commit to user
60
kredit  sudah  dibubui  tandatangan  maka  calon  debitur  menerima uang.
2. Kendala yang dihadapi dalam pemberian kredit
Kendala  yang  dialami  BPR  Cita  Dewi  dalam  menjalankan  pemberian kredit ialah :
a. Persaingan dengan lembaga keuangan lain. Persaingan  antar  bank  bukanlah  hal  yang  tak  asing  lagi.  Demi
mencari  nasabah  antar  bank  sering  kali  melakukan  strateginya masing-masing,  sering  kali  bank  melakukannya  secara  tidak
sehat.  BPR  Cita  Dewi  melakukan  strategi  secara  mudah  yaitu dengan  mendekatkan  diri  dengan  nasabah  tersebut,  apabila
nasabah  sudah  nyaman  pasti  mereka  tidak  akan  kelain  hati. Melakukan pelayanan yang prima terhadap calon nasabah itu juga
penting  misalnya  ada  yang  mau  memnta  pinjaman  tetapi  calon nasabah  hanya  telepon  seorang  AO  mendatangi  rumah  calon
nasabah tersebut. b. Proses kredit membutuhkan waktu 3-5 hari.
Prosedur  pemberian  kredit  memerlukan  waktu  yang  lama dikarenakan  keputusan  kredit  harus  melalu  komite  kredit  pusat,
apa bila  cabang memilki komite kredit tersendiri dan mempunya hak  untuk  memutuskan  suatu  pemberian  kredit  itu  akan  lebih
cepat dan nasabah yang akan meminjam akan merasa puas.
commit to user
61
c. Kredit macet Kredit  macer  mempengaruhi  kelancaran  suatu  kredit  yang
lainnya, apabila kredit macetNPL dapat ditekan maka suatu bank akan  sehat  dalam  pemberian  kredit  lainnya.  Solusinya  adalah
melakukan  pembinaan  dalam  pembayaran  kredit  tersebut  dan analisis  kredit  yang  tepat  sebelum  pencairan  sehingga  kredit
macetNPL dapat ditekan. d. Usaha calon nasabah yang tidak menentu.
Modal  yang  diberikan  harus  tepat  guna,  pemberian  kredit  untuk usaha  yang  tepat  dan  yang  berprospek  untuk  maju.  Usaha  yang
tidak  menentu  seperti  peternakan  dan  perikanan,  usaha  tersebut sulit  diprediksi  dan  mempunyai  resiko  yang  tinggi  dan  itu
mempengaruhi kelancaran nasabah dalam pengembalian kredit.
3. Penerapan prosedur pemberian kredit terhadap aspek 5C
Analisa penerapan aspek 5C pelaksanaan pemberian kredit BPR CITA DEWI.  Berdasrkan  hasil  wawancara  dengan  Account  oficier,  Credit
bahwa proses pemberian kredit dilaksanakan secara bertahap dan tidak jauh dengan prosedur  yang dijalankan oleh perbankan pada umumnya.
Aspek 5C digunakan pada saat peninjauan tempat calon debitur, di BPR CITA DEWI ada 2 kali peninjauan tempat. Pertama dari AO kemudian
yang kedua dari Komite Kredit. Kegiatan yang dilakukan seperti : a.
Character Melakukan wawancara terhadap calon debitur tentang riwayat  hidup,  dana  pinjaman  dipergunakan  untuk  apa.  Mencari
commit to user
62
informasi tentang calon debitur kepada tetangga bahkan kalau tahu ke  ketua  RT,  RW  atau  kepala  desa  setempat.  Setelah  informasi
telah  terkumpul,  bisa  diambil  kesimpulan  segi  watak  dari  calon debitur,  karna  karakter  sangatlah  penting  dalam  keputusan  kredit
untuk  mengantisipasi  ada  masalah  dikemudian  dan  bisa  melihat tanggung jawab dari calon debitur tersebut.
b. Capacity  Melakukan  analisa  secara  objektif  mengenai
kemampuan  calon  debitur  untuk  melunasi  pinjaman  selama mengangsur  ,  menayakan  tentang  sumber  penghasilan  seperti  slip
gaji dan perkembangan usaha calon debitur dengan meminta bukti seperti  SIUP,  arus  kas,  neraca,  laporan  laba  rugi  .  Informasi  ini
untuk  melihat  kemampuan  calon  debitur,  dalam  hal  ini  dengan melihat  kemampuan  dapat  menentukan  besar  kecilnya  jumlah
pinjaman yang akan direalisasi. c.
Capital  menilai  permodalan  yang  dimiliki  calon  debitur  melihat besarannya modal yang telah dimiliki, hal ini penting guna melihat
rentabilitas  dan  solvabilitas  serta  jangka  waktu  pembayaran  kredit yang  akan  diterima.  Seorang  AO  garus  melihat  uang  tunai  dan
harta  lainnya  yang  mudah  diuangkan  ataupun  barang  yang  sulit diuangkan  semisal  bangunan  pabrik.  Caranya  dengan  melihat
laporan  keuangan  dari  perusahaan  tersebut  apa  bila  perlu pengamatan langsung kelokasi calon debitur.
commit to user
63
d.  Condition  of  economy  Berdasarkan  laporan  keuangan  yang dimiliki calon debitur maka dapat menilai keadaan ekonomi calon
debitur  dimasa  mendatang  jika  diberikan  pinjaman  memiliki  efek positif bagi usahanya atau menimbulkan permasalahan kredit yang
bermasalah. e.
Collateral  Pengecekan  jaminan  yang  diserahkan  calon  debitur yang  diserahkan  apakah  marketable  maksudnya  barang  yang
diberikan sebagai agunan harus mudah dijual atau diuangkan guna melunasi  hutang.  Melalui  SKMHT  yang  dibuat  oleh  notaris  apa
bila  tanah,  sedangkan  kendaraan  bermotor  yang  tidak  atas  nama sendiri harus menggunakan surat jual beli dan ditandatangani diatas
materai supaya legalitas dalam hukum ada.
commit to user
64
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan