Perumusan Masalah Tujuan Khusus Keutamaan Urgensi Penelitian

lemak abdomen dan kadar kolesterol dalam plasma darah unggas. Hal senada dilaporkan oleh Suciani et al. 2011, bahwa penambahan 0,20 ragi tape dalam ransum berserat pod kakao nyata dapat menurunkan jumlah lemak abdominal dan kadar kolesterol daging ayam broiler. Fermentasi ampas tahu dengan ragi akan mengubah protein menjadi asam-asam amino dan secara tidak langsung akan menurunkan kadar serat kasarnya. Proses fermentasi yang tidak sempurna tampaknya menyebabkan berkembangnya bakteri lain yang bersifat pathogen yang menimbulkan gangguan kesehatan dan kematian ternak. Oleh karena itu, pemilihan mikroba sebagai inokulan dalam proses fermentasi perlu dicermati Mahfudz, 2006. Dari uraian tersebut di atas, menarik untuk dikaji sampai level berapa penggunaan ampas tahu terfermentasi dapat digunakan dalam ransum sebagai upaya untuk meningkatkan performans dan efisiensi penggunaan ransum, serta menekan perlemakan dan kadar kolesterol tubuh ayam broiler.

1.2 Perumusan Masalah

Ampas tahu merupakan limbah pembuatan tahu, masih mengandung protein dengan asam amino lysin dan metionin, serta kalsium yang cukup tinggi. Namun, kandungan serat kasarnya tinggi, sehingga menjadi faktor pembatas penggunaannya dalam ransum unggas. Pemanfaatan ampas tahu dapat dijadikan sebagai pakan alternatif unggulan dengan sentuhan bioteknologi fermentasi, dan dapat sebagai pengganti bungkil kacang kedelai atau tepung ikan yang selama ini masih sangat tergantung pada impor. Apakah penggunaan ampas tahu terfermentasi dapat meningkatkan performans ayam broiler dan menurunkan akumulasi lemak dan kadar kolesterol tubuh ayam broiler.

1.3 Tujuan Khusus

Tujuan khusus bidang penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan level optimal penggunaan ampas tahu terfermentasi dalam ransum dilihat dari aspek performans, serta penurunan jumlah lemak dan kadar kolesterol tubuh ayam broiler umur 2-6 minggu. 2. Pengembangan teknologi produksi pakan ramah lingkungan Biodiversity-Friendly melalui suplemen pakan kultur khamir Shaccaromyces spp terpilih yang dapat menurunkan kandungan gas amonia ekskreta. 3. Publikasi ilmiah di jurnal nasional terakreditasi atau Internasional

1.4 Keutamaan Urgensi Penelitian

 Penelitian ini diharapkan dapat sebagai informasi data ilmiah untuk penelitian- penelitian lebih lanjut, khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping itu, juga diharapkan dapat memecahkan masalah pembangunan khususnya dalam penyediaan pakan lokal limbah pembuatan tahu melalui pemanfaatan jasa mikroba fermentasi, sehingga kuantitas dan kualitas produksi daging broiler dapat ditingkatkan dengan efisiensi yang tinggi,  Penerapan teknologi untuk pengelolaan dan pemanfaatan pakan lokal yang ramah lingkungan, harus terus ditingkatkan dan dikembangkan secara optimal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia. Penerapan teknologi yang murah dan efektif memiliki kontribusi nyata terhadap peningkatan pendapatan petani peternak dan bila diaplikasikan pada ternak akan dapat meningkatkan penyediaan daging unggas dalam rangka pemenuhan kebutuhan domestik dan peternakan ramah lingkungan.  Konsep utama penelitian ini adalah adanya indikasi bahwa dalam penyusunan ransum untuk ternak, tidak bisa terlepas dari penggunaan limbah agro-industri pertanian yang pada umumnya kandungan seratnya selulosa dan hemiselulosanya tinggi dan protein kasarnya rendah, sehingga nilai kecernaannya juga rendah, dan bila diberikan pada ternak menyebabkan produktivitas ternak rendah.  Ampas tahu mempunyai kelemahan, yaitu energi termetabolisnya rendah, dan penggunaannya dalam ransum unggas dibatasi karena tingginya kandungan asam serat kasarnya, dan ternak ayam tidak dapat mencerna senyawa tersebut. Proses biofermentasi pakan akan merombak struktur jaringan kimia dinding sel, pemutusan ikatan lignoselulosa dan lignin, sehingga ransum mudah dicerna. Pada saat berada di dalam saluran pencernaan ayam, mikroba fermenter tersebut akan mampu bekerja sebagai probiotik. Probiotik dalam saluran pencernaan dapat meningkatkan kecernaan zat makanan.  Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang bioteknologi probiotik dan fermentasi pakan unggas, serta pengembangan lembaga Fakultas Peternakan, karena hasil penelitian ini dapat ikut memecahkan masalah pembangunan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA