Latar Belakang Ryan Galih Saputra F3609060

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini kata kredit bisa dikatakan bukan hal asing dalam masyarakat dan merupakan istilah yang bisa dikatakan sering diucapkan pada semua kalangan masyarakat. Pada umumnya perkreditan muncul atau timbul karena manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk mendapatkan barang atau jasa yang ia inginkan dan perkreditan biasa terjadi di segala aspek kehidupan manusia. Pengertian kredit menurut UU RI No. 7 tahun 1992 tentang perbankan Bab 1, Pasal 1, ayat 12 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank denngan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi uangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Demikian pula pada Bank Perkreditan Rakyat BPR yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, peningkatan pendapatan dan kesejahtraan masyarakat. Kebutuhan masyarakat yang meningkat akan berdampak pada bertambahnya jumlah bank baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat BPR. BPR Cita Dewi adalah sebuah lembaga keuangan keuangan yang bergerak dalam bidang perbankan dengan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, dari dan untuk masyarakat sesuai dengan Undang-undang commit to user 2 No 10 tahun 1998 dan berbadan hukum berdasarkan akta notaris Budi Maknawi, SH yang mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI nomor C2-4256. HT.01.01 1990 dan telah mengalami perubahan baik secara manajemen maupun kepengurusan yang lain berdasarkan akta notaris Ny. R.A.B.G Sri Wiharjani Kartiko Dewi Prastowo, Sh. BPR Cita Dewi berupaya untuk menciptakan produk-produk jasa bank guna memenangkan persaingan untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan mengembangkan produk-produk. Produk perbankan ini diharapkan nantinya dapat membuat nasabah semakin tertarik untuk menanamkan dananya dalam bentuk tabungan, giro dan deposito yang kemudian oleh pihak bank dana yang terkumpul dari pihak ke-tiga itu disalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada nasabah yang memerlukan dana baik untuk tujuan produktif maupun konsumtif. Pemberian kredit kepada masyrakat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atau kelangsungan hidup mereka karena apabila hanya mengandalkan gaji tidak cukup untuk memenuh ikebutuhan hidupnya di masa perekonomian sekarang ini. Berdasarkan penjelasan tersebut, pemberian pinjaman tidak bisa tanpa adanya prosedur yang telah ditetapkan, kendala yang dihadapi oleh bank dan apakah prosedur yang digunakan sudah masuk dalam aspek 5C Character, Capacity, Capital, Condition of economy, Collateral. Penulis ingin mengetahui proses dan prosedur pemberian kredit yang diterapkan oleh dan analisa aspek 5C dalam pemberian pinjaman pada BPR Cita Dewi Karanganyar. Sehubungan dengan penyusunan tugas akhir pengambil commit to user 3 mengambil judul: “PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA BPR CITA DEWI DI KARANGANYAR”

B. Perumusan Masalah