perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fenomena  niat  peralihan  dari  produk  pangan  konvensional  ke pangan  organik
masih  relatif  penting  untuk  diperdebatkan.  Hal  ini diindikasikan  oleh  tidak  adanya  model  yang  mampu  menjelaskan
fenomena dalam segala situasi, karena masing-masing bertumpu pada obyek dan
setting
yang relevan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai  sehingga  berimplikasi  pada  hasil-hasil  yang  terbatas
generalisasinya.      Telaah  literatur  mengidikasikan  bahwa  keragaman model  terjadi  karena  adanya  perbedaan  obyek,  teori,  dan  metode
penelitian yang digunakan Mittal and Lassae, 1994; Keaveney, 1995; Colgate  and  Lang,  2001.  Selain  itu  penelitian  terdahulu  fokus
tujuannya masih mengungkap pada mencari tahu motif peralihan guna
menghindari  adanya  peralihan  Keaveney,  1995;  Colgate  and  Lang,
2001;  Siddiqui,  2011.  Selain  itu,  dengan    pemahaman  terhadap proses  niat beralih  memberikan  peluang bagi perluasan pasar produk
pangan  organik  oleh  karena  niat  merupakan  elemen  konatif  yaitu perilaku  dalam  pikiran  yang  memberikan
demand
.    Oleh  karena  itu
pada  penelitian  ini  akan  dikaji  secara  teoritikal  proses  beralih  dari pangan konvesional ke pangan organik untuk mendorong konsumen
beralih dengan mengacu pada model niat beralih suatu produk.
Model  niat  beralih  pangan  konvensional  ke  pangan  organik dibangun  dengan  mendasarkan  diri  hasil  observasi  dengan  teknik
fokus  group  discusion  FGD,
yang  hasilnya  dikonfirmasi  secara teoritis  sebelum  digunakan  untuk  membangun  model  alternatif  yang
dieksperimenkan.  Berdasarkan  observasi  tersebut  teridentifikasi model awal yang bertumpu pada 5 variabel  amatan.
Pertama, atribut  produk.    Variabel  atribut produk pada  dasarnya menunjukkan  karakteristik  dan  manfaat  produk  yang  bersangkutan
Engel,
et  al
.,  1992.      Perbedaan  karakteristik  atribut  antara  pangan konvensional  dengan  pangan  organik  tersebut  tercermin  pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
keyakinan  konsumen  bahwa  pangan  organik  lebih  awet,  rasa  yang lebih  enak  Wandel  and  Bugge,  1997,  bebas  pestisida  kimia
Swanson and Lewis, 1993; Lea and Worsley, 2005.   Dalam konteks peralihan perbedaan atribut akan berpengaruh terhadap sikap dan niat
beralih  konsumen,  yaitu  semakin  tinggi  persepsi  perbedaan  atribut produk  dengan  alternatifnya,  konsumen  cenderung  bersikap  positif
Herr,
et  al.,
1991;  Rimal  and  Fletcher, 2000  dan  berniat  beralih  ke produk alternatif Thapa, 2012; Awogbemi,
et al
, 2012. Variabel  kedua  yang  dipertimbangkan  sebagai  variabel  yang
menentukan  niat  beralih  adalah  ketidaknyamanan.  Dalam  hal  niat beralih
dari pangan
konvensional ke
pangan organik,
ketidaknyamanan dapat berupa kendala sulit dicari, selisih harga yang tinggi    Zanoli    and  Naspetti,  2002;  Chinnici,
et  al
.,  2002  dan sedikitnya  alternatif  pilihan  Chinnici  et  al.,  2002  maupun  biaya
peralihan  Anton,
et  al.
,2007.    Dalam  konteks  peralihan  perbedaan ketidaknyamanan  ini  akan  berpengaruh  terhadap  sikap  dan  niat
beralih  konsumen,      yaitu  semakin  tinggi  persepsi  perbedaan ketidaknyamanan  dalam  memperoleh  produk  alternatif  dibanding
produk  awalnya,  konsumen  cenderung  tidak  beralih.  Keaveney, 1995; Grace and OCass, 2001.
Motivasi  konsumen  untuk  mengelaborasi  informasi  merupakan variabel  ke  tiga  yang  diamati.      Motivasi  untuk  mengelaborasi
informasi  berawal  dari  konsep  umum  yang  menjelaskan  motivasi
to do
yang  pada  perkembangannya  mengalami  pergeseran  dalam konteks  obyek  yang  diamati
.
Dalam  konteks  peralihan  produk motivasi  mengelaborasi  informasi  ini  dimaknai  sebagai  dorongan
individu  untuk  mengelaborasi  informasi  Savolainem,  2012. Konsumen  yang  bermaksud  beralih  dari  satu  produk  ke  produk
alternatifnya akan
mengevaluasi dengan
membandingkan pengetahuan  tentang  produk  yang  lama  dan  informasi  terkait  dengan
produk  yang  baru,  sehingga  dapat  memutuskan  produk  yang  dapat memenuhi  kebutuhannya  Lai,  1991.    Konsumen  dengan  motivasi
mengelaborasi  tinggi  akan  berusaha  untuk  memperluas  maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
memperdalam  informasi  yang  didapatkan,  sebaliknya  konsumen dengan  motivasi  mengelaborasi  rendah  tidak  memperluas  maupun
memperdalam  informasi  yang  didapatkan.    Perluasan  maupun pendalaman  informasi  berdampak  semakin  tingginya  pemahaman
konsumen  tentang  produk  yang  dibutuhkannya.    Keadaan  ini  akan berdampak  pada  memperkuat  ataupun  memperlemah  sikap  maupun
niat  beralih  konsumen.      Studi  terdahulu  terkait  peran  variabel motivasi mengelaborasi informasi terkait dengan sikap dan niat masih
menunjukkan  ketidakkonsistenan.    Ketidakkonsistenan  tersebut disebabkan  pengetahuan  awal  yang  dimiliki  konsumen,  untuk
pengetahuan  awal  yang  tinggi  informasi  baru  akan  lebih  mungkin menyebabkan  perluasan.  Untuk  pengetahuan  awal  yang  rendah,
informasi  baru  berkemungkinan  lebih  kecil  untuk  menyebabkan perluasan    Chiu  and  Chiu,  2012.    Keadaan  yang  demikian
memungkinkan  studi  ini  untuk  melakukan  pengujian  ulang  guna mendapatkan  konsistensi  keyakinan  peran  dari  variabel  motivasi
mengelaborasi  informasi  dalam  konteks  sikap  dan  niat  beralih  dari pangan konvensional ke pangan organik.
Sikap untuk  beralih merupakan  variabel ke  empat  yang diamati. Hubungan positif dan konsisten terhadap niat beralih ditunjukkan oleh
variabel  sikap  beralih  Wen,  2010;  Chen  and  Chao,  2011;  Thapa, 2012.  Sikap mengacu pada derajad evaluasi baik atau tidak baik dari
seseorang  pada  suatu  obyek  yang  berpengaruh  terhadap  perilaku. Semakin  baik  sikap  mendukung  perilaku,  semakin  kuat  niat  untuk
melaksanakan perilaku Ajzen, 1991.  Hal ini artinya jika konsumen mempunyai  sikap  beralih  positif  terhadap  produk  pangan  organik
maka  konsumen  tersebut  cenderung  untuk  mewujudkan  niat  beralih konsumsinya ke pangan organik.
Variabel  niat  beralih  merupakan  variabel  ke  lima  yang  diamati. Niat
berhubungan dengan
faktor-faktor motivasional
yang mempengaruhi  suatu  perilaku  Ajzen,  2005.  Dalam  konteks  niat
peralihan,  faktor-faktor  motivasional  tersebut  berupa  variabel  sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
yang berperan sebagai variabel mediasi niat beralih Wen, 2010; Chen and Chao, 2011; Thapa, 2012.
Berdasarkan  uraian  latar  belakang  tersebut,  permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah  persepsi  terhadap  perbedaan  atribut  produk  berpengaruh
pada sikap beralih terhadap produk pangan organik? 2.
Apakah persepsi terhadap perbedaan ketidanyamanan memperoleh produk berpengaruh pada sikap beralih ke produk pangan organik?
3. Apakah  motivasi  mengelaborasi  informasi  memoderasi  pengaruh
perbedaan atribut produk pada sikap beralih ke pangan organik ? 4.
Apakah  motivasi  mengelaborasi  informasi  memoderasi  pengaruh perbedaan ketidaknyamanan pada sikap beralih ke pangan organik
? 5.
Apakah  sikap  beralih  konsumen  mempengaruhi  niat  beralih konsumen ?
6. Apakah  motivasi  mengelaborasi  informasi  memoderasi  pengaruh
sikap beralih terhadap niat beralih ke pangan organik ?
B. Tujuan Penelitian