Berat Badan Akhir dan Pertambahan Berat Badan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 4.1.1. Konsumsi Ransum Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan jumlah ransum yang dikonsumsi selama empat minggu penelitian pada ayam perlakuan kontrol A adalah 2749,57gekor4 minggu Tabel 2. Rataan konsumsi pada ayam yang diberi ransum dengan penggunaan 5 ampas tahu terfermentasi B, ransum dengan 10 ampas tahu terfermentasi C, dan ransum dengan 15 ampas tahu terfermentasi D, secara berturutan adalah 4,10; 0,49; dan 0,99 lebih tinggi daripada kontrol dan secara statistik berbeda tidak nyata P0,05.

4.1.2. Berat Badan Akhir dan Pertambahan Berat Badan

Rataan berat badan akhir dan pertambahan berat badan ayam kontrol selama empat minggu pengamatan adalah 1840,75 gekor Tabel 2. Rataan berat badan akhir pada ayam perlakuan B adalah 11,14 nyata P0,05 lebih tinggi, sedangkan berat badan akhir ayam perlakuan C dan D masing-masing: 0,91 dan 2,30 tidak nyata P0,05 lebih rendah daripada kontrol. Pertambahan berat badan ayam selama empat minggu percoban pada ayam control adalah 1510,75 gekor Tabel 2. Rataan pertambahan berat badan ayam perlakuan B adalah 13,45 nyata P0,05 lebih tinggi daripada kontrol. Sedangkan pertambahan berat badan ayam perlakuan C dan D masing-masing: 1,13 dan 2,74 tidak nyata P0.05 lebih rendah daripada kontrol. 4.1.3. F eed Conversion Ratio F CR Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan nilai FCR konsumsi ransum : pertambahan berat badan selama empat minggu penelitian pada perlakuan ayam kontrol adalah 1,82ekor Tabel 2. Rataan nilai FCR pada ayam perlakuan B adalah 8,24 nyata P0,05 lebih rendah daripada kontrol. Sedangkan nilai FCR pada ayam perlakuan C dan D masing-masing adalah: 1,65 dan 3,85 tidak nyata P0,05 lebih tinggi daripada kontrol. Tabel 2. Pengaruh penggunaan ampas tahu terfermentasi dalam ransum terhadap performans, karkas, lemak abdomen, dan konsentrasi kolesterol serum darah broiler umur 2-6 minggu Variabel Perlakuan 1 SEM 2 A B C D Konsumsi Ransum g 2749,57 a3 2862,25 a 2763,18 a 2776,94 a 85,921 Berat Badan Akhir g 1840,75 a 2045,81 b 1824,05 a 1798,46 a 50,057 Pertambahan Brt. Badan gekor 1510,75 a 1713,92 b 1493,61 b 1469,28 b 48,902 Feed Conversion Ratio FCR 1,82 a 1,67 b 1,85 a 1,89 a 0,037 Bobot potong gekor 1843,62 b 2042,94 a 1825,06 b 1799,63 b 48,371 Berat karkas gekor 1295,14 b 1481,34 a 1294,33 b 1268,38 b 52,804 Persentase karkas 70,25 b 72,50 a 70,92 b 70,48 b 0,402 Pad-fat Brt. Badan 0,69 a 0,56 b 0,55 b 0,53 b 0,035 Abdominal-fat Brt. Badan 1,85 a 1,49 b 1,53 b 1,51 b 0,083 Kolesterol Serum mgdl 162,08 a 151,27 b 149,09 b 150,35 b 3,052 Kadar N-NH 3 ekskreta m.Molliter ekskreta 10,035 a 8,309 b 8,428 b 8,517 b 0,416 Keterangan: 1. Ayam yang diberi ansum basal tanpa penggunaan ampas tahu sebagai kontrol A, ransum dengan penggunaan 5 ampas tahu terfermentasi B, ransum dengan 10 ampas tahu terfermentasi C, dan ransum dengan 15 ampas tahu terfermentasi D 2. Nilai dengan huruh yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata P0,05 3. Standart Error of The Treatment Means 4.1.4. Berat Karkas dan Persentase Karkas Berat karkas pada ayam kontrol adalah 1295,14 gekor Tabel 2. Penggunaan 5 ampas tahu terfermentasi dalam ransum secara nyata P0,05 meningkatkan berat karkas, yaitu 10,81 lebih tinggi daripada kontrol. Sedangkan berat karkas ayam perlakuan C dan D adalah 1,01 dan 2,39 tidak nyata P0,05 lebih tinggi daripada kontrol. Rataan persentase karkas pada ayam kontrol adalah 70,25 Tabel 2. Penggunaan 5 ampas tahu terfermentasi dalam ransum secara nyata P0,05 meningkatkan persentase karkas, yaitu 3,20 lebih tinggi daripada kontrol. Sedangkan berat karkas ayam perlakuan C dan D adalah: 0,95 dan 0,33tidak nyata P0,05 lebih rendah daripada kontrol.

4.1.5. Pad-Fat dan Abdominal-Fat