commit to user 10
menyiarkan informasi
audiovisual gerak
yang diproduksinya.
Broadcasting house atau yang lebih dikenal dengan sebutan stasiun televisi merupakan wadah usaha lembaga yang mencari, mengumpulkan,
menyeleksi, memproduksi, dan menyiarkan informasi audiovisual gerak statis. Jadi output dari broadcasting house adalah siaran.
3
B. Tujuan dan Fungsi Televisi
Tujuan sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II Pasal 4 bahwa “Penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan
dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa dan membangun masyarakat yang adil dan makmur”. Fungsi televisi pada dasarnya adalah sebagai alat atau media
massa elektronik yang digunakan untuk memperoleh sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Sesuai dengan Undang-undang
Penyiaran nomor 24 tahun 1997 BAB II pasal 5 berbunyi “Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan
dan hiburan, yang memperkuat idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan”.
3
J.B Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak Jakarta,Gramedia Pustaka Utama, 1992 hal. 56 – 57
commit to user 11
Dari hal tersebut fungsi televisi secara umum menurut Undang- Undang sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Media informasi dan penerangan. 2. Media pendidikan dan hiburan.
3. Media untuk memperkuat idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
4. Media pertahanan dan keamanan.
4
C. Program Acara Televisi
Stasiun televisi kian lama kian bersaing ketat dalam menampilkan program acara yang dimilikinya. Setiap harinya menyajikan beberapa
program yang jumlahnya sangat banyak dan sangat bermacam jenis acaranya. Pada dasarnya apapun yang dijadikan suatu program untuk
ditayangkan kepada pemirsa. Dari berbagai jenis program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan jenisnya, yaitu :
1. Program Informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak audience. Daya
tarik program ini adalah informasi dan informasi itulah yang dijual kepada audience. Dengan demikian program informasi tidak hanya
program berita tetapi bisa juga dalam bentuk talk show perbincangan.
4
Undang - Undang Penyiaran, BAB II Pasal 5, Nomor 24, 1997
commit to user 12
Program informasi dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu berita keras hard news dan berita lunak soft news.
5
a. Berita Keras Hard News Berita keras yaitu segala informasi penting dan menarik
yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran agar khalayak segera tahu informasi tersebut. Sebagian orang menyebut berita
keras dengan istilah straight news. Peran telivisi sebagai sumber utama hard news bagi masyarakat cenderung untuk terus
meningkat. Media televisi biasanya menyajikan berita keras secara
reguler yang ditayangkan dalam suatu program berita. Stasiun televisi besar baiasanya menyajikan program berita beberapa kali
dalam satu hari. Bahkan ada yang menyajikan program berita dalam setiap jam meskipun durasinya cukup singkat.
Dalam berita mengenai konflik, televisi menjadi media informasi yang paling dipercaya. Hal ini disebabkan televisi
menyajikan gambar bukti yang tak terbantahkan. Pada umumnya stasiun televisi menginvestasikan dana dalam jumlah yang cukup
besar.
5
Morissan. Op. Cit. hal. 101
commit to user 13
b. Berita Lunak Soft News Berita lunak adalah segala informasi yang penting dan
menarik, disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Stasiun televisi menggunakan berbagai istilah
untuk berita lunak, seperti news magazine, current affair, dan lain- lain. Manusia cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar,
maka dari itu programer harus mengeksplorasi rasa ingin tahu tersebut agar dapat menarik audience.
Berita lunak atau soft news dapat berbentuk talk show perbincangan
ataupun laporan –
laporan khusus seperti perkembangan tren atau seputar gaya hidup life style.
c. Infotainment Infotainment juga merupakan salah satu bentuk berita. Kata
infotainment berasal dari 2 kata, yaitu “information” dan “entertainment”
. Infotainment sendiri sebenarnya lebih memiliki fungsi sebagai hiburan bagi audience. Program infotainment yang
kerap ditayangkan oleh stasiun televisi, juga merupakan salah satu berita keras karena sifatnya yang harus segera ditayangkan.
6
Infotainment di Indonesia identik dengan acara televisi yang menyajikan berita selebritis dan memiliki ciri khas
6
Ibid. hal. 101 - 102
commit to user 14
penyampaian yang unik. Tetapi bagaimana sebenarnya masyarakat kita mendefinisikan infoteinment di atas nilai - nilai yang sedang
bergeser. Acara televisi ini mendapat perhatian yang tinggi dibanding acara - acara lain sejalan dengan nilai - nilai yang terus
berubah. Itulah sebabnya untuk meraup keuntungan yang besar
bisinis televisi menggunakan segala cara untuk menaikan popularitas acara - acara tertentu tanpa memandang nilai-nilai yang
semakin hari kian merosot. Infotainment tumbuh dan mulai menguasai tayangan
televisi Indonesia menggantikan arena gosip yang pernah marak. Sepintas memang tidak berbeda gosip dan infotainment. Bedanya,
infotainment merupakan gosip yang dibuat melalui penelusuran atau investigasi. Dikaitkan dengan jurnalisme, tampaknya
infotainment merupakan spesifikasi baru. Lahir di Indonesia setelah dipromosikannya investigatif reporting yakni jurnalisme
yang menganut paham pendalaman. Berita investigasi merupakan berita lengkap dari sebuah peristiwa sebagai hasil penelusuran
wartawan. Biasanya berkaitan dengan korupsi. Karena itu tanpa pengetahuan jurnalistik yang memadai, investigation reporting bisa
menghasilkan berita prasangka, berita yang mungkin saja melanggar asas praduga tak bersalah. Berita seperti itu diharamkan
commit to user 15
oleh Kode Etik Jurnalistik KEJ dan Kode Etik Wartawan KEWI.
Sedangkan infotainment
merupakan analog
dari entertainment yang bobotnya memang lebih ke arah hiburan.
Biasanya berupa tayangan atau pemuatan tulisan informasi yang berkaitan dengan kehidupan pribadi orang terkenal. Merujuk pada
arti sesungguhnya dari infotainment, yaitu informasi yang dikemas dalam balutan entertainment, maka sudah sewajarnya jika porsi
informasi lebih banyak daripada porsi hiburan itu. Namun faktanya, kini infotainment justru lebih mengutamakan unsur
hiburan dari pada unsur informasi. Ini terkait dengan kandungan informasi misalnya bobot informasi atau penting tidaknya
informasi tersebut disampaikan kepada publik. Mengacu pada theory agenda setting, maka sebenarnya medialah yang telah
mengonstruksi pikiran publik, sehingga informasi yang sebenarnya tidak penting menjadi penting.
Theory agenda setting sesuai dengan pemikiran peneliti yang menduga bahwa peran media massa cukup besar untuk
mempengaruhi pikiran khalayak melalui penekanan berita yang disampaikan. Media massa digunakan sebagai alat untuk
mengonstruksi area kognitif audience, sehingga mereka mau mengubah pandangan - pandangan yang dianut ataupun menerima
perspektif baru. Teori ini menunjukkan bahwa media massa
commit to user 16
semakin mempercepat jalannya arus informasi hingga mencapai khalayak dalam jumlah yang besar. Inilah salah satu keutamaan
media massa. Dengan kata lain, media membuat sesuatu yang tidak penting menjadi penting, misalnya dengan penekanan atau porsi
penayangan berita yang besar.
7
D. Penyiaran Televisi
Pengertian penyiaran adalah kegiatan menyebarluaskan informasi melaui sarana transmisi di darat, laut, atau antariksa dengan menggunakan
spektrum frekuensi melalui radio, udara, kabel, dan atau media lainnya untuk dapat diterima serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan
perangkat penerima siaran
.
Orang-orang atau lembaga yang menyelenggarakan siaran atau kegiatan pemancarluasan tersebut dapat disebut lembaga penyiaran. Yang
dimaksud lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran yang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggungjawab berpedoman pada
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
8
Untuk menyelenggarakan suatu siaran televisi, pada perangkat keras atau hardware diperlukan tiga unsur utama, yaitu studio sarana dan
prasarana penunjang, pemancar transmisi, dan pesawat televisi
7
http:defickry.wordpress.com20071130jurnalisme-infotainment-antara-etika-dan-fakta
8
Undang – Undang Republik Indonesia, 2002, Nomor 32, Tentang Penyiaran
commit to user 17
penerima. Ketiga unsur utama ini disebut trilogy televisi, artinya paduan ketiga unsur tersebut akan menghasilkan siaran televisi. Siaran televisi
dapat dibedakan menjadi dua yaitu : a. Siaran langsung Live :
Proses shoting produksi dilakukan secara bersamaan dengan penayangan atau penyiarannya kepada
audience. Siaran ini membutuhkan konsentrasi dan persiapan yang sangat matang, karena
dalam proses siaran ini kesalahan yang dilakukan sekecil apapun tidak dapat diperbaiki atau diputar ulang. Artinya siaran secara live tidak
melalui proses penyuntingan editing terlebih dahulu. Siaran secara langsung dibedakan lagi menjadi dua macam yaitu
siaran langsung dari studio dan siaran langsung yang berasal dari luar area stasiun televisi tersebut. Namun pada perkembangannya, ada
beberapa stasiun televisi yang menggabungkan kedua jenis siaran langsung tersebut pada program acara olahraga, khususnya
pertandingan olahraga. b. Siaran tidak langsung Taping :
Sebuah siaran yang proses produksinya tidak bersamaan dengan penyiarannya. Siaran ini pembuatannya produksi sudah dilakukan
terlebih dahulu, kemudian setelahnya dilakukan proses penyempurnaan baik sistem audio melalui mixing atau dubbing dan sistem video
melalui proses editing, titling, chroma key, pemberian effect dan sebagainya. Kemudian hasil yang telah sempurna disimpan dalam
commit to user 18
bentuk kaset DV-CAM sesuai standar stasiun televisi nasional agar dapat disiarkan.
Jelas bahwa siaran live lebih menantang dan memacu adrenalin untuk menciptakan siaran yang sempurna. Sehingga sesuai
perkembangan jaman siaran secara langsung ini kembali menjadi tren setelah dahulu sempat tergantikan oleh sistem taping pada awal mula
siaran televisi ditemukan. Hal ini didukung dengan acara – acara yang memang harus disiarkan secara live agar dapat menarik perhatian
audience, seperti siaran olahraga misalnya. Tidak dipungkiri antusiasme masyarakat terhadap siaran langsung
olahraga sangat tinggi, ini dibuktikan dengan banyaknya stasiun televisi berlomba – lomba menyajikan acara siaran secara live.
9
E. Organisasi Pelaksana Produksi