6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sekolah Menengah Kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswanya agar dapat bekerja dalam bidang tertentu, terutama yang ada kaitannya dengan teknologi.
Usaha pemerintah untuk mewujudkan pendidikan Nasional secara merata adalah dengan lebih banyak mendirikan sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah-
sekolah kejuruan. Sedangkan sekolah kejuruan menurut Depdikbud 1989 : 9 merupakan pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan
keterampilan siswa. Didirikannya sekolah kejuruan mempunyai tujuan agar lulusannya lebiah siap bekerja dibandingkan dengan lulusan sekolah umum.
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional, pasal 4 disebutkan bahwa : Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab terhadap masyarakat,
bangsa dan Negara. Jenis dan tingkat kejuruan di Indonesia banyak macamnya, sesuai dengan
kebijaksanaan Direktorat Pendidikan Kejuruan, maka pada tahun 1979 sekolah
7
kejuruan mulai tertibkan sesuai dengan keahliannya. Untuk sekolah menengah tingkat atas dikelompokkan sebagai berikut :
a. Sekolah Teknologi Menengah STM
b. Sekolah Menengah Teknologi Pertanian SMTP
c. Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan SMKTA
d. Sekolah Menengah Industri Kerajinan SMIK
e. Sekolah Menengah Ekonomi Atas SMEA
f. Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga SMKK
g. Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Perkapalan dan Penerbangan.
Untuk mempermudah pengaturan dan pengelolaan, sebagaimana kebijaksanaan Direktorat Pendidikan Kejuruan sejak tahun 1979 sekolah kejuruan tersebut disatukan
yang kemudian disebut Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas SMKTA. Dikeluarkannya surat Keputusan Mendibud RI Nomor 0409U1992 Sekolah
Menengah Kejuruan Tingkat Atas SMKTA, diganti istilahnya menjadi Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Dalam keputusan tersebut, yang dimaksud dengan
Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang dilaksanakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta
menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesionalisme.
Keputusan Mendibud RI Nomor 0409U1992 menyatakan bahwa SMK menyelenggarakan program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis lapangan
pekerjaan. Sesuai dengan keputusan Mendikbud RI Nomor 08011993 tentang
8
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuran SMK, maka Sekolah Menengah Kejuran SMK dibgi menjdi 7 kelompok.
Ketujuh kelompok tersebut adalah : 1.
SMK Kelompok Teknologi dan Industri 2.
SMK Kelompok Pertanian dan Kehutanan 3.
SMK Kelompok Perkapalan dan Penerbangan 4.
SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen 5.
SMK Kelompok Kesejahteraan Keluarga 6.
SMK Kelompok Pariwisata 7.
SMK Kelompok Seni dan Kerajinan Untuk tiap kelompok program pendidikan tersebut kemudian dibagi menjadi
beberapa jurusan dan tiap jurusan mempunyai program pendidikan terkecil yang disebut program studi. Pengelompokan program ini, maka untuk SMK Kelompok
Teknologi dan Industri terdiri atas beberapa program pendidikan yang mempersiapkan tamatannya untuk dapat bekerja dan mengembangkan
profesionalismenya pada berbagai jenis pekerjaan dibidang teknologi dan industri meliputi : teknik mesin, otomotif, kelistrikan, elektronika, konstruksi bangunan
gedung, bangunan air, pertambangan, grafika, kimia, tekstil, teknik pendingin, informatika dan instrumen industri. Ini berarti SMK Kelompok Teknologi dan
Industri merupakan gabungan dari berbagai program pendidikan di Sekolah Teknologi Menengah STM.
9
Dengan perkembangan teknologi dewasa ini dan banyaknya perusahaan atau industri yang menggunakan peralatan atau mesin dengan teknologi modern maka
dibutuhkan lulusan dari SMK yang memiliki kemampuan sesuai yang dibutuhkan oleh dunia usaha industri. Maka keberadaan SMK kelompok teknologi dan industri
sampai saat ini masih mendominasi kuantitas SMK di Indonesia dibandingkan dengan SMK kelompok yang lain.
2.2 Dasar Instalasi Listrik