38
B. Prosedur Penelitian
1. Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data apa saja yang dibutuhkan oleh karyawan Departemen Training Development TD agar proses administrasi
peralatan pendukung kegiatan training dapat berjalan baik dengan cara wawancara
dan observasi. Kemudian melakukan analisis perangkat lunak agar perangkat lunak dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut, serta kebutuhan perangkat keras yang
mampu menjalankan perangkat lunak yang dikembangkan. Selain itu, pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur. Studi literatur ini
dilaksanakan untuk mengumpulkan hasil riset dan informasi lain yang bersangkutan dengan pengembangan produk yang akan dikembangkan.
2. Desain Software
Setelah kebutuhan untuk pengembangan diketahui, maka akan dilakukan desain aplikasi. Desain aplikasi ini dimodelkan dengan UML. Selain itu juga dibuat desain
database, dan rancangan user interface.
3. Implementasi Code
Pada tahap ini, desain aplikasi yang telah dibuat pada tahap desain diimplementasikan dengan melakukan pemrograman berbasis
Web. Untuk membuatnya digunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, SQL, CSS, dan Javascript
Semua Bahasa pemrograman tersebut sudah terangkum dalam framework yang
digunakan yaitu CodeIgniter dan Bootstrap.
39
4. Pengujian
Setelah aplikasi dibuat maka selanjutnya dilakukan validasi. Pada tahap ini aplikasi yang telah dikembangkan kemudian diberikan pelbagai rangkaian validasi kualitas
perangkat lunak yang menggunakan beberapa instrumen penelitian sesuai standard ISO 9126 dengan WebQEM
Web Quality Evaluation Method, sehingga dapat dilakukan evaluasi sistem sebelum akhirnya dapat digunakan oleh banyak pengguna.
Sesuai dengan WebQEM Web Quality Evaluation Method yang digunakan
berdasarkan ISO 9126 karakteristik untuk melakukan validasi terhadap aplikasi Web yaitu functionality, reliability, usability, dan efficiency.
a. Validasi Functionality Validasi
functionality aplikasi ini berfokus pada kesesuaian satu set fungsi untuk dapat melakukan tugas-tugas tertentu. Validasi aspek
functionality dilakukan oleh ahli pemrograman
programmerdeveloper dibidangWeb sehingga dapat diketahui fungsi-fungsi mana yang valid dan tidak valid.
b. Validasi Reliability Validasi aspek
reliability dilakukan dengan pengujian stress testing. Tujuan dari stress testing adalah untuk menjalankan sistem pada tingkat beban abnormal tinggi
untuk mengidentifikasi masalah-masalah seperti kebocoran memori, kegagalan, dan kemacetan.
Stress testing adalah suatu bentuk pengujian negatif. Pengujian negatif mengevaluasi sistem di luar batas-batas yang normal untuk mendeteksi apakah sistem
gagal dengan cara yang dapat diprediksi dan dapat diterima MSDN, 2015. Stress
40 testing ini dilakukan dengan menggunakan tool dari WAPT 8.5 untuk mendapatkan
hasil uji performa. c. Pengujian Usability
Pengujian aspek usability ini dilakukan dengan menilai seberapa mudah tampilan
antarmuka, navigasi, pada aplikasi yang dikembangkan untuk digunakan. Pengujian ini menggunakan kuisioner dari J.R Lewis yang diberikan pada karyawan THIESS
Departemen Training Development TD. d. Pengujian Efficiency
Pengujian aspek efisiensi yang dilakukan adalah kualitas performance aplikasi saat
diakses pengguna client side, antara lain adalah kecepatan akses, pemakaian
resources, dan kecepatan proses data saat load. Pengujian ini menggunakan YSlow
add ons Chrome Web Browser, perangkat lunak yang dikembangkan oleh Yahoo Developer Network.
C. Waktu dan Tempat Penelitian