commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Cirebon secara geografis terletak di antara 108º20’- 108º35’ BT dan
06º35’-06º45’ LS yang memiliki luas wilayah 990,36 km², dengan jarak terjauh Barat-
Timur 54 km dan Utara-Selatan 39 km. Secara administrasi Kabupaten Cirebon berbatasan dengan beberapa kabupaten, yaitu Anonim, 2009b:
1 Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Indramayu.
2 Sebelah Barat Laut berbatasan dengan wilayah Kabupaten Majalengka.
3 Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kuningan.
4 Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Brebes Jawa Tengah.
Pembangunan jalan kabupaten di Kabupaten Cirebon merupakan pembangunan yang dilaksanakan secara sinergis, efektif dan berkelanjutan. Guna menunjang hal
tersebut maka diperlukan strategi penanganan jalan yang tepat sasaran. Penanganan rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan jalan diprioritaskan pada perwujudan kondisi
jaringan jalan yang mantap guna meningkatkan pelayanan jasa dan distribusi dalam memajukan empat sektor ekonomi andalan yaitu pertanian, industri, perdagangan dan
pariwisata. Sektor andalan tersebut berada di sentral Kabupaten Cirebon, tepatnya terletak di wilayah kerja Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon yaitu di Unit Pelaksana
Teknis Dinas UPTD Plumbon. Pada tahun 2010 ini UPTD Plumbon memiliki panjang ruas jalan 187,86 km dengan kepadatan penduduk berdasarkan data sensus penduduk
tahun 2009 mencapai 3.563 jiwakm² ibid, 2009b. Peran infrastruktur jalan kabupaten di UPTD Plumbon sangat penting dalam
memberikan dukungan terhadap perkembangan dan perubahan tata guna lahan di wilayah tersebut. Hal tersebut harus diimbangi dengan pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal Jalan, sehingga akan memudahkan pergerakan sektoral maupun pergerakan antar zona yang menghubungkan wilayah UPTD Plumbon dengan wilayah di
sekitarnya. Kondisi jaringan dan ruas jalan kabupaten yang ada merupakan prasarana dasar dalam menentukan tingkat aksesibilitas dan mobilitas yang dapat mendukung
produktivitas kegiatan ekonomi masyarakat. 1
commit to user
2 Pemerintah telah mengeluarkan beberapa peraturan dan keputusan sebagai dasar
pemenuhan SPM untuk menciptakan standar pelayanan publik, diantaranya: 1
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534KPTSM2001 tentang Pedoman SPM Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum. 2
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM.
SPM tentang jalan dipertegas dalam Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 Pasal 112 dan 113. Pada Pasal 112 ayat 1 – ayat 3 dinyatakan bahwa pelayanan jalan
umum ditentukan dengan kriteria yang dituangkan dalam SPM yang terdiri dari standar pelayanan jaringan jalan dan SPM ruas jalan. SPM jaringan jalan meliputi aksesibilitas,
mobilitas dan keselamatan. SPM ruas jalan meliputi kondisi jalan dan kecepatan. Keterbatasan data dan informasi terutama yang berbasis Sistem Informasi
Geografis SIG yang digunakan sebagai alat atau media untuk mengetahui lokasi jaringan infrastruktur jalan merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh Dinas
Bina Marga Kabupaten Cirebon. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian terhadap
pemenuhan SPM jaringan dan ruas jalan kabupaten yang berbasis SIG di wilayah kerja UPTD Plumbon Kabupaten Cirebon. Penggunaan aplikasi program SIG yang berbasis
spatial peta digital ini dapat mempersiapkan sebuah sistem manajemen perencanaan pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur jalan kabupaten secara lebih efisien, handal
dan efektif yang diharapkan dapat memudahkan dalam pengawasan, evaluasi dan dapat di-update dari waktu ke waktu secara berkelanjutan.
1.2 Rumusan Masalah
1 Bagaimana aplikasi program SIG dalam menentukan pemenuhan SPM jalan guna
menunjang kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan kabupaten? 2
Bagaimana visualisasi hasil pemenuhan SPM jalan dengan menggunakan aplikasi program SIG?
1.3 Tujuan Penulisan
Setelah selesainya penelitian ini, maka diharapkan telah tersusun :
commit to user
3 1
Sistem Informasi berupa bank databasis data untuk menentukan pemenuhan SPM jalan guna menunjang kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan kabupaten
dengan menggunakan aplikasi program SIG terhadap pengguna jalan. 2
Visualisasi pemenuhan SPM jalan dalam dua kategori pemenuhan yaitu yang memenuhi syarat ataupun yang tidak memenuhi syarat SPM jalan pada setiap ruas
jalan kabupaten dengan menggunakan aplikasi program SIG.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1
Manfaat teoritis yaitu untuk memperluas kajian ilmu pengetahuan di bidang teknik rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur khususnya tentang jalan kabupaten
dengan aplikasi SIG. 2
Manfaat praktis yaitu hasil program ini dapat diterapkan secara aplikatif oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon sebagai alat pengendalialat bantu pengambil
keputusan dalam perencanaan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan kabupaten.
1.5 Batasan Masalah
Agar tinjauan studi ini tidak meluas dan menyimpang dari masalah diatas, maka batasan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1 Jalan yang dikaji adalah jalan kabupaten.
2 Lokasi penelitian dipilih wilayah kerja UPTD Plumbon saja sebagai sampel dengan
pertimbangan bahwa wilayah ini merupakan kawasan penggerak perekonomian, admnistrasi, industri, perdagangan dan pariwisata Kabupaten Cirebon.
3 Prosedur standar teknis pelaksanaan konstruksi dan anggaran dana penanganan
jalan tidak dibahas, pembahasan hanya pada analisis SPM jalan yang berbasis pada SIG sebagai inventarisasi data dan analisis pemenuhan SPM guna menunjang
kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan kabupaten. 4
Penentuan pemenuhan SPM jalan menggunakan parameter dari SPM jalan yaitu yang terdiri dari SPM jaringan jalan yaitu aspek aksesibilitas, aspek mobilitas, aspek
keselamatan, dan dari SPM ruas jalan yaitu aspek kondisi jalan dan aspek pelayanan jalan.
commit to user
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI