Kediri
E. Kerajaan Singosari
F. Kerajaan Bali dan Pajajaran
G. Kerajaan Majapahit
H. Kehidupan sosial, politik, ekonomi,
dan budaya Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Budha
I. Faktor-faktor penyebab runtuhnya
kerajaan bercorak Hindu-Budha 1.3 Perkembangan
agama dan kebudayaan Islam di
Indonesia A.
Perkembangan agama dan kebudayaan Islam di Jazirah Arab
B. Teori masuknya agama dan
kebudayaan Islam di Indonesia 1.4 Kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia A.
Kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka B.
Kerajan Islam di Pulau Jawa C.
Kerajaan Islam di Indonesia timur D.
Kehidupan sosial, politik, dan ekonomi 1.5 Proses
interaksi antara tradisi lokal,
Hindhu-Budha, dan A.
Akulturasi budaya Hindu-Budha dan budaya lokal Indonesia
B. Budaya Hindu-Budha dan
commit to user
cxvi Islam di Indonesia
perkembangan intelektual masyarkat C.
Interaksi sosial budaya masyarakat Indonesia pada awal perkembangan
Islam Sumber: diolah dari Permendiknas No 22 tahun 2006 dan Badrika 2006
Kemudian, selain kriteria bahwa buku teks yang digunakan dalam pembelajaran adalah buku yang telah sesuai dengan struktur kurikulum,
dijelaskan pula bahwa dalam memilih buku teks, haruslah dipilih buku yang mengupas materi secara mendetail, memiliki soal yang variatif, serta
kronologis sesuai dengan waktu kejadian. Pemilihan buku yang mengupas permasalahan secara mendetail menjadi satu faktor yang sangat penting.
Ini untuk menghindari kesimpangsiuran wacana yang berkembang dalam masyarakat tentang sejarah. Pemilihan buku yang mengupas materi secara
mendetail akan memberikan bekal pada siswa pemahaman yang cukup mendalam tentang sebuah peristiwa sejarah. Selain itu materi yang dikupas
secara mendetail akan memberikan pandangan yang komprehensif atau menyeluruh tentang sebuah peristiwa sejarah. Pandangan yang bersifat
menyeluruh sangat penting dalam pembelajaran sejarah karena tanpa pandangan yang menyeluruh siswa tidak akan mampu memberikan
sikapnya tentang sebuah peristiwa sejarah. Buku Erlangga untuk kelas XI IPS yang digunakan oleh guru telah mendetail dalam menjelaskan tentang
kerajan-kerajaan Hindu-Budha yang termasuk dalam kompetensi dasar “menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia” sebanyak 50 halaman. Aspek yang dipertimbangkan oleh guru di SMA N 2 Ungaran
dalam pemilihan buku teks adalah aspek variasi dari soal. Menurut
commit to user
cxvii wawancara dengan Suparti pada 23 November 2009, buku teks yang baik
adalah buku teks yang menyediakan variasi soal yang beragam untuk menilai tingkat pencapaian keberhasilan belajar siswa. Dengan adanya
variasi dalam evaluasi dan penilaian, ini akan membuat siswa tidak bosan dengan model evaluasi yang hanya hanya memilih jawaban atau menjawab
pertanyaan esai. Variasi soal dalam pembelajaran sejarah merupakan upaya untuk menuju perbaikan dalam sistem evaluasi. Soal yang terdapat
dalam buku teks yang dipilih oleh SMA N 2 Ungaran, yakni Erlangga dan Yudhistira, beraneka ragam. Salah satu contoh soal yang digunakan
sebagai alat evaluasi adalah soal yang berbentuk studi kasus. Salah satu contoh tentang dekrit presiden tanggal 5 Juli tahun 1959. Petunjuk yang
digunakan adalah untuk membuat kelompok kerja yang terdiri atas empat sampai lima siswa kemudian melakukan riset sederhana tentang latar
belakang, reaksi masyarakat, pelaksanaan dekrit dan perbandingan dekrit tersebut dengan dekrit pada saat presiden Abdurahman Wahid. Adanya
penugasan dalam bentuk studi kasus ini merupakan salah satu jenis evaluasi yang kreatif dan menumbuhkan sikap kritis siswa dalam
memahami materi. Aspek lain yang dijadikan acuan adalah aspek kronologis. Aspek
kronologis maksudnya adalah buku teks tersebut disusun secara urut. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan pembahasan, sehingga
pemahaman tidak melompat-lompat. Walaupun pembelajaran menurut SK KD bersifat tematis, tetapi aspek tematis itu tidak boleh dilepaskan dari
aspek kronologi. Melalui pemahaman terhadap aspek kronologis,
commit to user
cxviii diharapkan siswa mampu memahami permasalahan secara lebih runtut dan
sistematis, sehingga pemahaman siswa bersifat mendalam. Buku yang digunakan telah menjelaskan peristiwa-peristiwa secara urut, seperti ketika
mengulas kerajaan-kerajaan di Indonesia, dalam buku telah ditampilkan secara urut mulai dari yang paling awal sampai paling akhir.
Bagi guru sejarah di SMA N 1 Ambarawa kriteria pemilihan buku sejarah juga tidak berbeda dengan guru-guru lainnya. Di sana digunakan
buku terbitan Erlangga, Yudhistira, dan Esis. Buku-buku tersebut dipilih karena kesesuaian antara materi yang terkandung dalam buku dengan
struktur kurikulum yang tercantum dalam SK dan KD. Buku-buku tersebut memiliki relevansi dengan kurikulum karena di dalam buku teks tersebut
telah dicantumkan SK dan KD yang berlaku sebagai dasar penulisan buku teks wawancara 24 November 2009. Pada buku terbitan Esis misalnya
jumlah bab yang terdapat pada buku sesuai dengan jumlah KD pada kelas tersebut. Artinya tiap-tiap bab yang terdapat dalam buku merupakan
penjabaran dari satu KD tertentu. Pada kelas XII IPS terdapat sembilan KD dan pada buku Esis terdapat sembilan bab yang menjabarkan tiap-tiap
KD. Selain itu kedalaman materi yang terdapat dalam buku itu juga
cukup lengkap, sehingga guru bisa mendapatkan informasi-informasi kesejarahan yang digunakan sebagai bahan ajar. Pada buku terbitan Esis
misalnya, untuk kelas XII IPS, cakupan materi yang disajikan cukup banyak karena memiliki ketebalan 260 halaman. Pada standar kompetensi
“menganalisis perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan
commit to user
cxix kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk
pergolakan dan pemberontakan antara lain: PKI Madiun 1948, DITII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-SPKI” ulasan tentang peristiwa
G-30-SPKI mendapat porsi tersendiri sebagai subbab sebanyak 10 halaman.
Buku ajar yang dipilih digunakan sebagai referensi bagi guru dalam mengajar. Oleh karena itu cakupan materi yang lengkap menjadi
pilihan utama bagi guru untuk menentukan jenis buku teks yang digunakan dalam pembelajaran. Selain itu faktor dijadikan pertimbangan oleh guru
dalam pemilihan buku teks adalah ketersediaan gambar-gambar, peta, atau konsep yang memudahkan siswa untuk melakukan pemahaman terhadap
konsep. Buku terbitan Yudhistira merupakan buku yang dipilih karena alasan banyaknya ilustrasi baik tokoh sejarah, gambar bersejarah, atau
peta, dan peta konsep. Pada buku Yudhistira untuk kelas XII IPS rata-rata terdapat 30 gambar untuk tiap bab. Buku ini merupakan buku yang
memuat paling banyak ilustrasi dibandingkan dengan buku-buku teks lain yang dimanfaatkan.
commit to user
cxx Gambar 4. Peta Pertempuran Ambarawa pada buku teks Yudhistira
Sumber: Habib Mustopo, dkk. 2007: 48 Adanya peta konsep yang terdapat pada buku teks sangat
membantu dalam memahami konsep sejarah yang cukup rumit. Selain itu, ini juga menjadi bahan yang diajarkan oleh guru dalam pembelajaran.
Ketika guru telah memahami konsep terlebih dahulu, maka guru akan lebih mudah menjelaskan konsep tersebut pada siswa. Inilah yang menjadi
satu alasan guru ketika memilih buku teks. Peta konsep ditampilkan pada tiap awal bab atau awal KD, seperti yang terdapat pada buku teks terbitan
Erlangga. Ketersediaan soal yang variatif juga menjadi alasan mengapa guru
memilih buku teks tersebut. Buku teks yang digunakan rata-rata memiliki beragam soal dan latihan untuk mengasah kompetensi siswa. Selain itu ada
beberapa keunggulan yang terdapat dalam buku seperti adanya kolom- kolom sejarah yang berisi fakta-fakta yang unik dan menarik, seperti pada
buku terbitan Esis. Adanya kolom yang berisi fakta sejarah yang menarik ini memiliki manfaat untuk menarik minat siswa dalam belajar sejarah.
Dengan demikian, ketika buku teks yang digunakan adalah buku yang menarik dengan banyak informasi dan visualisasi yang beragam, maka
diharapkan dapat meningkatkan minat baca siswa terhadap materi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, juga untuk meningkatkan minat siswa
memperdalam materi dengan membaca buku referensi yang lain. Sementara itu, guru sejarah di SMA N 1 Bergas saat wawancara
pada 28 November 2009 menyatakan bahwa ada beberapa kriteria dalam
commit to user
cxxi pemilihan buku teks. Buku teks yang digunakan dalam pembelajaran
sejarah di SMA N 1 Bergas adalah buku terbitan Erlangga. Alasan utama yang digunakan dalam melakukan pemilihan buku teks adalah bahwa buku
teks selain harus relevan dengan SK dan KD harus mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Tampilan buku teks yang menarik dan atraktif sangat berperan dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa, seperti gambar peninggalan
masyarakat pada zaman prasejarah berupa alat serpih, kapak batu, dan kapak lonjong dalam kompetensi dasar “menganalisis kehidupan awal
masyarakat Indonesia” untuk kelas X. gambar-gambar dan berbagai ilustrasi yang terdapat dalam buku bertujuan untuk menarik perhatian dari
siswa sekaligus memberikan pemahaman terhadap materi secara lebih konkret. Dengan demikian, motivasi belajar sejarah siswa dapat terwujud.
Gambar 5. Foto alat-alat batu masa prasejarah dalam buku teks Erlangga Sumber: Badrika 2006: 69
Pada buku Erlangga untuk kelas X misalnya, buku tersebut dipilih karena memiliki kesesuaian antara SK dan KD dengan materi yang
commit to user
cxxii terkandung di dalamnya. Relevansi antara materi buku dengan SK dan KD
buku diuraikan dalam tabel di bawah Tabel 4. Relevansi SK dan KD pada buku Erlangga kelas X
Kompetensi Dasar Bab dalam
Buku 1.1
Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah
Bab 1 Apa itu sejarah? 1.2
Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa pra-aksara
dan masa aksara Bab 2 Tradisi sejarah
Indonesia di masa prasejarah dan masa
sejarah
1.3 Menggunakan prinsip-prinsip dasar
penelitian sejarah Bab 3 Prinsip-prinsip
dasar penelitian sejarah 2.1
Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia
Bab 4 Kehidupan awal masyarakat Indonesia
2.2 Mengidentifikasi peradaban awal
masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia
Bab 5 Peradaban kuno Asia-Afrika
Bab 6 Peradaban kuno Eropa dan Amerika
2.3 Menganalisis asal-usul dan persebaran
manusia di kepulauan Indonesia Bab 7 Asal usul
persebaran manusia di Indonesia
Sumber: diolah dari Permendiknas No 22 tahun 2006 dan Badrika 2006
Tingkat ketertarikan buku teks menurut penuturan guru Sejarah SMA N 1 Bergas, Purwati, adalah dengan beragamnya ilustrasi yang
digunakan wawancara 25 November 2009. Dalam buku terbitan Erlangga yang digunakan sebagai buku teks misalnya, terdapat banyak
ilustrasi yang sangat membantu dalam mewujudkan konsep visualisasi dalam pembelajaran. Melalui gambar-gambar tokoh sejarah, seperti
commit to user
cxxiii gambar Adam Malik, S.K. Trimurti, Chaerul Saleh, foto-foto bersejarah
tentang proklamasi, peta tentang pertempuran di berbagai daerah, dan peta konsep sangat membantu dalam mewujudkan terbentuknya pemahaman
siswa, khususnya untuk KD “Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan pemerintahan Indonesia” pada kelas XII
IPS. Pemanfaatan berbagai visualisasi ini merupakan sarana untuk lebih memberikan konsep sejarah secara lebih konkret.
Guru-guru menyadari bahwa pembelajaran yang hanya terpaku pada pesan-pesan verbal melalui tulisan sangat membosankan. Oleh
karena itu diperlukan adanya pengemasan buku teks dalam sebuah tampilan yang menarik. Ini menjadi kriteria yang digunakan oleh guru
dalam memilih buku teks. Selain itu, buku teks yang atraktif juga menjadi pilihan. Sifat atraktif dari buku teks ditunjukkan dengan adanya berbagai
penugasan dan latihan yang menyebabkan siswa tertantang untuk memberikan jawaban dan melakukan pembacaan lebih mendalam. Salah
satu contoh yang digunakan adalah dengan adanya soal teka teki silang. Teka teki silang ini berisi tentang berbagai kata kunci untuk mengasah
aspek kognitif siswa. Contoh teka-teki silang adalah seperti pada gambar di bawah untuk mengasah kemampuan siswa dalam kompetensi dasar
“menganalisis perkembangan politik dan ekonomi serta perubahan masyarakat di Indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan” untuk kelas
XII IPS.
commit to user
cxxiv Gambar 6. Evaluasi dengan menggunakan TTS
Sumber: Tim Penyusun Master 2004: 53
c. Pemanfaatan Buku Teks dalam Pembelajaran Sejarah