21 tercantum dalam neraca dan aktiva yang bersifat administratif. Secara
rinci Aktiva Tertimbang Menurut Risiko yakni: a. ATMR aktiva neraca dihitung dengan mengalikan nilai nominal
masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing pos.
b. ATMR administratif dihitung dengan mengalikan nominal nilai rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot risikonya.
A. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Triasdini 2010 yang berjudul Pengaruh CAR, NPL Dan ROA Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja menyebutkan bahwa
variabel Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja. NPL berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja. ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal
Kerja. 2. Penelitian Fitriani 2012 yang berjudul Pengaruh Rasio Keuangan
Bank Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja menyatakan bahwa rasio likuiditas yang diproksikan melalui CR berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja, rasio likuditas yang diproksikan melalui LDR berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja. Rasio solvabilitas yang diproksikan melalui primary ratio dan CAR masing-masing
22 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penyaluran Kredit
Modal Kerja. Rasio rentabilitas yang diproksikan melalui ROA dan asset utilization berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
penyaluran Kredit Modal Kerja. Rasio solvabilitas yang diproksikan melalui primary ratio dan CAR serta rasio rentabilitas yang
diproksikan melalui NPM, ROA dan Asset utilization berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja.
3. Penelitian Putra dan Rustariyuni 2014 yang berjudul Pengaruh DPK, BI Rate dan NPL terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja pada BPR
di Provinsi Bali tahun 2009-2014 menyebutkan bahwa DPK, BI Rate, dan NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran
Kredit Modal Kerja. 4. Siddiq 2014 pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Bi Rate Dan Produk Domestik Regional Bruto Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja menyebutkan bahwa DPK
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja. PDRB berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap
penyaluran Kredit Modal Kerja. BI Rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal Kerja.
5. Penelitian Jalunggono 2015 yang berjudul Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penyaluran Kredit Modal Kerja Bank Umum di
Kabupaten Banyumas menyatakan bahwa DPK, BI Rate dan Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran Kredit Modal
23 Kerja. Variabel NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
penyaluran Kredit Modal Kerja. 6. Penelitian Sania 2016 yang berjudul Pengaruh DPK , NPL, dan CAR
Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Perbankan menyatakan bahwa DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran Kredit
perbankan. Variabel NPL dan CAR tidak berpengaruh terhadap penyaluran Kredit perbankan.
B. Kerangka Berpikir