132 �
� =
� �
� =
= ,
Hasil pengujian efficiency dengan menggunakan YSlow menunjukkan persentase
overall performance adalah 96,43. Setelah didapat nilai dari persentase kelayakan berupa nilai kuantitatif, kemudian nilai dikonversi menjadi nilai kualitatif berskala 5
dengan skala Likert. Hasil konversi menggunakan skala Likert menunjukkan pengujian efficiency aplikasi Material Request Form MRF dengan tools ataus software YSlow
memperoleh hasil
“Sangat Baik”.
4. Pengujian Aspek Reliability
Pengujian kedua dilakukan dengan menggunakan tool WAPT 8.5. Tool ini akan
melakukan stress testing dengan menggunakan simulasi user active dan koneksi yang
kontinyu terhadap aplikasi web yang dites untuk mendapatkan success rate dan failure
late. Testing meliputi beberapa parameter pada Error Report yang ada dalam software tersebut yaitu session, page dan hits. Berikut hasil pengujian dengan tool
WAPT 8.5:
133 Gambar 107. Hasil Pengujian Aspek
Reliability Menggunakan WAPT 8.5
134 Jika hasil pengujian tersebut disimpulkan dalam bentuk tabel maka hasilnya
sebagai berikut: Tabel 28. Rekap Data Pengujian Aspek
Reliability Menggunakan WAPT 8.5
Metrik Sukses
Gagal Total Case
Sessions 116
27 143
Pages 3934
27 3961
Hits 4051
27 4078
Total 8101
81 8082
Berdasarkan hasil tersebut maka reliabilitas dapat dihitung menggunakan rumus perhitungan nilai
reliability menurut model Nelson Tian, 2004 sebagai berikut:
R =
−
R =
−
R = 0.9901
Hasil pengujian aspek reliability dengan menggunkan software WAPT 8.5 adalah 0.9901 atau 99.01. Menurut Asthana Olivieri 2009 dalam Standar Telcordia,
reliabilitas perangkat lunak dapat diterima jika keberhasilan reliabilitas lebih dari 95 atau 0.95. Maka hasil pengujian aspek
reliability dengan menggunkan software WAPT 8.5 menunjukkan aplikasi Material Request Form MRF tersebut dapat diterima dan
memiliki kualitas
reliability yang sangat tinggi jika dikonversikan dalam skala Likert.
135
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengembangan dan analisis kualitas aplikasi
Material Request Form berbasis Web sebagai pengelola peralatan pendukung
training di PT Thiess Contractors Indonesia, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi Material Request Form berbasis Web sebagai pengelola peralatan pendukung
training di PT Thiess Contractors Indonesia dibangun menggunkan framework CodeIgniter, Boostrap, dan AdminLTE berdasarkan model
pengembangan Waterfall yaitu: 1 Analisis kebutuhan; 2 Desain sistem; 3 Implementasi; 4 Pengujian. Aplikasi ini diterapkan dan digunakan sesuai dengan
kebutuhan karyawan di Departemen Training Development TD PT Thiess Contractors Indonesia yaitu: 1 Memiliki 4 pengguna yaitu
user biasa trainer, supervisor approver, administrator, superadmin; 2 User biasa trainer dapat
melihat dan memesan peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan persediaan; 3 Supervisor approver dapat melakukan review terhadap pemesanan barang
menerima atau menolak; 4 Administrator dapat mengubah status barang yang
sudah diambil user biasa trainer, mengecek statistik pengambilan barang,
membuat laporan pengambilan barang, dan melakukan manajemen data barang menambah, mengedit, dan menghapus; 5
Superadmin dapat melakukan