Metastasis Ke TINJAUAN PUSTAKA

pemberian kemoterapi adjuvan. Sedangkan pada Her2 negatif, tumor 0,5 cm disarankan untuk pemeriksaan gene 21 RT-PCR, untuk menentukan pemberian adjuvan kemoterapi atau tidak.

2.3. Metastasis Ke

Kelenjar Getah Bening Aksila pada Kanker Payudara Penilaian secara klinis dan radiologis terhadap KGB aksila dilakukan saat penegakan diagnosis untuk dapat menentukan stadium KPD, rencana terapi dan prognosis pasien. Status metastasis KGB aksila KPD dipengaruhi oleh ukuran tumor primer, lokasi tumor, grade secara histologi dan LVI dan subtipe intriksik tumor Arisio, et al., 2000; Ashtukar, et al., 2010; Cengshuai, et al., 2014. Dalam keadaan normal, sel akan berada dalam organ yang semestinya dan tidak dapat berpindah dari organ asal ke organ lain. Pada proses keganasan keadaan ini akan berubah, suatu sel akan dapat berpindah dan tumbuh di organ lain maka keadaan inilah yang disebut metastasis. Proses metastasis pada pembuluh darah adalah sebagai berikut Stricker and Kumar, 2010: 1. Invasi : Sel tumor menembus lapisan membrana basalis dan masuk ke matriks ekstrasel Tahapan invasi adalah sebagai berikut: a. Meregangnya sel tumor b. Melekatnya sel tumor ke berbagai protein ECM c. Degradasi lokal membrana basalis dan jaringan ikat interstisium d. Migrasi sel tumor menembus membrana basalis 2. Intravasasi: Dari matriks ekstrasel, sel tumor masuk menembus endotel pembuluh vaskuler dan mulai menyebar melalui aliran pembuluh tersebut. 3. Sirkulasi: di dalam aliran darah, sebagian sel tumor membentuk embolus gumpalan yang melekat ke leukosit dan trombosit. 4. Eksravasasi: ketika sampai di lokasi organ yang akan diinangi, sel tumor ataupun embolus akan melekat ke endotel vaskular yang diikuti dengan pergerakan melalui membran basalis dengan mekanisme yang serupa dengan yang berperan dalam invasi. 5. Angiogenesis : Sesampainya sel tumor di organ yang diinangi, sel tersebut akan mengeluarkan faktor pertumbuhan untuk merangsang pembentukan pembuluh darah baru. 6. Pertumbuhan : setelah semua fasilitas cukup untuk mendukung kehidupan sel tumor tersebut, maka sel tumor mulai tumbuh dan membelah sehingga membentuk tumor baru. Beberapa jalur penyebaran sel kanker ganas : invasi lokal ke jaringan sekitarnya, metastasis sistemik melalui darah ke organ jauh, dan metastasis limfatik melalui pembuluh limfatik KGB sentinel, KGB distal, dan dari sana ke organ distal. Gambar 2.1 Tahapan metastasis Stricker and Kumar, 2010 Gambar 2.2 Jalur metastasis tumor primer menuju KGB regional dan organ jauh Christiansen dan Detmar 2011 Metastasis ke KGB adalah penentu untuk menentukan stadium dan prognosis yang berfungsi sebagai panduan perencanaan terapi. Akan tetapi bagaimana mekanisme molekuler yang memicu terjadinya metastasis ke KGB sentinel, KGB distal dan seterusnya, belumlah jelas. Dahulu dikatakan sel tumor secara pasif diambil oleh pembuluh limfatik, karena tingginya permeabilitas pembuluh darah limfatik bila dibandingkan dengan pembuluh darah biasa yang memiliki membran basalis. Penelitian terhadap peran sistem limfatik dalam metastasis kanker telah terhambat oleh kurangnya penanda spesifik yang membedakan pembuluh limfatik dari pembuluh darah dan oleh kurangnya faktor spesifik untuk pertumbuhan limfatik yang diketahui Stacker, et al. 2014; Tobler, et al., 2006; Christiansen, et al,. 2011. Beberapa penelitian terakhir telah penanda khusus limfatik, antara lain podoplanin, lymphatic vascular endothelial cell hyaluronan receptor-1 LYVE-1, dan Prox1, faktor transkripsi yang menginduksi sistem limfatik, yang berperan penting pada proses diferensiasi dan perkembangan embrio dari sistem limfatik dan sistem vaskular darah. Selain itu, ditemukan pula vascular endothelial growth factor VEGF-C dan VEGF-D yang spesifik mengaktivasi reseptor VEGF 3 VEGFR-3 yang ada pada sistem endotel limfatik. Bahkan overekspresi VEGF-C di kulit memicu limfangiogenesis kulit, sedangkan pada percobaan dengan tikus, ditemukan adanya overexpression VEGF-C yang memicu pertumbuhan tumor dan pembentukan pembuluh limfe disekitar tumor Pepper, 2001; Tobler, et al., 2006; Burstein, et al ., 2008. Gambar 2.3 Kemokin memediasi metastasis melalui sistem limfatik. Sel tumor mengekspresikan reseptor kemokin , CCR7 dan CXCR4. Adanya ligand kemokin CCL1921 yang dihasilkan oleh sistem limfatik dari sel tumor, akan memandu kemokin pada sel tumor metastasis menuju pembuluh limfatik dan KGB. Dan VEGF3 juga memicu ekspresi dari kemokin, sehingga terjadi proses metastasis lebih lanjut. Kemokin juga memandu sel tumor menuju organ distal, yang ditandai dengan peningkatan kadar CXCL12 Pepper, 2001; Tobler, et al., 2006; Christiansen dan Detmar, 2011.

2.3 Tumor microenvironment