10 Tabel 1.1 Kriteria Jurnal Deskriptif, Evaluatif, dan Reflektif
ASPEK Jurnal Deskriptif
Jurnal Evaluatif Jurnal Reflektif
Paparan berisi fakta, waktu,
tempat, orang, nama bahan ajar
Berisi ungkapan kelebihan dan
kelemahan Berisi paparan
deskripsi, evaluasi dan rencana
perbaikan ke depan
Kronologi Tidak terikat
kronologi waktu, lebih menekankan
kelengkapan informasi
Ada kronologi waktu, prosedur,
yang sudah berlalu atau sedang
berjalan Ada kronologi
waktu yang sudah berlalu, kini dan ke
depan
Isi paparan Menjawab apa,
dimana, siapa. Menjawab
mengapa lebih baik, lebih tepat,
lebih bermanfaat, lebih berhasil
Menjawab apa yang perlu saya
perbaiki ke depan
Gambar 1.1 Siklus Refleksi
1. Deskripsi
Deskripsikan apa yang terjadi apa yang Anda lihat
apa yang Anda alami apa yang Anda lakukan
2. Evaluasi
Apa yang baiktidak baik, bermanfaattidak
bermanfaat dari peristiwapengalaman
tersebut?
3. Rencana ke depan
Apa yang seharusnya dilakukan sebaiknya
dilakukan?
11
12
13
Konsep Penelitian Tindakan Kelas PTK
A. Tujuan
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, peserta diklat dapat: 1. Memahami perlunya guru melakukan PTK
2. Mengetahui sejarah PTK 3. Memahami konsep PTK.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Memahami perlunya guru melakukan PTK 2. Mengetahui sejarah PTK
3. Memahami konsep PTK.
C. Uraian Materi 1. Pengertian PTK
Classroom action research yang diterjemahkan sebagai Penelitian Tindakan Kelas PTK diperkenalkan oleh Kurt Lewin, seorang ahli
psikologi sosial Amerika pada tahun 1946. Gagasan ini kemudian dikembangkan oleh ahli lainnya seperti Stephen Kemmis, Robin Mc
Tanggart, John Elliot, dan Dave Ebbutt. PTK di Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 80-an. Oleh karenanya, sampai dewasa ini
keberadaannya sebagai salah satu jenis penelitian masih sering menjadi perdebatan jika dikaitkan dengan bobot keilmiahannya.
Menurut Stephen Kemmis 1983, PTK adalah suatu bentuk kegiatan penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta
kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial termasuk pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari a praktik-praktik
sosial atau pendidikan yang mereka lakukan sendiri, b pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, dan c situasi di tempat praktik
itu dilaksanakan David Hopkins, 1993: 44. Sedangkan Tim Pelatih Proyek PGSM 1999 mengemukakan bahwa PTK adalah suatu bentuk
14 kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan M. Nur, 2001.
Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom action research CAR merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh
guru dan pendidik lainnya di dalam kelas. Penelitian tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian riset tindakan yang dilakukan secara
siklus, yang mana dalam setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Ada beberapa jenis action research, dua diantaranya adalah individual action research dan collaborative action research CAR. Jadi
CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.
Arikunto dkk 2006 mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Oleh karena itu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru
ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Hal tersebut sejalan dengan Burns, 1999; Kemmis McTaggrt 1982; Reason Bradbury 2001 dalam Madya 2007 yang
menjelaskan bahwa penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Karena
itu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya
dan ia disebut ”penelitian tindakan kelas” atau PTK. Sehubungan dengan itu, maka pertanyaan yang muncul adalah
”Kapan seorang guru secara tepat dapat melakukan PTK?” Jawabnya: Ketika guru ingin meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi
tanggung jawabnya dan sekaligus ia ingin melibatkan peserta didiknya dalam proses pembelajaran. Karena itu dapat dikatakan bahwa tujuan
utama PTK adalah untuk mengubah perilaku pengajaran guru, perilaku